"udah udah kita ngomongin itu lagi nanti,sekarang habisin sarapannya,aurel,keburu kamu telat sayang" ingat paras lembut kepada suami dan anaknya yang langsung mendapat balasan anggukan kecil dari mereka,

mereka memakan sarapan dalam diam,dengan aurel yang pikirannya berkutat saat ini,amerika? apakah itu akan lama? ia akan berpisah dari angkasa?
entahlah,aurel pusing memikirkan itu,

setelah selesai dengan sarapan,aurel berpamitan kepada kedua orang tuanya dan tak lupa mencium singkat pipi ayah dan ibunya,aqel? ia sudah masuk ke dalam kamar untuk berkutat dengan buku mewarnai miliknya,aurel bergegas berangkat sekolah dengan menggunakan mobil sendiri,karena pak amat sedang mengambil cuti saat ini,

aurel melesatkan mobilnya menuju sekolah dengan kecepatan sedang.

***

aurel memasuki area parkir sekolah,dan ternyata dibelakang mobilnya adalah mobil angkasa dan ketiga sahabatnya yang sedari tadi sudah mengikutinya,

aurel memarkirkan mobilnya dengan lihai,seluruh murid yang melihatnya pun terkagum,karena belum pernah ada siswi putri yang menggunakan mobil serta memarkirkannya selihai aurel,

tok

tok

seseorang mengetuk pintu mobil aurel,pertanda perintah untuk aurel segera membuka dan keluar dari dalam mobil,yang tentunya itu adalah angkasa diikuti ketiga sahabatnya dibelakangnya,

"kamu pinter nyetir mobilnya" ucap angkasa sembari mengelus pucuk rambut aurel setelah aurel keluar dari dalam mobil,itu semua tak luput dari penglihatan siswi gunadharma yang menyukai angkasa dan mengeluarkan rengekan kecil karena melihat adegan yang sangat mereka damba-dambakan pada dirinya,

"lihai gitu,satt settt" ucap genta sembari tertawa dan menggerakan tanganya selayaknya sedang menyetir mobil,

"pacarnya siapa dulu" ucap graha yang kini mendapat balasan senyum kecil dari aurel,

berbeda dengan yang lain,raka hanya mengaggumi kelebihan aurel dalam diam,ia tak suka mengakuinya,

"udah kan ngobrolnya? yok ke kelas keburu bel" ajak raka datar yang langsung mendapat anggukan dari sahabat-sahabatnya,

mereka memasuki area sekolah dengan candaan yang tak pernah habis habisnya genta keluarkan,diiringi tawa dan saling memukul kecil untuk menyalurkan rasa bahagianya mereka pagi ini,

"duduk" ucap angkasa pada aurel setelah sampai didalam kelas,aurel segera duduk dan menatap angkasa takut,bagaimana ia akan mengatakannya?

angkasa mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan memaikannya,sedangkan disisi lain,aurel bingung harus bagaimana,bagaimana ia mengatakan pada angkasa bahwa setelah lulus nanti ia akan dikuliahkan oleh ayahnya diamerika? memang ia masih kelas 11 tetapi sebentar lagi ia sudah masuk kelas 12,sedangkan kelas 12 tak akan genap 1 tahun.

"dit" panggil aurel takut setelah mengumpulkan niat yang sangat lama dengan hanya memandangi angkasa yang bermain game diponselnya,

"apa sayang?" balas angkasa sembari keluar dari aplikasi gamenya dan meletakan ponselnya kedalam saku,

"kenapa? kok diem?" tanya angkasa lagi karena ia tak segera mendengar aurel berbicara,

"a-a" jawab aurel gugup,"a-a? apa sayang? bilang sama aku?" tanya angkasa sembari meraih tangan aurel untuk digenggam,"kamu laper?" lanjut angkasa pada aurel yang langsung mendapat gelengan cepat dari aurel,

"kita minggu depan udah ujian kenaikan kelas" jawab aurel yang dibalas senyuman oleh angkasa,

"iya,aku bakal rajin belajar ko" jawab angkasa,ia kira aurel akan menyuruhnya untuk rajin belajar,padahal memang angkasa sudah rajin dalam belajar,bahkan sejak sebelum bertemu aurel,

"b-bukan itu"ucap aurel tergesa,

"trus?" tanya angkasa,

"besok kalo aku udah lulus,aku bakal dikuliahin ayah ke amerika" jelas aurel yang langsung merubah raut wajah angkasa,angkasa perlahan melepas tangan aurel yang ia genggam,

"amerika?" tanya angkasa sembari membenarkan posisi duduknya menghadap aurel,

aurel hanya mengangguk sebagai jawabannya,

"kenapa ngga disini aja ? disini juga banyak universitas,ga kalah bagus dari universitas luar negri" jelas angkasa,berusaha meyakinkan aurel,

"teman ayahku pemilik salah satu universitas disana,dan aku didaftarkan oleh teman ayahku untuk bisa kuliah disana" balas aurel tak kalah,

"terus? kamu mau?" tanya angkasa sedikit menekan setiap katanya,

aurel hanya diam,ia tak menjawab maupun menggeleng,ia sendiri bahkan bingung akan keputusan yang harus ia ambil,walaupun itu masi cukup lama,tetapi waktu akan terasa sangat singkat bukan jika kita menikmatinya?

"jawab aku" ucap angkasa datar,sepertinya moodnya sudah mulai tidak baik,

"aku ngga tau dit,aku bingung" balas aurel

"nanti aku kerumah,biar aku ngomong sama ayah kamu" ucap angkasa dan langsung berdiri pergi meninggalkan aurel,entah mau kemana pria itu,dan anehnya ia pergi sendiri tanpa menggeret ketiga sahabatnya,

aurel hanya terdiam,ia takut sekaligus bingung,bingung harus mengambil keputusan antara mau dan tidak mau,dan takut akan keputusan angkasa untuk menemui ayahnya,apa yang akan angkasa katakan pada ayahnya? dan bagaimana tanggapan adi nantinya? sungguh aurel sangat bingung saat ini,

***

'persiapan nanti malem udah oke,lo tinggal bawa tu cewe dan urusan lo kelar,udah gue siapin semenarik mungkin' ucap seseorang disebarang sana yang kini sedang berbicara dengan penyuruhnya ditelfon,

'gue bakal menang malem ini' batinnya jahat.

***

hi guys,sorry bgt baru up,mood lg gabagus hahaha tapi sekarang udah mendingan si,

oh iya,sekali lagi sorry kalo ceritanya masih kurang memuaskan,tapi gue bakal terus berusaha bikin ceritanya seseru yang gue bisa,wkwkwk

jangan lupa vote & komen y,sampai ketemu dipart selanjutnya

see u🕊️



ADITYA AUREL [ WRITING PROCESS ]Where stories live. Discover now