Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•┈┈┈•┈┈┈⋆｡˚ ☁︎ ˚｡⋆｡ ⋆｡˚ ☁︎ ˚｡⋆┈┈┈•┈┈┈•
Didalam kamar, Chanhee terlihat sibuk melipat dan memasukkan beberapa bajunya kedalam sebuah tas besar.
Benar, ia akan kembali tinggal dirumah Younghoon.
Jika sebelumnya Chanhee bisa pulang pergi setiap hari karna jarak rumah mereka yg tak begitu jauh, kini ia terpaksa harus standby disana selama 24jam nonstop.
Selain karna alamat rumah barunya yg jauh, anak kedua Younghoon yg kini sudah mulai tumbuh dan sedang aktif-aktifnya tersebut juga perlu pengawasan ekstra. Bocah kecil itu bukan lagi bayi yg kerjaannya hanya makan dan tidur. Yg jika sedang rewel, cukup dengan disusui dan ditimang, tapi ia mulai merangkak kemana-mana. Tentunya, hal tersebut sangat menyulitkan istri Younghoon yg sedang 'lumpuh'.
Chanhee tak sendiri di dalam kamarnya, melainkan ditemani sang ibu yg terlihat sedang duduk diatas ranjang dan ikut merapikan barang bawaannya.
"Dek, kamu yakin?"
"Astaga, mama udah nanyain ini ratusan kali. Aku gatau mau jawab apalagi."
"Abis dengerin cerita kamu kalo istrinya Younghoon udah tau siapa kamu sebenernya, itu bikin mama makin ngerasa khawatir."
"Apa yg mama khawatirin? Aku ga ngapa-ngapain. Aku juga gabakal gegabah."
"Dek, ga ada yg tau apa yg akan terjadi kedepannya. Gimanapun juga posisi kamu itu salah. Kalo terjadi sesuatu, kamu bisa aja dituntut. Walau Younghoon ada di pihak kamu sekalipun."
"Mama, aku udah janji sama dia, kalo nantinya beneran terjadi sesuatu lagi, aku bakalan mundur dan pergi dari hidup mereka. Mama pikir aku sekuat apa terus terusan ada diposisi sulit kaya gini? Toh awalnya niatku cuma demi anak anak. Mama tau sendiri nyari pengasuh baru itu bukan solusi karna mereka cuma mau sama aku. Jadi stop mikir macem macem ya? Aku tau batasanku."
"Sebenernya, gimanapun sikonnya asal kamu bisa pulang tiap hari kaya dulu, mungkin mama gabakal sekhawatir ini. Karna mama bisa mastiin kalo kamu baik baik aja. Tapi sekarang gabisa. Jaga diri baik baik ya? Jangan lupa kabarin mama tiap hari."
"Astaga, kita masih tinggal di kota yg sama ma. Aku ga kemana mana."
"Tetep aja khawatir. Namanya orangtua.. mama juga bakal ngerasa kesepian banget sih kalo ga ada kamu."
"Aku pulang seminggu sekali ma. Dan itu ga lama. Oke?"
"Yaudah.. bahagia terus ya dek? Jangan biarin siapapun nyakitin kamu lagi."
