Espresso

240 51 28
                                    

===========================

~ § Formula Of Love § ~

===========================



BRAKK


"Makanlah!"


Dahyun memberikan sup jamur itu dengan kasar sembari menatap datar para member. Tatapannya sangat dingin, hingga seseorang yang mendapat tatapan itu merasa bahwa Dahyun memang sudah tidak memiliki belas kasihan.


Gadis pucat itu berjongkok dihadapan para member, seakan mengawasi setiap pergerakan mereka. Hanya ada jeruji besi yang membatasi Dahyun dengan para member. Dalam diam Kedua mata Dahyun terus bergerak takut-takut mendapati pergerakan aneh dari mantan saudarinya itu.


"Geurae, makanlah dengan baik dan nikmat. Mungkin itu makanan terakhir kalian" Ujar Dahyun sembari tersenyum dan jangan lupakan sepasang mata merah darahnya.


Jeongyeon menaruh sendok makannya dengan kasar hingga menciptakan suara yang nyaring. Hal itu mampu mengambil atensi Dahyun, terbukti dengan dirinya yang melirik Jeongyeon.


"Kau iblis Dahyun!" Geram Jeongyeon sembari berusaha meraih Dahyun namun tertahan oleh jeruji besi.


Dahyun yang melihat itu hanya tersenyum berusaha menahan tawanya, namun ia gagal. Dahyun tertawa bahkan sangat keras dan mengeluarkan air mata. Hal itu mengundang rasa heran dari para member.


"Kenapa? Kenapa kau tertawa disaat keadaan kami seperti ini?!" Tanya Sana lirih, ia tak percaya bahwa gadis tofunya bisa berubah menjadi jahat seperti ini.


Dahyun sendiri mulai menghentikan tawanya, mengatur nafasnya dengan sesekali terkekeh ketika mengingat perlakuan Jeongyeon beberapa saat yang lalu. Ketika dirasa sudah tuntas menghentikan tawanya, ia mulai menatap satu per satu dari mereka.


Tangannya bergerak menangkup wajah Jeongyeon yang sudah merah padam karena emosi yang membara. Ditepuknya pelan dan sesekali mengusapnya pelan. "Jangan marah-marah unnie. Nanti unnie cepat tua loh! Eh? Unnie tidak akan tua deh, kan hari ini hari terakhir kalian masih bisa bernafas" Ujar Dahyun kembali tertawa ketika melihat raut wajah para member.


Entah mengapa raut wajah ketakutan yang masing-masing member keluarkan menjadi hiburan utama Dahyun saat ini. Rasanya sangat menyenangkan ketika mendengar suara lirihan kecewa dari mereka, geraman kekesalan dari mereka, atau mungkin suara mereka yang bergetar ketakutan tiap kali ia mengingatkan bahwa ini hari terakhir mereka.


Jika kalian bertanya mengapa Dahyun bisa berubah begitu cepat, bukankah saat didapur tadi Dahyun merasa bersalah? Ya itu sangat aneh, seakan-akan ada 2 jiwa dalam satu raga. Namun sayang sekali, aku tidak bisa menjawabnya sekarang, diwaktu yang tepat dengan mata yang terbuka lebar kamu akan mengetahuinya.


Dalam satu kali gerakan cepat, Jeongyeon meraih tangan Dahyun yang sedang mengusap pipinya. Ia menarik kencang hingga bahu Dahyun bertabrakan dengan jeruji besi yang dihadiahi ringisan kecil dari Dahyun.

Formula Of Love [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang