Chapter 6

1.2K 240 32
                                    

Hi hi hi hi yall<3

Happy reading::33

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kehidupan Hobin tidak bisa dibilang sangat indah dan berjalan mulus. Ia ingat sekali saat itu kehidupannya sedang sangat terpuruk karena baru mengetahui bahwa ibunya tiba-tiba jatuh sakit dengan penyakit yang lumayan parah.

Bagi Hobin yang sudah tidak memiliki sosok ayah, otomatis biaya operasi Ibunya yang besar itu pun harus menjadi tanggungannya. Ia terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya dan terus bekerja sana sini demi sang Ibu.

Lelah? Pasti.

Hobin sudah pernah mencapai titik terendah hidupnya. Rasanya lelah sekali sampai ia ingin menghilang dari permukaan bumi saja.

Namun semuanya berubah saat Ia mendengarkan salah satu lagu PTJ grup yang diputar di radio.

Kala itu Hobin yang sedang meratapi nasibnya, menemukan semangatnya kembali. Bangkit perlahan hanya karena sebuah lagu.

Dimulai dari situ pun Ia menjadi penasaran dan sangat mengagumi PTJ grup, terutama Baek Sungjoon, sosok leader yang terkenal hebat di dunia K-POP. Setelah melihat di beberapa acara, sosoknya yang terlihat sangat terorganisir, dapat diandalkan dan karismatik membuat Hobin sangat menghormati Sungjoon.

Maka dari itu, rasanya seperti mimpi melihat Sungjoon berdiri di hadapannya, di tempat minimarket ia bekerja ini.

Idola semua orang, leader semua orang, Baek Sungjoon, sedang berdiri di hadapannya!

Hobin tahu bahwa  bertemu dengannya di acara meet&greet atau acara kumpul dengan fans yang lain dengan situasi ini tidak bisa disamakan, karena kejadian ini seakan-akan Sungjoon yang sengaja menghampirinya.

Hobin masih terus mengerjapkan matanya, merasa tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Lalu, tiba-tiba saja, Jinho juga menampakkan dirinya dari balik Sungjoon. Hobin semakin syok. Kenapa semua anggota PTJ grup berkumpul disini?!

Setelah menoleh ke samping untuk melihat Taehoon, Hobin sadar bahwa bukan dirinya saja yang terlihat syok, namun Taehoon juga terlihat tidak berkutik dari tempatnya itu. Tangan Taehoon terkepal dengan pandangan yang berhati-hati.

Yang Hobin tidak tahu, rasa "syok" mereka rasakan saat ini sangat berbeda dari satu sama lain.

Setelah menatap Taehoon dengan tajam, Sungjoon mengalihkan pandangannya ke Hobin dengan senyuman terukir di wajahnya. "Hai. Maaf mengganggu malam-malam." Ucapnya seraya berjalan menghampiri Hobin. "Kami kesini hanya untuk menjemput member kami yang bodoh. Aku harap dia tidak menyusahkanmu."

Hobin terkesiap saat Sungjoon menyentuh pundaknya. Ia menggeleng dengan cepat. "Ah. Tidak, kok!"

Pandangannya kembali jatuh ke Taehoon yang berdiri di sebelah Hobin. "Taehoon, aku ingin bicara." Ujar Sungjoon tenang, namun nadanya terdengar sangat dingin. Ia mengisyaratkan Taehoon untuk mengikutinya keluar dari minimarket itu.

Mau tidak mau, Taehoon menuruti apa yang Sungjoon minta. Ia berjalan mengikuti Sungjoon dengan patuh tanpa perlawanan sedikitpun.

Hobin tidak tahu apa yang terjadi, namun ia punya firasat bahwa Taehoon berada dalam masalah. Sebelum ia berhasil untuk memanggil Taehoon, Jinho langsung menyerobot di hadapannya, menampakkan senyuman lebar. Matanya melirik nametag yang Hobin kenakan di seragamnya.

"Hai? Jadi namamu Yoo Hobin, ya?"

.

Setelah berada di luar minimarket, tepatnya lebih ke sisi belakangnya, Sungjoon membalikkan tubuhnya ke hadapan Taehoon dan menatapnya dalam diam selama beberapa saat sebelum angkat bicara.

Oh My Idol!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang