CEO// 5

32.5K 2.7K 66
                                    

pagi ini nalen lebih cepat berangkat ke rumah sakit karena ada jadwal tambahan,apalagi kalo bukan karena om cabul

"huhh" nalen membuang napas kasar nya sebelum berangkat

.......

"selamat pagi kak"
"selamat pagi dokter"
"semangat pagi dokter Nalen"

ya begitulah setiap pagi yang nalen dengar "selamat pagi juga semua" nalen membalas ucapan tersebut sambil tersenyum

nalen langsung berjalan menuju ruang kerja nya,sesampainya di ruang tersebut nalen memakai jas putihnya dengan kacamata yang bertengger di hidung kecilnya

"nalennnn"

"ini masih pagi astagaa haedarrr" nalen sudah tau siapa pemilik suara yang meneriaki namanya dari luar

yapp betul saja ketika pintu terbuka yang terlihat adalah haedar dengan dua gelas kopi di tangannya "nih kopi,mau ga?"

tentu saja nalen tak menolak nya karena itu kebutuhan bagi nalen,nalen menyeruput kopinya "ngapain lo kesini selain ngasih kopi?"

"eh hari ini bener cowo ganteng kemaren kesini lagi len? katanya dia mau kesini lagi terus dokternya lo"

"tau tuh gue males banget sebenarnya,gila tuh om2"

"lo yang gila len,ganteng gitu kok di bilang om2" haedar memukul bahu nalen

"emang om2 umurnya udah mau kepala 3,sok kaya lagi tuh om2"

"kalo dia beneran kaya lo mau berarti kan?"

"udah diemm sana loo gue sibuk" nalen mendorong haedar untuk keluar dari ruangannya

nalen melanjutkan mengurus data2 pasiennya,hanya terdengar suara keyboard di ruangan tersebut sesekali suara seruputan kopi

tak lama kemudian pintu ruangan tersebur terbuka lagi,namun nalen hanya fokus dengan komputer di depannya

"ngapain lagi sih dar? gue sibuk di bilang gausah bahas itu lagi,keluar haedarr" nalen dengan nada tinggi tapi masih fokus dengan komputernya

"sibuk banget keliatannya"

nalen merasa ada yang aneh karena tiba2 ada wajah di samping nya "aargghh anj kaget" nalen memukul wajah tersebut

"emang om2 cabul ya,ngapain deket2 mukanya hah"

"ulang? tadi bilang apa?" gio mengangkat sebelah alisnya

"ga adaa"

"ulang atau saya cium di sini"

nalen menendang kaki gio "anj gue ngomong anj,anj om anj jelass kan?"

gio mengetek bibir nalen pelan "bibirnya cantik gaboleh ngomong kasar"

nalen terdiam seperti patung,ia bingung sekarang harus takut atau teriak dengan perlakuan gio

gio melihat wajah nalen polos hanya tersenyum lalu mengusak surai coklat nalen "lucu" gio langsung beralih duduk di depan nalen

"gausah bengong begitu,saya tau saya ganteng" gio melihat nalen yang masih terdiam menatapnya

"pede banget"

seperti sebelumnya nalen memeriksa gio lagi,ada kemajuan karena penyakit gio perlahan membaik

"kamu mau apa?" tanya gio tiba2

"heh om ingat ya saya ga akan bisa di suap apalagi kalo cuman makanan,kalo mau suap saya harus pulau pribadi paham?" nalen

gio mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum "besok ikut saya kalo gitu"

"gabisa gue full sibuk"

gio mengeluarkan hp dari saku celana nya "halo besok saya minta jadwal dokter nalendra di kosongkan"

"baik pak"

"oke kalo gitu" gio menaruh hp nya di atas meja kerja nalen,kedua kalinya nalen jadi patung karena ga paham

"besok jadwal kamu sudah saya kosongkan jadi ga ada alasan lagi"

"emang ya sudah om2,cabul,pemaksaan awas aja gue buat lo tunduk sama gue" nalen menatap sinis ke arah gio

gio mendekatkan badannya serta wajahnya ke telinga nalen "saya tunduk kalo kamu jadi suami saya" bisik gio

gio langsung keluar dari ruangan nalen,sedangkan nalen rasanya mau nangis kenapa begini kan kamu yang minta om2 len,yaudah aku kasih sksksk

DOUBLE UP MAU GA?!

POSSESIVE CEO//NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang