Sheet 02 - : Sweet

Mulai dari awal
                                    

Felix mengangguk mengerti meskipun tidak begitu paham "Mengerti pak."

Sudah lebih satu jam Felix duduk di kursi memperhatikan ketelatenan atasannya. Jujur, Felix sedikit kagum pada atasannya itu.

Felix berdecak pelan karna bosan dan bokongnya sakit akibat terlalu lama duduk di kursi kayu.

Jisung berdehem pelan "Kemari." Perintahnya

Felix bangkit dan berjalan menuju tempat Direkturnya duduk "Ada apa pak."

Jisung menepuk pahanya pelan.

Kening Felix tertekuk "Ada apa pak?" Tanyanya lagi

Jisung melirik Felix sekilas "Sini," Tangannya masih setia menepuk pahanya memberi kode kepada sang sekretaris.

Felix gak peka, dia malah menganggap atasannya kesemutan "Kenapa pak? kaki bapak Kesemutan?" Tanyanya panik

Jisung berdecak pelan, dia menarik tangan sekretarisnya sampai duduk di pangkuannya.

Felix tersentak kaget, atasannya kenapa sih?!

"Pak! ini maksudnya apa ya?! lepas!" Felix berusaha menyingkirkan tangan Jisung yang udah melingkar dipinggangnya rampingnya.

"Sshh, diam." Jisung menggeram rendah, Felix tidak bisa diam dan menyenggol Jisung junior terus.

"Pak! lepas!"

"Sekretaris Felix, diam atau kamu harus bertanggung jawab?!" Teriak Jisung

Felix nggak peduli apa yang Jisung omongin, intinya dia pengen lepas dari pangkuan direkturnya ini.

"Sshh, kucing nakal." Geram Jisung

Mata Felix membola kaget saat atasannya meraup bibirnya, melumatnya dan mengabsen deretan giginya.

Gila, ini gila!

Ciuman pertamanya...diambil oleh atasannya sendiri?!

Penyatuan bibir itu tidak bertahan lama karna Felix terus memberontak.

"Hhhmpp...shh ha, maksud bapak apa sih?!" Felix berdiri dengan wajah merah padam. Kesal sekaligus malu menjadi satu.

Jisung melirik sekilas ke bawah, memperhatikan selangkangannya yang sudah sedikit mengembung.

Dia memperhatikan Felix yang sekarang juga sedang melihat selangkangan Jisung yang semakin lama semakin mengembung.

Jisung mengacak surainya pelan "Keluar."

Felix jadi merasa bersalah, tapi ya mau gimana..soalnya itu juga salah direkturnya yang tiba tiba menarik dia untuk duduk di pangkuannya "Tapi pak⏤"

"Keluar atau mau saya terkam sekarang, hm?" Ucap Jisung dengan suara berat.

Felix tersentak kaget. Dengan langkah terburu Felix segera berlari keluar dari ruang atasannya.

"S-saya permisi pak." Ucapnya gugup

Gila saja di terkam sekarang.

Felix belum siap lahir dan batin.

Diluar Felix masih menggerutu kesal dengan wajah memerah padam karna malu.

Felix masuk keruang pribadinya, dia duduk di meja kerjanya dan menengelamkan wajahnya di lipatan tangan.

"Direktur gila."

Doakan Felix semoga atasannya berbaik hati agar mengembalikan dirinya ke kantor cabang lagi.

-buboss!-

Buboss! [Hanlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang