Bagian -33.

14.7K 1.2K 66
                                    

Hai-Hai!!

Suka gak momen abang sama adek di banyakin?

Selamat baca kawan💗

_🌟🏜️_

Perasaan campur aduk Elvano rasakan hari ini, dimana salah satu keinginan yang pernah ia panjatkan pada Tuhan, terkabul.

El tak pernah menyangka ini akan terjadi, dimana setelah sekian lama tangan nya di genggam erat oleh sang abang yang baru beberapa bulan lalu mencaci maki dirinya setiap hari.

Elvano yakin banyak yang iri akan kehangatan keluarga nya sejak Arka mulai berubah, El juga yakin banyak yang ingin berada di posisinya, mereka hanya melihat bahagia El tidak perjuangan sampai pada titik ini.

Misinya tidak selesai sampai disini, masih banyak pertanyaan yang berenang di kepala nya. Kadang El berpikir betapa beruntung nasib nya mendapatkan keluarga sebaik Pranaya family.

"El, kok ngelamun?" tanya Gustav menepuk pelan bahu sang bungsu yang sedang duduk di meja salah satu restoran di mall ternama ini.

El sedikit tersentak, kemudian bilah bibirnya mengembangkan senyum."El gak nyangka papa. El seneng banget," ungkap nya berkaca-kaca.

Arka tersenyum tipis, menatap sang adik yang terlihat bahagia hari ini, tak di pungkiri Arka lebih bahagia.

"Kalau adek bahagia, kami jauh lebih bahagia. Bisa bikin kamu senyum," tutur Dina menanggapi, benar adanya melihat putranya bahagia adalah keinginan hampir semua ibu.

El semakin tak bisa menahan tangis nya."El terhura hiks!" gumam nya sesenggukan.

"Beneran nangis si bontot. Sini peluk!" suruh Arka membuka tangan nya, Arka tau Elvano adalah salah satu manusia penyuka pelukan.

bocah itu menghapus air matanya lalu menubruk Arka dengan pelukan, mengelap ingusnya dengan baju sang abang. Arka sedikit mendengus namun dia biarkan saja dari pada tambah kejer, mana masih di mall.

"Rasanya seperti anda menjadi Hulk," cetus Gustav membuat Elvano mengencangkan tangisnya, sementara yang lain tertawa.

"Sudah, makan dulu," ujar Dina.

"Mau susu nya abang," pinta Elvano hampir tak terdengar.

Dina dan Gustav yang sedang asik makan ikut menoleh."adek kenapa ngantuk hm?" Gustav tau betul tabiat anak ini, jika sudah tidak nafsu makan pasti mengantuk.

"Umm, mau susu."

"Tapi makan dulu ya, sini mama suapin," ucap Dina lembut, selain mereka juga sedang di landa kebingungan karna tidak membawa stok susu lebih, sebab sudah di minum El di mobil sebelum kemari.

El menggeleng, kepalanya ia senderkan pada dada Arka. Selepas bermain sepuasnya tadi, Elvano pasti sudah mulai merasa lelah apalagi anak itu tidur sebentar tadi siang.

Tangan Arka aktif mengusap rambut sang adik, seraya memberi isyarat kecil pada mama dan papa nya untuk lanjut makan saja, biar elvano dia yang urus.

"El, gimana kalau kita beli susu kotak aja di sana," tawar Arka.

"Ayo, El mau figuran ironmen juga ya?" balas El antusias, melupakan bahwa tadi dia mengantuk berat.

ELVANO [END]Where stories live. Discover now