📞FI-07📞

792 207 74
                                    

Aku langsung up begitu ngeliat komenan ramaiii, aaaa seneng banget aku ngeliatnya hehehehhe.


Enjoy The Story😆

Jangan lupa vote dan komen yaaaa.
.
.

Rara sudah tertidur selama 4 hari lamanya dan belum menunjukan tanda jika dia akan bangun.

Padahal sebenarnya di bawah alam sadarnya dia tengah berdiskusi dengan hantu yang menyerupainya.


Rendi, Jaiden, Mahen, Naren dan Qio sekarang ada di kamar inap Rara.

Mereka selalu datang untuk menjenguk ataupun menjaga Rara.

Mereka sering mem video kan kondisi Rara dan mengirimkannya pada Putra.

Dan Putra hanya bisa tersenyum sedih saat melihat keadaan sahabatnya itu.

Dia tetap mengurung diri, tidak pergi ke sekolah, tidak keluar kamar sama sekali. Makanan selalu tersedia di depan kamarnya, diantar Adam.

Rasa bersalahnya semakin besar setiap harinya.

Dan untuk Putra hantu, dia selalu di sebelah Putra, membisikan kata-kata yang membuat Putra semakin terpuruk.

.
.
.

"Bagaimana ini...Rara tidak kunjung sadar. Kita harus menanyakan bagaimana cara agar Hantu itu pergi dari Putra" keluh Rendi.

Dia menjadi orang yang selalu disebelah Rara, semenjak Rendi menggendong Rara yang terluka 4 hari silam, perasaan Rendi tergerak untuk melindungi gadis itu.

Mereka tidak tau harus melakukan apa, mereka tidak bisa melihat keberadaan hantu seperti yang bisa Rara lakukan.

Mereka sudah tau kenapa Putra menyerang Rara.

"Kita hanya bisa menjaga Rara sampai dia sadar dan kita bisa menanyakan keberadaan orang pintar itu" ujar Mahen yang saat ini tengah mengerjakan tugas sekolah Rara.

Mereka bergantian dalam mengerjakan tugas sekolah gadis itu, jadi selama Rara tidak sadar, tugas sekolahnya tetap mendapat nilai.

"Benar..mungkin dia akan sadar sebentar lagi" bisik Qio sedih, dia merindukan Rara.

Sedangkan di bawah alam sadar Rara saat ini.

Rara duduk di ruangan serba putih, di depannya ada hantu yang menyerupainya kemarin itu. Hantu yang sebenarnya ada Jin Qorin miliknya.

"Jadi bagaimana caranya agar hantu itu pergi dari sisi Putra?" tanya Rara.

Sosok yang menyerupai Rara itu lantas diam, kemudian berkata

"Teman mu itu mengambil sesuatu di rumah kosong kemarin. Jadi wajar saja jika hantu penunggu terkuat disana marah, dan malah menyerupai Putra." ujarnya.

"Kenapa dia bisa sampai mengincarku?" tanya Rara.

"Sebenarnya, dia dulu mati dalam keadaan sendirian. Dia tak punya keluarga, dia sebatang kara. Sampai akhir hidupnya dia tak memiliki orang disampingnya."

Peek-a-boo [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang