Chapter 1 - The Model

94.3K 1K 8
                                    

Sudah lebih dari satu jam Irene menunggu dan sekarang ia mulai kesal di kursinya. Ia sudah berhenti memainkan ponselnya sejak tadi. Ia telah berulang kali mengecek akun twitter-nya dan membaca postingan di sana berkali-kali.

Irene bosan. Ia mengambil kembali ponselnya dan membuka akun instagram-nya untuk mengupload foto-foto yang di ambil sebelumnya.

Foto pertama berisi selfie yang baru selesai di make-up. Di foto itu ia memberikan caption:

"Selamat Pagi! Hari ini pemotretan untuk majalah seharian penuh. Ayo semangat!"
Beberapa penggemarnya memberikan komentar untuk foto itu.

@irenefan "Irene Eonni cantik!

@meme90 Selamat pagi! Hari ini aku ada audisi model, tolong beri aku semangat juga!
Ada pula yang memberikan komentar lain,

@joohyeon "Aku pasti akan membeli majalahnya nanti Nuna! Semangat!" Dan komentar-komentar lain dengan isi yang serupa.

Setelahnya ia meng-upload foto sarapannya pagi ini dan tak ketinggalan foto managernya yang sedang mondar-mandir. Yoomi, managernya akhirnya duduk di sebelah Irene serius mengetik sesuatu di ipad-nya.

Irene mendengus pelan. "Kapan photographernya datang eonni?" Ia melirik managernya yang hanya terpaut beberapa tahun darinya itu.

"Orang itu tidak akan datang. Katanya tadi malam ia mabuk-mabukan dan menyerang orang, sekarang ia berada dalam penjara."

"Wow..." Mulut gadis itu membentuk huruf 'O' bulat. "Lalu bagaimana dengan pemotretannya? Apa akan dibatalkan?" tanya Irene. Ia harap pemotretannya dibatalkan saja.

"Sepertinya tidak. Tadi pihak majalah sudah mendapatkan penggantinya, dia akan sampai kemari tidak lebih dari 15 menit. Kau tunggulah sebentar lagi."

"Oh, kupikir pemotretannya akan dibatalkan. Kan lumayan hari ini aku bisa libur kerja." ujar Irene sedikit kecewa.

"Besok lusa kau bisa libur seharian. Syuting untuk CF kosmetik yang seharusnya kau lakukan lusa harus di tunda ke minggu depan."

"Benarkah?" Irene kembali bersemangat. Yoo Manager mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari ipad-nya.

"Asyiiiiiiiiik!" tanpa sadar Irene berdiri dari kursi yang ia duduki, mengangkat kedua tangannya ke udara. Saat itu tanpa sengaja Irene memergoki seseorang tengah mengarahkan kamera ke arahnya.

"Klik!"

Dengan cepat Irene menurunkan kembali tangannya. "Apaan sih? Kalau mengambil photo seharusnya bilang dulu." omel Irene dan kembali duduk di kursinya. Ia mengamati si pemilik kamera yang tadi memotretnya, orang itu tersenyum dan berjalan ke arahnya.

"Annyeonghaseyo. Maaf sudah membuat anda menunggu." ujar laki-laki itu di depan Irene.

Irene menoleh ke arah managernya yang sekarang sudah berdiri dan membungkuk. Irene ikut berdiri. "Annyeonghaseyo." katanya.

"Oh ya, perkenalkan saya Chen. Saya yang akan menggantikan Ryu hari ini. Mohon bantuannya." laki-laki itu tersenyum, dan saat dilihat dari dekat ternyata senyum itu manis sekali.

Melihat senyum itu, Irene tidak jadi marah-marah karena photo candid tadi. Irene malah balas tersenyum. "Irene. Saya mohon bantuannya juga."

***

Model vs PhotographerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang