2. After the Incident

627 72 36
                                    

Hallo, Amories!! Apa kabar???

Maaf, yaa, updatenya lama :((

Sebelum baca, jangan lupa pencet vote dulu dan ramaikan dengan komentar, okayy?

•••

Selamat membaca, Amories!♡
. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · .

𖠄𖠄𖠄

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𖠄𖠄𖠄

Mentari bersinar lebih cerah, memancarkan semangat pagi kepada ratusan pengendara yang menunggu lampu lalu lintas berubah warna menjadi hijau-padahal biasanya, penghujung tahun selalu ditemani oleh rintik hujan.

Di dalam mobil Mercedes Benz, seorang lelaki berwajah tampan dengan rahang begitu tegas mengenakan jas formal berwarna hitam, Si pemilik alis tebal dan rapi berwarna, netra indah berwarna biru, hidung tinggi diatas kumis tipis yang menghiasi bibir merah muda alami, tampak sedang menggulir layar tablet abu-abu, membaca laporan mengenai salah satu perusahaan yang menjadi target incarannya.

Tangan kirinya naik merapikan rambut kecokelatan yang memang belum dirapikan. Bibir tipisnya tersenyum miring melihat foto seseorang di layar tablet.

"Jadi, pekerjaan sampingannya adalah model?"

Seorang gadis berpakaian jas hijau muda di jok depan menoleh, kemudian mengangguk anggun. "Hanya ketika beliau ingin saja, Tuan Muda."

"Dan kabar terbarunya, beliau membuka agency modeling?"

"Benar, Tuan Muda. Agency ini sudah mulai beroperasi sejak tiga bulan yang lalu dan sudah didaftarkan hak ciptanya."

"Tetap update kabar terbaru tentang mereka."

"Baik, Tuan Muda."

Di waktu yang sama, mobil Mercedes Benz putih memasuki gerbang utama kediaman keluarga Brinata setelah satpam membukakan gerbang. Si pengendara mobil terdiam sejenak menyadari banyak yang berubah dari rumah mewah itu. Mulai dari suasana yang dulu ramai, kini sepi bagai tak berpenghuni. Bunga-bunga yang dulu terawat dengan indah, kini tampak biasa saja. Pintu rumah yang dulu selalu terbuka ketika pagi hari, kini tertutup rapat seolah mereka tidak menerima kedatangan siapapun.

Gadis cantik bertubuh tinggi dengan bentuk badan ideal keluar dari mobil, meninting kotak makan berisi brownies rasa cokelat keju.

"Ula," sapa asisten rumah tangga yang sedang menyiram bunga, Mbak Pia namanya.

Nebula tersenyum sembari mengangguk. "Hai, Mbak. Papah dan Mamah ada, kan?"

"Ada, kok. Tuan dan Nyonya lagi di taman belakang."

"Okay, Mbak. Ula kesana dulu, ya."

Lantaran sudah hafal dengan jalan di rumah keluarga Brinata, Nebula tak perlu masuk ke dalam rumah untuk bisa ke taman belakang. Cukup melewati lorong di samping kiri, Nebula akan sampai di taman belakang yang masih tertawat seperti dulu karena sang pemilik rumah sering menikmati pemandangan disana.

PRINCEULA ; Desired EndingWhere stories live. Discover now