011.

94 15 0
                                    

                                      •┈┈┈•┈┈┈⋆。˚ ☁︎ ˚。⋆。 ⋆。˚ ☁︎ ˚。⋆┈┈┈•┈┈┈•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                    
                
•┈┈┈•┈┈┈⋆。˚ ☁︎ ˚。⋆。 ⋆。˚ ☁︎ ˚。⋆┈┈┈•┈┈┈•

              
                
              
Youngchan terlihat sedang asik bermain dan berlarian kesana kemari bersama anak anak seumurannya yg berada disana.

Taman komplek dengan mini playground tersebut memang menjadi favorit anak-anak dikala libur seperti ini. Jadi wajar jika sangat ramai.

Sesekali ia juga akan menghampiri pria paruh baya yg sukses ia paksa sebelumnya untuk meminta minum karna haus. Anw, ayah Chanhee mengawasi bocah kecil itu dari kejauhan dengan duduk dibawah pohon yg rindang.

Saat Youngchan sedang asik bermain, kedua pasang mata pria paruh baya tersebut tak lepas dari anak itu. Diawasinya kemanapun Youngchan pergi.

Seperti dejavu, sudah lama ia tak merasakan situasi seperti ini karna kedua anaknya sudah besar. Bahkan kakak Chanhee kini sudah berkeluarga.

Rindu juga rasanya menjaga anak kecil seperti ini. Membuat angannya melayang jauh mengenang masa kecil Chanhee.

Namun melihat keceriaan Youngchan justru malah membuatnya gundah. Bocah kecil itu mirip seperti Chanhee, karna ia dulu juga anak yg ceria.

Tapi bukan itu masalahnya, pria paruh baya tersebut rindu menghabiskan waktu bersama keluarganya. Sudah lama sejak skandal yg menimpa Chanhee hubungan kekeluargaan mereka jadi memburuk.

Terlebih rasa kasihannya pada Youngchan yg harus menderita akibat perlakuan kedua orang tuanya membuatnya sedikit tersadar akan posisi Chanhee.

Bukankah Chanhee juga menderita karna perlakuan buruknya? Padahal seharusnya peran keluarga adalah sebagai 'rumah' tempat kita berpulang dari kerasnya kehidupan.

Penyesalan mulai merasuk ke dalam hati dan pikirannya. Haruskah ia mengalah? Tapi menyerahkan putra kesayangannya itu pada lelaki yg sudah beristri juga bukanlah hal yg benar.

Ditengah tengan konflik batinnya, pria tersebut tak menyadari jika Youngchan sedang duduk disebelahnya, memperhatikan raut wajahnya yg terlihat tak nyaman.

               
                           
"Om, kenapa?"

"HAH?? Eh gapapa kok. Sana main lagi."

"Om nya ga suka ya disini? Kalo gitu kita pulang aja gapapa."

"Engga, om gapapa kok. Sana main.."

"Cape om. Duduk dulu."

"Chan, kamu gamau pulang? Nanti orangtua kamu nyariin loh."

"Mereka ga bakal nyariin aku om. Tenang aja."

"Kok gitu?"

"Orang kerjaannya berantem mulu dirumah. Aku gasuka. Lagian mau ngapain juga dirumah? Sepi. Aku bosen banget. Mama kan masih sakit jadi gabisa nemenin main. Ayah juga sibuk ngurusin adek bayi. Akunya dicuekin 😔"

Bbangnyu Sequel AUWhere stories live. Discover now