Chapter 3

1.5K 320 29
                                    

Hi! Happy reading <3

.



'Jika bulan saja tak bisa kugapai, haruskah ku berhenti menggapaimu~'

.

Taehoon tidak dapat menahan ekspresi horornya saat mendengar lantunan reff yang dibawakan oleh Sungjoon. Matanya memicing tajam ke arah handphone Hobin lalu kembali menatap Hobin dengan ekspresi dongkol.

Ia hampir lupa bahwa Hobin ini penggemar PTJ group. Tapi apakah harus selebay ini? Menjadikan lagu yang baru saja dirilis sebagai ringtone HP? Taehoon ingin mengoyak dinding mulutnya karena rasa cringe yang membuat sekujur tubuhnya merinding.

Sial, Ia tidak pernah mengira bahwa mendengar lagunya dari perspektif orang lain akan terasa se-menjijikan ini. Padahal baru akhir-akhir ini menggumamkan lagu grupnya itu, tapi rasanya tetap... aneh. Ah, kumohon, jawab teleponnya sekarang! Aku tidak tahan lagi mendengar ringtonenya!

Hobin melirik layar handphonenya langsung memberi isyarat kepada Taehoon. "Ya, halo, Jjiksae? Iya, aku masih bekerja."

Taehoon mundur beberapa langkah untuk memberi Hobin sedikit privasi. Ia mengalihkan pandangannya ke barang-barang di toko itu. Meskipun matanya memindai barang-barang di depannya, pikirannya melayang ke arah lain.

Jjiksae? Nama yang aneh. Apa itu temannya? Atau mungkin... Pacarnya? Kenapa menelpon di jam segini? Apa Ia orang yang penting untuk Hobin?

"Hey, maaf ya tiba-tiba temanku telpon." Panggil Hobin kepada Taehoon.

Oh, hanya teman. Taehoon tersenyum tipis.

Ia menggelengkan kepalanya. "Yang lebih penting... Ringtone handphonemu itu," Taehoon menunjuk ke arah handphone Hobin yang berada di genggamannya. "Kau itu penggemar boyband PTJ grup?" tanyanya hati-hati.

Seketika itu, ekspresi Hobin langsung berubah. Kedua matanya berbinar-binar. "Kau tahu mereka?!" serunya.

"Eh, ah, sedikit...?" Taehoon mengusap belakang lehernya.

Hobin mengangguk senang. "Mereka memang sangat populer. Aku yakin hanya dalam hitungan bulan mereka akan mengadakan World tour!" ucapnya, merasa seperti orang tua yang bangga akan anaknya. "Mereka baru saja comeback dan dapat dikatakan sangat sukses, kau tahu? Beberapa kali memenangkan peringkat satu dan lagu mereka peringkat nomor satu di Melon app!"

Hobin membuka handphonenya dan menunjukkan foto album PTJ grup yang sudah ditandatangani miliknya. "Lihat! Bahkan aku mendapatkan tanda tangan mereka. Keren sekali, bukan?"

Taehoon menyeringai kecil. "Hee..."

Penggemar itu dimana-mana sama saja. Selalu menyebutkan kesuksesan grup mereka tanpa menyinggung beberapa skandal yang sudah mereka lewati. Yah, memang tidak akan pernah ada grup yang sempurna, tidak terkecuali PTJ grup, namun mendengar seseorang memuji grup mereka seperti itu selalu membuat Taehoon merasa ironis karena mereka tidak tahu bagaimana PTJ grup itu tidak "seindah" kelihatannya.

"Mereka itu sangat inspirasional." Hobin menatap layar handphonenya. "Aku ingat saat aku sedang terpuruk—- hampir menyerah dengan semuanya, aku tidak sengaja menemukan lagu mereka." kata Hobin, mengetuk-ngetukkan jemarinya di layar handphone sambil mengenang masa lalu. "Lagu mereka benar-benar menarikku kembali, seperti memberiku semangat." Lanjut Hobin sambil tertawa pendek.

"Menurutku, agak disayangkan karena mereka tidak tahu bagaimana mereka sudah menginspirasi banyak orang." kata Hobin sambil tersenyum lebar. Taehoon tidak pernah merasa tertohok seperti ini sebelumnya.

Oh My Idol!Where stories live. Discover now