Part 2

524 38 1
                                    

Selamat membaca, semoga sukaa
~
~
~
~

GIS (George International School)
Jam istirahat, Kantin.

"Mpok. Mie ayam kaya biasa 3" teriak Raka

"Buset. Pengang kuping gue Rak" ucap Justin mengusap-usap telinganya

"Hehe Sorry" jawab Raka

"Lo berdua ngomongin apaan tadi, sampe gak masuk kelas?" Tanya Arkan diangguki Raka

"Kepo Lo ke Dora" Jawab Justin

"Buk.."

"Mie ayam spesial buatan Mpok Yanti sudah siap" ucap seorang wanita paruh baya memotong ucapan Raka membawa pesanan Raka.

"Makasih Mpok Yanti" jawab Arkan tersenyum ramah.

"Jangan pake sambal" ucap Sam mengambil botol sambal dari tangan Justin.

"Dikit doang elah" ucap Justin hendka mengambil botolnya lagi, tapi di cegah Sam.

"Nih dua bocah kenapa sih? Biasanya juga si Justin makan sambal seabrek Lo b aja Sam" tanya Arkan heran.

"Gue lagi sakit perut" jawab Justin tersenyum kikuk.

"Lah pantesan. Bener si Sam kalau gitu, Lo gak boleh makan sambal. Ar buang" ucap Raka mengambil beberapa botol sambal di atas meja.

"Eh gak di buang juga bangke" ujar Justin

"Gpp. Kan ada Tuan muda Sam yang bayarin" jawab Arkan dengan santai.

"Justin yang bayar" ucap Sam singkat

"Lah kok gue?" Tanya Justin bingung

"Giliran Lo yang bayar" jawab Sam dengan santai

"Oke. Tapi gue makan pake sambal" ucap Justin tersenyum

"Gak" ucap Sam, Arkan dan Raka barengan

Setelah percakapan antah-berantah yang penting gak penting itu, akhirnya mereka makan dengan tenang sampai selesai.

"Gue yang bayar" ucap Sam diangguki yang lain. Tapi di saat ia hendak berbalik,

Bruk

Seorang siswi tidak sengaja menabrak tubuh Sam dan menumpahkan kuah bakso yang sedang ia bawa pada sepatu Sam. Hal itu membuat suasana yang tadinya berisik mendadak hening.

"So..sorry dek" ucap siswi itu menunduk takut

"Bersihin" ujar Sam datar

"Bersihin gue bilang" lanjut Sam berteriak.

"Sam udahlah. Tinggal ganti, gue bawa cadangan" ujar Justin berusaha menenangkan Sam.

"Not that easy. Dia harus bertanggung jawab Justin" jawab Sam datar.

"Lo punya kuping? Kenapa masih diam hah?" Tanya Sam emosi

Saat siswi itu hendak berjongkok, seseorang menghentikan nya.

"Tunggu. Jangan lakukan hal bodoh seperti itu" ucap laki-laki itu.

"Kakak bisa pergi" sambung laki-laki itu tersenyum manis.

Sam menatap datar laki-laki itu. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Jangan ikut campur urusan orang lain" ucap Justin datar

"Saya hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan" jawab nya dengan tenang.

Bugh

Satu pukulan mendarat di pipi laki-laki itu. Siapa lagi kalau bukan Justin pelakunya. Semua penghuni kantin terkejut melihatnya. Pasalnya Justin memukul wajah siswa itu cukup keras, sehingga darah segar keluar dari bibirnya.

"Raka" ucap Justin. Raka yang mendengarnya pun panik bukan main.

"D...Dia murid baru bos. Kelas 11 IPA 02" jawab Raka gugup

"Ooh kakak kelas. Siapa teman orang ini?" Tanya Justin berteriak. Seorang laki-laki mendekat dengan raut yang sedikit takut.

"Temen Lo Ji?" Tanya Arkan sedikit terkejut

"Ia Ar. Dia sepupu gue" jawab Panji dengan hati-hati

"Bawa sepupu Lo" ucap Sam diangguki Panji

Sam menatap teman-teman nya kemudian pergi dari sana. Justin menghela napasnya kasar.

"Lo berdua beresin. Jangan bolos" ucap Justin diangguki Raka dan Arkan.

Ruang pribadi Justin
"Sam" panggil Justin, namun tak ada jawaban.

"Sorry" lanjut Justin duduk di samping Sam

"Lo gak perlu pukul dia. Dia kakak kelas Lo, sopan kah begitu? Lo tau di kantin pake cctv, entar nyokap gue tau gimana? Kalo Lo lecet dikit, gue yang diomelin ogeb" cerocos Sam membuat Justin terkekeh kecil

"Yah lagian siapa suruh ikut campur urusan orang. Emang Lo gak kesel apa?" Tanya Justin

"Kesel lah. Tadinya gue yang mau tonjok dia, eh keduluan sama anaknya Tuan Smith" jawab Sam dengan santai

"Tuan Smith kata Lo? Kedengaran orangnya nyaho Lo" ucap Justin tertawa

"Ah maksud gue Papah Marvin" jawab Sam ikut tertawa.





Jangan lupa vote yaa
Sorry kalau ada typo

JUSTIN (Park Jeongwoo) || Tamat✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt