42. Kunjungan ke kantor

225 20 3
                                    

"Ayo Non" Sergah Mang Hen Membukakan Pintu Mobil Untuk Senja. "Makasih Mang" sahut Senja Dan duduk di Kursi Mobil.

Mang Hen Menghidupkan Mesinnya Dan Melajukan Mobil Itu. "Den Aksa udah tau kalo Non mau ke Kantor?" Tanya Mang Hen

Senja Mengangguk Mengiyakan.
"Udah Tau Kok Mang"

"Baiklah Non"

Mobil Itu Melaju Dengan Kecepatan Sedang, Suasana Yang Dingin Karena Habis Hujan Membuat Udara Menjadi Sangat Segar. Senja Menghirup Udara Banyak-banyak Dan Tersenyum.

30 Menit berlalu, Senja sudah sampai Di kantor X'X, Mang hen Membukakan pintu senja dan perempuan itu keluar dari dalam mobil mengundang Beberapa orang menatapnya.

Siapa Tuh

Pakek Jilbab Dia

Siapa Tuh orang Kesini

Bisikan Itu Sampai Di Telinga Senja tapi ia Tak menghiraukan. Kedatangan nya kesini untuk bertemu Aksa. Suaminya. Bukan untuk mendengar celotehan tidak penting dari karyawan disini.

"Mang Hen pulang aja, nanti aku pulang bareng kak Aksa" beritahu senja pada mang Hen. "Siap Non Kalo gitu saya pamit" Senja mengangguk kemudian mobil mang Hen mulai menjauh dari pandangannya.

Senja melihat ke Bangunan besar Dan Bertingkat di hadapannya ini, sudah lama sekali ia terakhir kali berkunjung ke kantor Ayahnya.

Perempuan itu Tersenyum Dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam hingga perdetik setelahnya Seorang wanita memakai dress selutut berwarna merah yang sangat ketat di Tubuhnya menghampiri senja.

Seketika langkah senja terhenti kala wanita itu mencekal pergelangan tangan Senja, senja menatap wanita itu heran dengan alis yang Terangkat sebelah.

"Siapa lo!?" tanya wanita itu Tak santai Sambil mencengkram pergelangan tangan senja cukup kuat.

"Seharusnya aku yang tanya! Kamu siapa" tanya senja balik dengan dahi yang berkerut.

"Gue? Gue Karina! Sekretaris nya Tuan Muda Aksa, Dan Juga calon Kekasihnya" bangga Karina tersenyum smirk menatap senja remeh.

"Apa?" mood senja seketika memburuk saat itu juga, Wajahnya memerah dan menghempaskan Cekalan Karina dengan keras. Sampai tangan Karina hampir keseleo.

"Gila lo ya! Siapa lo!" Karina mengulangi pertanyaannya sambil memegangi pergelangan tangannya yang sakit akibat hempasan dari senja.

"Aku istrinya kak Aksa!!" ucap senja lantang Membuat Para Karyawan mengalihkan atensinya ke arah senja dan Karina yang berada di Koridor kantor.

"Lawak lo! Aksa masih single! Gausah ngaku-ngaku!" jawab Karina mantap mengundang tawa dari beberapa karyawan yang berada disana dan menyaksikan semuanya.

"Single? Aku istrinya! Dan aku sedang tidak ngelawak" serius senja menatap Karina tatapan tidak suka, Kenapa Karina bilang kalo Aksa single? apa Aksa yang menyuruhnya? Apa Aksa tidak mengakuinya sebagai istri? Pertanyaan bodoh itu memenuhi benak senja.

"Mending lo pergi! Gaada yang percaya kalo lo adalah istrinya Tuan muda" sarkas Karina

"Panggil aja kak Aksa kalo gitu, biar dia yang ngomong" tantang senja dan ingin melanjutkan langkahnya. Namun Karina mendorongnya sampai senja terduduk dan Food Bag yang senja bawa ikut terjatuh.

Senja meringis merasakan sakit di perutnya, Ia tidak bisa berdiri karena perutnya yang menjadi keram. Perempuan itu memegangi Perutnya dengan gemetar. Semua orang hanya diam menyaksikan tanpa ada yang mau menolong.

"Drama lo bagus juga" ucap Karina bertepuk tangan. Hingga seorang laki-laki menghampiri senja dan membantunya berdiri. Ia adalah Maikel Rekan Kerja Aksa.

"apa-apaan kalian! Aksa pasti marah besar kalo tau perbuatan kalian ke istrinya!" Sungut Maikel yang sudah tau tentang senja karena Aksa sempat bercerita tadi di dalam.

∞∞

Aksa Baru Saja Menyelesaikan Pekerjaannya Dan Rapat Bersama Maikel Dari Perusahaan Coleoptera Untuk Menjalin Kerjasama. Sungguh Melelahkan, Ia Menyeruput Kopi Yang Dibuatkan Oleh Karina.

Aksa sangat bersemangat tadi saat menceritakan tentang senja kepada Maikel Dan Aksa juga sempat menunjukkan Sebuah foto Dirinya Dan senja kepada Maikel.

Laki-laki itu Menyandarkan Punggungnya Ke Kursi Lalu Memejamkan Matanya Sejenak. Per menit setelahnya Aksa kembali membuka matanya mendengar seseorang memanggil dirinya.

Reynold Karyawan Yang Bertugas Sebagai Sekretaris Karina masuk ke dalam ruangan Aksa dengan nafas yang tidak beraturan. Aksa mengernyitkan dahinya lalu berdiri dari kursi kebesaran nya.

"Ada apa rey?" Reynold Mengatur Nafasnya dan menatap Aksa. "Istri Tuan di bawah dan tadi Jatoh didorong orang " jelas Reynold

Aksa langsung berlari keluar mendengar keadaan istrinya Disusul Oleh Reynold, dibawah Aksa melihat Karina dan juga senja bersama Maikel. "Siapa yang udah dorong istri saya!?" Tanya Aksa to the poin.

Seketika raut wajah Karina pias mendengar ucapan Aksa barusan. Semua orang menunjuk ke arah Karina termasuk Maikel dan Reynold

"Keterlaluan Kamu! Istri saya sedang hamil! Bagaimana jika terjadi sesuatu sama Mereka, saya pastikan keluarga kamu tidak akan pernah bahagia tujuh turunan!" Sergah Aksa disertai suara petir bergemuruh seakan langit langsung mendukung perkataan nya.

"Maaf Tuan" Sesal Karina

"Kamu saya pecat! Dan Reynold Yang akan menggantikan posisi kamu" Final Aksa lalu menggendong senja dan masuk ke dalam, Maikel tersenyum remeh menatap Karina begitupun dengan Reynold.

"Dasar Nenek Lampir!" Cetus Maikel Dan Reynold Bersamaan Sebelum mereka berlari menyusul Aksa ke dalam. Karina menghentakkan kakinya sampai Higheels yang ia pakai patah sebelah dan akhirnya tersungkur. Kini semua orang beralih mentertawakan karina.

∞∞

"Kamu gppa kan?" Cemas Aksa menatap wajah pucat senja yang terus mual sejak ia mengajaknya ke ruangan pribadinya. Senja menggeleng lemah. "Aku mual aja Sama pusing" jawabnya singkat

"Setahu gue kalo mual minum susu bumil aja kayak kakak ipar gue" saran Maikel.

"Reynold kamu belikan susu itu secepatnya" perintah Aksa dan Reynold langsung bergegas ke sebuah supermarket.

"Jagoan Ayah baik-baik aja kan?" ucap Aksa tepat di depan perut senja. Laki-laki itu mencium dan mengelus perut senja dengan sayang

"Biar Saya Periksa" ucap seorang Laki-laki lengkap dengan jas putih serta tas Tenteng yang ia bawa. Aksa mengernyitkan dahinya. "Perasaan aku ga panggil dokter" bingung Aksa

"Ini dokter arlan, Abang gue Sa, gue yang nyuruh dia kesini" jelas Maikel. Aksa mengangguk paham kemudian memberikan ruang kepada dokter arlan untuk memeriksa Keadaan senja.

"Keadaan Kamu Baik-baik saja, Janinnya juga sehat, Saran saya jangan sampai stress Dan rutin meminum Obat penguat Janin serta meminum Susu Bumil, Susu Itu bisa meredakan Rasa mual juga pusing" jelas dokter arlan dan Senja mengangguk paham. "Makasih ya dok" Dokter Arlan tersenyum. Lagi, mengangguk.

Dokter arlan Menepuk pundak Aksa sekali. "Calon ayah harus siaga sama istrinya" peringat dokter arlan Bergurau, Aksa terkekeh dan mengangguk

"Istri Saya juga lagi hamil, Banyak maunya dan sering Marah-marah, Tapi kita sebagai suami harus bisa memahami mood istri" cerita dokter arlan.

"Iyaa Dok"

Aksaza||Tulisan SenjaWhere stories live. Discover now