Chapter 1

37 1 0
                                    

Reyna, gadis sederhana yang kerap disapa "Rey" oleh orang-orang terdekatnya. Membaca novel sudah menjadi bagian dari kesehariannya. Ibarat 5 sehat 6 sempurna karena novel pelengkapnya.

"Kalau sehari aja ga baca novel tuh ada yang kurang."

Begitu tuturnya jika ditanya mengapa ia selalu berkutat dengan cerita-cerita fiksi. Reya sangat menyukai genre novel dimana sang pemeran utama wanita seolah menjadi "seccond lead" karena lelakinya menyukai wanita lain, sungguh klasik. Ia selalu berharap bisa menemukan lelaki idaman seperti dalam novel-novel yang ia baca, kecuali sisi buruknya tentu saja. Reya selalu lupa bahwa itu hanya karangan penulis semata, dirinya sudah terlanjur tenggelam dalam cerita.

🦋🦋

Hari ini adalah hari kelulusan bagi kelas 12 di SMA Nusantara. Bertepatan pula dengan resminya Reya dan rekan seangkatannya menjadi senior di SMA itu.

"Happy graduation ya, Kak. Jangan lupain Reya mentang-mentang udah ga sekolah di sini lagi, " ucap Reyna disertai senyum manis kepada seorang lelaki yang bisa dibilang cukup dekat dengannya, Rendra.

"Lebay lo! Orang jarak rumah kita ga ada sepuluh meter gimana mau lupain?!" Rendra mengacak gemas rambut Reya yang tingginya hanya sebatas dagunya.

"Biasa kak, belum minum obat tuh anak, jadi agak ngang ngong, " timpal Cika, sahabat karib Reyna.

"Ish kan kan siapa tahu kakak waktu kuliah jadi sok sibuk, apalagi nanti pasti banyak cewenya."

"Lo kalo cemburu bilang aja, apa takut kalah saing? Lo kan jelek kaya bocil, " Rendra semakin gencar menggoda Reya.

Keduanya memang memiliki love hate relationship. Saling mencari jika tidak bertemu, namun, jika sudah bertemu selalu saja ada yang diperdebatkan. Cika yang sudah terbiasa hanya bisa menghela nafas kasar sambil membatin why am I here?!

"Udahlah, gue heran kenapa tiap ketemu kalian cuma berantem aja kerjaannya?! Kaga capek apa, gue liatnya aja capek loh, " geram Cika, dirinya sudah terlalu dongkol, jika bukan sahabat dan kakak kelas, mungkin sudah dibuangnya mereka berdua ke kolam buaya.

"ENGGAK! KAN DIA YANG MULAI!"

Cika sontak terkejut bahkan mulutnya menganga beberapa detik mendengar jawaban Reyna dan Rendra yang bersamaan dan sama persis.

"Ih kak! Kok ngikutin sih!"

"Ge er amat lo jadi human, lo kali yang ngikutin gue, ngaku aja."

"STOOOP, mending kita foto buat kenang-kenangan, " lerai Cika dengan suara lantang, jika tidak pertengkaran kucing dan tikus itu mungkin akan berlangsung sampai esok hari.

🦋🦋🦋

UnknownWhere stories live. Discover now