📞FI-06📞

Mulai dari awal
                                    

"Putri...kenapa menjauh dariku.." lirih Putra amat sedih.

Rara tidak mengatakan apapun, dia terlalu takut dengan Putra hantu yang terus menunjukan senyum mengerikannya.

Perhatian Rara terpecah, antara ingin mendengar ucapan dan tangisan Putra atau mengabaikan Putra hantu yang malah semakin tersenyum seram.

Bibir Putra melengkung kebawah disusul dengan air mata yang turun membasahi pipinya.

"Putri..hiks..jangan menjauhiku..katakan apa kesalahanku?" isak Putra sedih.

Wajahnya susah basah dengan air mata, hidungnya memerah dan bibirnya bergetar..aduh dia rindu sahabatnya.

"Put..ri...a..ku..men..cintaimu..ha..ha.."Bisik Putra hantu itu.

Membuat Rara merinding seketika.

"Putri..kumohon tolong jangan menjauhiku lagi" mohon Putra seraya mendekat ke arah Rara.

"Sepertinya kali ini Rara sangat takut.." celetuk Jaiden saat melihat tubuh mungil Rara yang bergetar itu.

Rendi dan beberapa lainnya diam, dia merasa ada yang tidak beres.

"Bukankah, Putri jatuh dari tangga karena hantu yang menyerupai Putra? Mungkin dia menjauhi Putra karena hantu-SIAL BUKA PINTUNYA!!"

Mahen berteriak saat sadar apa yang menjadi penyebab Rara menjauhi sahabatnya. Mereka semua bergerak ke arah pintu dan mencoba membuka pintu kelas.

Tapi GILANYA PINTU ITU GAK KEBUKA!!

"SIAL!! RARA!! TUNGGU KAMI!!" jerit Qio panik.

Mereka berusaha mendobrak pintu kelas, tapi pintunya sangat keras seakan banyak yang menahan itu dari dalam kelas.

Mereka memukul kaca jendela tapi percuma.

Putra dan Rara tidak mendengar apapun.

"Putri, kumohon jangan menjauhiku.." mohon Putra yang semakin mendekat.

Rara tidak bisa lari..kakinya dingin dan seakan membeku tidak bisa digerakan.

"Put..ri..Ikut..lah..ber..sama..ku.." Bisik Putra hantu.

"AKU TIDAK MAU!! MENJAUHLAH DARIKU!!" jerit Rara ketakutan.

Putra berhenti melangkah, dia shock dan tidak percaya, jantungnya mencelos mendengar teriakan teman kecilnya itu.

Apa, Putra semenyeramkan itu?

Dan di mata Rara sekarang adalah jiwa Putra yang tengah melemah dan hantu itu mulai merasukinya.

Masuk dan menguasai tubuh Putra.

Pandangan Putra langsung kosong, seringai mengerikan terbentuk di wajahnya saat ini. Dia berlari ke arah Rara dan mencengkram lehernya kuat.

"Hahaha, Putri kau tau? Aku mencintaimu, kau harus ikut denganku oke, Hahaha" Putra semakin mencekik leher Rara dengan kuat.

Dan mengangkat tubuh ramping Rara dengan mudahnya, kakinya sampai tak menapak dan mengayun karena stok oksigen mulai hilang.

Peek-a-boo [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang