S4E1 - Mukena

117 13 1
                                    

Assalamualaikum! Apa kabar semuanya!!!! Mau puasa lagi nih, lanjut kisah Starving, Fasting yuk!

Dan sebagai pemanasan, pembukaan season ke 4 ini, aku mau mengajak kalian buat kembali merasakan vibe religius dari pasangan uwu kebanggaan kita semua.

Ini terinspirasi dari beberapa video yang masuk di fyp aku. Aku jadi kepikiran bikinnya. Mumpung belum puasa 😂

Happy reading!

======

Tidak salah memang. Keputusan Ginny malam ini, menunggu suaminya pulang sambil membaca ayat suci Al Quran. Selepas sholat Isya, Ginny mengambil mushaf berwarna merahnya dan membawanya keluar kamar. Ruang tamu tidak buruk.

Masih mengenakan mukena yang ia naikkan agar tidak terseret di lantai. Ginny menyamankan diri di sofa santai dan melantunkan bacaannya dengan indah.

Baru menginjak sepuluh menit, pintu depan perlahan terbuka. Diikuti suara ucapan salam yang tidak asing.

"Assalamualaikum." Harry sempat terkejut, senyumannya lantas mengembang. "Subhanallah!" pujinya.

Ginny bergegas menuntaskan satu ayat dan menutupnya dengan tashdiq.

"Waalaikumsalam," balas Ginny. Ia cium sampul kitab sucinya sebelum bergegas menyalami tangan suaminya. Tangannya dingin.

Ginny heran mengapa wajah Harry seperti tampak sangat bahagia. Bahkan sesekali menengok kiri kanan di sekeliling wajah istrinya.

"Kenapa?" tanya Ginny.

"Sudah seminggu, ya. Aku sampai lupa. Ih kamu, sayang." Harry sumringah. Tidak seperti biasanya.

Ginny kebingungan. Tali mukenanya sampai lepas karena usapan tangan Harry di kepalanya.

"Lah, kenapa?" tanya Ginny.

"Mancing ya kamu. Istri sholehah sekali."

"Iya dong, sholehah. Waktunya sholat ya sholat, ini saja kamu sampai rumah aku lagi ngaji, kan. Aku itu selalu doain kamu dan anak-anak."

Ginny masih merasa biasa saja. Toh memang dia benar. Sebagai seorang muslim yang baik, wajiblah menyegerakan sholat saat waktunya tiba. Rajin membaca Al Quran dan berperilaku baik saat bersama suami.
Ya salah satunya menyambut kedatangan suami.

"Pakai mukena sambil ngaji, suami mana yang tidak bahagia lihat istri seperti aku." Ginny membanggakan dirinya.

"Itu dia!" Harry menyerahkan jas kerjanya dengan masih menikmati wajah manis Ginny.

"Pakai mukena berarti kamu sudah selesai? Sudah bersih, dong?"

"Hah?"

Masih, Ginny tidak paham arah bicara Harry. Harry sendiri malah asing bersenandung menuju tempat cuci tangan. Namun saat suaminya itu mengatakan, "ini malam Jumat, sayang. Pas sekali." Ujar Harry. Sekalipun tidak memandang Ginny, istrinya itu tahu bagaimana ekspresinya saat ini.

"Mangkanya aku ngaj—aduh, salah kostum sepertinya."

Ginny paham sekarang. Penampilannya sekarang bagaikan sebuah lampu hijau untuk Harry. Benar sekali kata Harry. Sudah satu minggu ia menstruasi. Dan tadi pagi ia telah bersuci. Oleh sebab itu, Harry terkejut jika saat ia pulang dari bekerja melihat istrinya memakai mukena. Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Hah, waktunya sudah tiba, batin Harry.

"Kalau sudah bersih. Boleh, dong?"

"Aku buat treacle tart."

Harry bergedik bingung. Pertanyaannya tak terjawab. "Makanlah, aku buat rasa kesukaanmu, sayang." Bisik Ginny.

"Setelah makan, ya. Sebentar lagi kita puasa loh. Susah."

Ginny pun baru ingat. Iya sebentar lagi puasa. Ada rasa bahagia Ginny rasakan. "Alhamdulillah! Berarti tahun ini aku bisa ikut puasa di awal." Ginny sering sekali mendapat menstruasinya di awal puasa. Bahkan tidak sedikit ia harus merelakan momen sholat Eid karena menstruasinya kembali tiba.

"Aku senang sekali, sayang!" pekik Ginny

Harry semakin bersemangat. "Berarti, malam ini kita rayakan, ya.. Menolak suami itu—"

"Dosa, aku tahu, Mr. Potter."

"Alhamdulillah!!" Harry bergegas mengangkat Ginny naik ke lantai dua. Lupa tentang treacle tartnya.

"Eh, kuenya?" pertanyaan Ginny tak digubris.

Ya, tidak masalah. Yang penting ia sudah menunaikan sholat Isyanya. Begitu juga Harry saat di Kementerian tadi.

TBC

=========

Singkat saja. Sampai jumpa di bulan Ramadhan!! Wasalamualaikum...

With love,

Anne xoxo

Starving, Fasting (Fic Ramadhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang