Part 28

169 19 0
                                    

Selamat membaca semoga sukaa
~
~
~
~

Sementara itu David berada di luar ruangan Justin, menatap Justin dari jendela.

Flashback
"Dokter. Apakah Justin bisa sembuh? Apakah operasi itu menjamin keselamatan Justin?" Tanya David membuat Daniel terdiam

"Kesempatan Justin untuk sembuh masih cukup besar. Dengan syarat, dia harus dengan cepat dioperasi. Kalau kondisi dia seperti sekarang sampai besok lusa, kecil kemungkinan dia bisa selamat" jawab Daniel
Flashback off

"Kamu harus bangun dek" batin David menatap sendu kearah Justin.

"Bang ayo makan dulu" ucap Raka menepuk pundak David pelan

"Duluan aja" jawab David diangguki Raka. Arkan dan Raka pun pergi ke kantin. Tak lama setelah mereka pergi, Panji datang menghampiri David.

"Arkan sama Raka mana Dav?" Tanya Panji celingak-celinguk

"Ke kantin" jawab David singkat

"Gue mau ngomong. Duduk sini" ucap Panji diangguki David

"Apa kata dokter?" Tanya Panji memulai percakapan serius

"Dia harus segera dioperasi, kalau sampe besok lusa masih seperti ini kemungkinan dia sembuh sangat kecil" jawab David dengan kepala tertunduk, setetes air mata keluar dari matanya.

"Dia pasti bangun. Gue yakin, Lo juga harus yakin. Dia anak yang kuat luar dalam" ucap Panji menguatkan David

Skip
Keesokan paginya, Sam dkk, David juga Panji berkumpul di luar ruangan Justin karena dokter dan suster berlarian masuk tanpa menjelaskan apapun.

"Bang Daniel" panggil Sam saat Daniel keluar dari ruangan Justin

"Ada apa? Justin baik-baik aja kan dok? Dia gak apa-apa kan?" Tanya David beruntun

"Daniel, ada apa ini? Kenapa dengan Justin?" Tanya Papah Firman datang bersama Marvin, Dinda dan Sofia

"Dia baik-baik saja kan dok?" Tanya Mamah Dinda khawatir

"Mari bicara di ruangan saya" jawab Daniel hendak pergi

"Kenapa? Bicarakan saja disini" ucap Sam datar

"Kondisi Justin sudah mulai membaik. Dia sudah sadar. Obat yang diberikan mendapat respon positif dari tubuhnya" jawab Daniel membuat hembusan nafas lega terdengar dari mereka

"Kalau begitu operasi nya bisa segera dilakukan kan dok?" Tanya David dengan bahagia

"Bisa. Tapi harus dilakukan disini, kalau dia dibawa ke luar kota itu akan membuat kondisinya tidak stabil" jawab Daniel melihat catatan pasien yang ia bawa

"Kapan?" Tanya Sam singkat

"Besok. Besok adalah jadwal operasi Justin" jawab Daniel

"Kita bisa liat Justin Niel?" Tanya Mamah Dinda

"Bisa Tante, tapi maksimal 4 orang ya" jawab Daniel tersenyum ramah

"Baiklah kalau begitu saya permisi,kalau ada apa-apa panggil saya" pamit Daniel berlalu dari sana.

"Papah, Mamah sama Bunda dulu ya" ucap Papah Marvin diangguki yang lain

Setelah kurang lebih 10 menit, para orang tua keluar dari ruangan/kamar Justin.

"Sam mana Ar?" Tanya Mamah Sofia mencari Sam

"Dia pergi Tante. Tapi gak bilang mau kemana" jawab Arkan

"Yasudah kalau gitu kalian dulu aja yang masuk" ucap Papah Marvin diangguki mereka.

Ruangan/Kamar Justin
"Bos" panggil Arkan dan Raka serempak membuat Justin menoleh kearah pintu yang terbuka

"Lo udah mendingan?" Tanya Raka

"Udah lumayan" jawab Justin tersenyum tipis

"Bang" panggil Justin saat melihat David berjalan ke arah jendela, bukan kearahnya.

"Lo cepet sehat ya. Kita nunggu Lo diluar" ucap Panji peka dan menarik Arkan dan Raka keluar.

"Hey kenapa nunduk? Ada yang sakit hm?" Tanya David lembut mengusap kepala Justin

"Maaf" ujar Justin pelan membuat David tersenyum tipis

"Kamu gak perlu minta maaf. Abang ngerti kamu gak mau bikin kita khawatir sama kamu. Tapi lain kali kalau ada apa-apa, bilang ya. Yang keluarga kamu kita bukan Sam" ucap David dengan lembut.

"Iya Justin janji sama bang David. Tapi Abang harus ingat, kalau Travis Abang Justin juga" balas Justin tersenyum manis, dimana baru kali ini David melihatnya.

"Segitu berharganya dia buat kamu dek?" Tanya David dengan serius.



















Jangan lupa vote yaa
Sorry kalau gak nyambung:(

JUSTIN (Park Jeongwoo) || Tamat✓Where stories live. Discover now