"Ugh udah~". Ian kembali meneggelamkan kepalanya diketiak sang kakek saat merasa sudah kenyang.

Diana menghela napas kasar saat Ian hanya memakan 4 suapan saja.

"Opa, Ian mau main di lual~". Ian menatap sang kakek dengan mata melasnya. Dia bosan dikamar terus jika kalian mau tau!.

"Hmm cucu opa mau main keluar? Baiklah". Hendry menggendong tubuh mungil Ian dalam gendongan koalanya dan berjalan keluar menuju taman belakang mansion.

Felix, Diana, Dan Leny mengikuti Hendry dari belakang. Jika kalian bertanya kemana yang lainnya maka saat Ini Dion dan Seanio sedang pergi ke kampus sedangkan Leon dan Andrea mereka pergi ke sekolah, untuk Giolx dia pergi ke kantor.

Sebenarnya mereka tidak ingin pergi tadi pagi. Tapi, Leny dengan segala kekuasaannya mengancam mereka jika tidak segera berangkat maka jangan harap mereka dapat melihat dan bertemu dengan Ardian selama setahun penuh.

☆⌒(ゝ。∂)

Ian saat ini tengah menatap hamparan bunga yang ada di taman belakang mansion. Dia duduk d pangkuan kakek rasa sugar daddy nya itu.

Dia tidak hanya berdua dengan kakeknya, ada oma dan juga mommynya disana menemani dirinya. Katanya sih tidak mau ditinggal.

Ian duduk anteng dengan menyedot susu dalam botol dot kesukaannya.

"Mommy abang Leon kapan pulangnya?". Pertanyaan Ian membuat mereka yang awalnya sibuk menatap wajah indah Ardian tersentak pelan.

"Hmm mungkin sekitar jam dua siang". Diana mengusap kening ian pelan, dapat dia rasakan kini suhu badannya sudah turun tidak sepanas tadi.

"Lama banget~". Ian mengerucutkan bibirnya kesal, pasalnya hampir semua orang dirumah ini pergi keluar. Tadinya sih Felix nggak pergi tapi tiba-tiba saja dia mendapat telfon dari sekretarisnya yang ada dikantor jika ada meeting mendadak.

"Hey sayang jangan sedih begitu, kan ada mommy, opa dan oma disini menemani baby". Leny mengambil alih tubuh Ian dari suaminya itu dan mendudukkannya di pangkuannya.

"Ugh.. ian juga pengen skolah kayak abang Lele sama Abang Lea". Maksudnya itu Leon dan Andrea.

"Baby ingin sekolah?". Ian mengangguk semangat sebagai jawaban dari pertanyaan Diana.

Leny, Diana dan Hendry saling menatap satu sama lain. Mereka sebenarnya ingin melarang tapi melihat tatapan berbinar pada mata bulat seindah langit itu membuat mereka tidak tega.

"Eumm begini saja. Nanti baby tanya sama Daddy dibolehin nggak kesekolahnya. Kalau daddy nggak ngebolehin baby homeschooling saja yah".

"Eum". Ian menganggukkan kepalanya semangat saat mendengar perkataan Diana.

'Kalau ngebujuk daddy itu gampang hehehehe'. Batinnya.

TING!!! TING!!! TING!!!.

Ardian tersentak kaget saat mendengar bunyi nyaring di dalam kepalanya dan itu membuat kepalanya pusing.

'Sistem error!! Warning!! Sistem error!!"

Diiinggggg!!!

'Zelo ada apa?'. Kening ian mengkerut  saat tidak medapat jawaban dari zero.

Ding

'Maafkan saya tuan rumah. Sistem tiba-tiba saja error. Saya tadi baru saja menerima pesan dari atasan'.

'Uhh pesan apa?' Ardian bertanya dengan penasaran. Dia menumpukkan kepalanya dipundak Leny tidak ingin dicurigai kalau saat ini dia sedang berbincang dengan zero.

Become Baby Boy✓Where stories live. Discover now