My boy

wtf?

kamu pindah ke gunadharma?

kamu gila

persetan dengan perintah orang tuamu,tapi kamu sudah tahu kan? sekolahmu dulu dengan gunadharma itu musuh bebuyutan,nanti kalo kamu kenapa kenapa? gimana? aku gamau sayang,

di tempat aurel hanya terpaku,berfikir kenapa aditya bisa semarah ini? dan darimana aditya tahu bahwa sekolah lama dan sekolah barunya itu musuh bebuyutan? aurel mengurungkan niat untuk membalas pesan aditya,ia tidak mau aditya semakin marah dengan balasan pesannya nanti,ia harus memberi aditya kesempatan untuk sendiri .

ia pun langsung memasukan ponselnya pada saku roknya dan berlari kecil menuju kantin,takut meta marah karna menunggunya lama.

***

"eh murid baru tadi cantik juga sa" ucap graha,ya,graha zaneta,sahabat angkasa sejak sd dulu,tampan,kaya,dan dia juga punya kembaran,namanya genta zaneta,mereka berdua sahabat angkasa

"biasa aja"balas angkasa singkat,

"cantik,manis juga,gue suka rambutnya,hitam pekat" ucap Raka,Raka Malva Tama,sahabat angkasa juga,si kaya raya,tapi kekayaannya tidak mengalahkan kekayaan angkasa,karena ayah angkasa adalah pemilik beberapa resto dan hotel ternama dijakarta,dan jangan lupa,dia juga pemilik yayasan yang ia huni sekarang,Smk Gunadharma adalah milik ayah angkasa,jadi tebakan aurel memang tidak salah,angkasa adalah anak dari pemilik yayasan ini,

"diem deh lo" ucap angkasa singkat,sangat singkat,

"kalo gue deketin,dia bakal mencok ga ya?" tanya raka serius kepada 3 sahabatnya,

"mencok-mencok,emang dia serangga?" ucap genta dengan kekehan diakhir kalimatnya,

"tu cewe susah keknya didapetin" sambung graha,

"bisa ga bahas yg lain? tu cewe ga penting bgt g si?" ucap angkasa sembari mengotak atik ponselnya,menunggu balasan seseorang yang tidak kunjung datang,hanya ceklis 2,hah ceklis 2? ck angkasa bahkan sangat membenci simbol itu,

"gue ke kelas" ucap angkasa sembari menyampirkan jaket kulitnya,

"gue juga deh"
"gue juga deh" ucap graha dan genta bersamaaan,

"a elahhhh sikembarrr,gue juga deh" ucap raka sembari mengikuti langkah sikembar dari belakang menuju kelas,

angkasa dan ketiga sahabatnya bukan laki laki atau anak muda seperti sekarang,membolos? ohh itu terlalu pengecut untuk mereka,tapi untuk hal tawuran? mereka paling depan,

***

"sayang,kamu marah?" mohon ratu,Ratu Tya Ramansha,pacar angkasa,sicentil gunadharma yang sedang  bergelayut manja ditangan angkasa,sebenarnya angkasa tidak marah,karna bukan masalah baginya ratu dekat dengan pria lain, sesungguhnya,ia tidak mempunyai rasa yang lebih kepada ratu,angkasa hanya ingin mempermainkan hati gadis itu,tidak lebih.

"udah deh,gue g marah" ucap angkasa singkat,

"bener?" ucap rayu ratu sembari memasang pupy eyesnya,tapi angkasa hanya memutar bola matanya malas melihat itu,'ck,ga penting' batin angkasa.

***

kringgg

kringg

kring....

bel pulang berbunyi,menandakan waktu pelajaran telah usai,dan anak-anak harus pergi meninggalkan sekolah,menuju rumah mereka masing-masing.

"lo pulang sendiri?" tanya angkasa kepada aurel ,membuka suara setelah habis istirahat hingga pulang,mereka hanya diam fokus kepada guru mata pelajaran.

"dijemput" balasnya singkat,

"sama? pacar?" tanya angkasa,

"supir" jelas aurel,

'ya tuhan,aku ingin memeluknya' batin seseorang yang sedari tadi menatap aurel dalam diam.

"gue duluan" ucap angkasa pada aurel dan langsung melenggang pergi dari kelas,aurel hanya bergeleng melihat angkasa yang random,kadang diam,kadang ramah,ia tidak tahu isi otak pria itu,tapi apa urusanya dengan dirinya? ck,malas sekali aurel jika mengingat angkasa mengatakan wajah aurel itu pasaran.

aurel keluar dari kelas bersama meta,kini mereka berdua menunggu jemputan didepan gerbang sekolah,ya,meta dijemput oleh ayahnya,dan aurel,tentu dijemput supir pribadinya,karna tentunya ayahnya sibuk bekerja,dan jangan lupakan ibunya yang terus menhandle kegiatan ayahnya itu,tentu saja sibuk.

"eh itu ayah dateng,gue duluan ya rel,hati-hati kalo pulang,jaga diri" ucap meta ketika mobil ayahnya berhenti dihadapan mereka berdua,

"iya,hati hati taa" balas aurel setelah meta melenggang pergi memasuki mobil ayahnya dan saling melambaikan tangan,

sekolah mulai sepi dan supir aurel belum kunjung datang,aurel hanya diam dihalte depan sekolah,ia bernyanyi,berpuisi,dan tanpa ia sadari ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan,

'cantik cantik cantik sekali' ucap seseorang itu,

akhirnya mobil jemputan aurel datang,aurel tak marah ataupun berdecak kesal kepada sang supir,aurel tau supirnya ini perlu waktu untuk datang dan menjemputnya,tidak tinggal mengedipkan mata lalu datang.

seseorang yang sedari tadi memperhatikan aurel dari kejauhan langsung menancapkan gas mobilnya mengikuti mobil aurel,dan ketika sadar mobil aurel berhenti dikediaman aurel yang tidak bisa dibilang sederhana itu,dia memakai kacamata hitamnya dan membuka pintu untuk keluar,

"makasihhh ya pakkk" ucap aurel kepada sang sopir yang habis memarkirkan mobilnya di dalam garasi,

"iya cantik" ucap sang supir sembari tersenyum hangat kepada aurel,

'sebentar lagi ya sayang' ucap seseorang yang memakai kacamata hitam tadi,bertenger manis bagian depan mobil,

***

"hallo sayanggg,udah pulangg" sapa paras,paras bhaskara marwa,ibu aurel,sembari mengecup kening putrinya,

aurel duduk disamping mamanya dan menarik nafas panjang lalu membuangnya dengan senyuman,

"gimana sayang? sekolah pertamanya? asik?" tanya paras sembari mengelus rambut aurel,

"asik" jawab aurel singkat,

"gimana-gimana sayang? udah punya temen?" tanya adi sembari berjalan mendekat kearah sofa,duduk bersama anak dan istrinya,sedangkan aqel? ia sibuk belajar dikamarnya saat ini,berkutat dengan buku buku mewarnai miliknya,

"udah pa,namanya meta,anaknya baik,cantik,tengil bangettt" ucap meta diselingi tawa pada akhir kalimatnya,ia sangat senang hari ini karena sudah mendapat teman secepat itu,

setelah itu mereka masih membicarakan keseruan keseruan lainnya.

***

gimana guys? masi belum asik ya? tunggu dipart selanjutnya ya,jangan bosen huhuhu

see u🕊️

ADITYA AUREL [ WRITING PROCESS ]Where stories live. Discover now