Chapter 3 - The Model

55.4K 749 3
                                    

Irene menatap foto-foto dirinya di majalah itu. Hasilnya sangat bagus, ia merasa kalau ia terlihat 10 kali lipat lebih cantik dari biasanya. Hahaha..

Irene membaca tulisan kecil-kecil di bagian bawah halaman itu.

Model: Irene
Wardrobe: Mode House
Make-Up: Park Hyerin
Photographer: Chen

Ia teringat hari pemotretan beberapa minggu sebelumnya.

***

"Bagus! Cantik sekali! Sekarang pandangan mata ke arah kamera, anggap saja kalau kau sekarang tengah menatap kekasihmu." Ujarnya dari balik kamera. Irene dapat melihat ujung bibir laki-laki itu tertarik ke atas karena tersenyum.

'Hah!? Kekasih? Yang benar saja?' Tapi Irene tetap mengikuti arahan photographer bernama Chen itu.

"Klik." Irene tersenyum, menikmati lampu blitz yang berpendar di sekelilingnya.

"Klik."

"Bagus! Sekarang tersenyum pada kekasihmu." Lagi-lagi Irene dibuat malu oleh kalimat photographer itu. 'Apa sih maksudnya kekasih? Ugh.' Irene merasakan pipinya menghangat, tapi akhirnya ia kembali tersenyum di bawah arahan Chen.

Menatap pemilik sepasang mata di balik lensa kamera itu. Tiba-tiba saja Irene merasa gugup berada dalam pengawasan sepasang mata tajam milik Chen yang seakan-akan 'menggerayangi' setiap jengkal tubuh Irene. 'Semoga saja rasa gugupnya ini tidak terlihat begitu kentara.' Batin Irene, berusaha untuk tetap berkonsentrasi pada pemotretan.

***

"Benar-benar cara yang aneh untuk memotret seseorang." gumam Irene. Kembali menekuni fotonya di halaman itu. Yang paling ; sebelum Yoo Manager memanggilnya.

"Rene! Jemputanmu tiba!"

"Okay Eonni! I'm coming!" Irene berdiri dan mengambil tas tangannya. Dengan hati-hati memasang high-heels. Setelah memastikan bahwa segalanya sempurna, gaunnya, tatanan rambutnya, riasannya. Irene melangkah keluar kamar. Malam ini ada acara yang harus ia hadiri.

***

Model vs PhotographerWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu