ADITYA AUREL [ WRITING PROCESS ]

Aditya Aurel X

angkasa kembali duduk ditepi ranjang fan mengelus pundak polos aurel,

"maafin aku" cicit angkasa,karena ia rasa aurel terlalu syok mendengar ucapan angkasa yang sudah kelewat batas,

tok

tok

tok

seseorang mengetuk pintu apartemen angkasa,angkasa segera beranjak dan membukakan pintu,ia melihat dokter pribadinya dan segera menyuruhnya untuk masuk,

dokter itu segera mengecek keadaan aurel dan memberikan resep obat kepada angkasa,

"dia terakhir kali mengatakan apa sa?" tanya dokter rena,

"cuma cicitan pelan dok,dia memanggil ayah ibunya saja" balas angkasa

"ini kondisi yang tidak mudah,dia telah mengalami syok yang berat,jika syok itu terjadi berulang kali,keaadaannya akan memburuk,ia bisa saja mengalami syok kardiogenik,gangguan pada jantungnya" ucap dokter rena sembari menatap angkasa,

"jaga dia baik baik,jangan biarkan dia syok lagi setelah ini" lanjutnya yang dibalas anggukan oleh angkasa,

"dia pacarmu?" tanya dokter rena menggoda,"cantik" lanjutnya sembari menatap wajah aurel yang tengah tertidur,

"jelas" jawab angkasa angkuh,

"yaudah,kalo gitu dokter pamit,masi banyak pasien yg harus sy tangani,oh iya,jangan lupa tebus obatnya diapotik terdekat ya sa" jelas dokter rena sembari melenggang pergi meninggalkan angkasa dan aurel,

'ternyata kamu bisa sesyok ini ya rel denger ucapan dari aku yang bahkan mungkin ini tak tabu lagi bagi wanita-wanita jaman sekarang' batin angkasa tersenyum,mendapatkan hati aurel yang lembut membuatnya merasa sangat tersyukur,ia sangat mencintainya,

"maaf udah buat kamu kaya gini,aku janji ini yang terakhir" ucap angkasa lirih sembari mengelus pucuk kepala aurel,

jam sudah menunjukan pukul 11 malam,aurel terbangun dari tidurnya dan tak melihat sosok angkasa dikamar ini,

"a-adit" panggil aurel takut takut,apakah adit membiarkan ia tidur? apakah adit melakukan sesuatu padanya?

angkasa yang mendengar panggilan dari aurel langsung berlari menuju kamar,

"eh,iya sayang,udah bangun?" tanya angkasa sembari mendekat kearah aurel,

"maaf ya,kamu jadi gini karena aku,oh iya tadi aku udah tebus obat diapotik depan buat kamu,nanti diminum ya" jelas angkasa,

"aku? kenapa?" tanya aurel bingung,

"gapapa sayang,tadi kamu kecapean trs ketiduran,aku cuma beli obat buat jaga imun tubuh kamu aja" balas angkasa berbohong,ia tak mau aurek tau tentang keadaannya,yang ada nanti aurel menjauh dari angkasa,

"mau pulang" pinta aurel dengan wajah yang menunduk,

angkasa mengangkat dagu aurel agar menatapnya,

"kamu berjanji pada ayahmu lagi? " tanya angkasa yang dibalas anggukan kecil oleh aurel,

"sebelum jam 12" ucap aurel,

angkasa hanya mengangguk paham dan ia langsung menggunakan sepatu aurel pada kaki aurel,merapikan rambut dan juga pakaiannya yang berantakan lalu menggandeng aurel keluar dari kamarnya,

"sebentar,aku pake sepatu" ucap angkasa sembari melepas tangan aurel lalu mengenakan sneakers miliknya,

"udah,ayo" ajak angkasa setelah selesai dan langsung menggandeng tangan aurel meninggalkan apartemennya,

angkasa mengantar aurel tepat sebelum jam 12 malam,hanya ada keheningan disepanjang jalan,dan....

"istirahat yang cukup ya sayang" ucap angkasa setelah sampai dikediaman adi,

"iya" jawab aurel singkat,

"obatnya jangan lupa diminum,nih" ucap angkasa lagi sembari memberikan obat yang telah angkasa tebus tadi,

"yaudah kamu masuk" ucap angkasa dan memajukan tubuhnya mengecup kening aurel singkat,

aurel hanya tersenyum sembari membuka pintu mobil angkasa dan melambaikan tangan pada angkasa setelah keluar dari dalam mobil,ia memasuki rumah dan angkasa yang langsung melesat meninggalkan kediaman adi setelah memastikan aurel sudah benar benar masuk kedalam rumah.

***

jangan lupa vote & komen ya guys,biar gue makin semangat juga nulisnya,btw maaf bgt baru up,soalnya seharian mood g baik,sekarang baru baik :)

oke sampai jumpa dipart selanjutnya,

see u🕊️