Happy reading
*
*
*Elena dan Thea sedang sibuk diruang pakaian sebenarnya hanya thea yang heboh sedangkan Elena hanya duduk diam disofa depan lemari gaunnya
Seluruh gaunnya tertata rapi dan mewah tidak ada satupun gaun elena yang tidak memiliki permata
Elena menguap sambil menutup mulutnya karena mengantuk
"Thea cepatlah aku bosan" kalung Elena dengan wajah lesu"Nona ini baru pakaian belum yang lain seperti tatanan rambut dan hiasan wajah" ucap Thea membuat Elena semakin pusing
"Haiss... Pakai saja gaun pemberian madam Chu begitu pula aksesorisnya mahkotanya pakai yang kita beli kemarin lalu sepatunya pakai pemberian ayah, tata rambutnya terserah kau tapi kalau bisa diurai saja dan hiasan wajahku yang ringan jangan terlalu tebal" entah apa Elena dulu pernah ikut lomba rap atau bagaimana
"Baik nona saya akan mengikuti keputusan anda" Thea membungkuk
"Thea kuberi tahu jangan berbicara formal saat hanya ada kita berdua saja, mengerti" Elena menunjuk Thea dengan menyipitkan matanya
"Baik aku paham El" senyum Thea dengan tulus
Elena mengangguk lalu keluar dari ruang Pakaian
Ini ilustrasi nya
(Megah kan ? Makalah gedean ruang ganti sama kamar gw di dunia nyata)Back
Elena menyenderkan tubuhnya di sofa empuk nan lembut dengan nyaman tanpa ada gangguan tak lupa dengan cemilan yang lezat
Tok tok tok
"Siapa !" Teriak elena karena malas berdiri dari tempatnya
"Ini saya Thea nona" jawab Thea
"Masuklah aku tidak mengunci pintu" Teriak Elena yang masih duduk di sofa
Thea masuk dengan wajah yang sedikit khawatir bukan sedikit namun sangat khawatir wajahnya sampai mengeluarkan keringat yang banyak
Elena yang melihat mimik wajah Thea pun duduk tegak dikursi dengan wajah serius
"Ada apa kenapa kau sangat panik" serius elena " itu tentang pertunangan anda nona huhh" Thea kesusahan berbicara karena nafas yang tidak teratur
"Pertunangan ku dengan Duke Caesar?, Memang ada apa,apa dibatalkan?" Elena bertanya sambil memegang bahu Thea
Thea menggeleng dan berkata "besok debutante anda akan bertunangan" ucap Thea dengan cepat
Elena syok dan melepaskan genggaman tangannya dibahu Thea wajah Elena seketika berkeringat ia bingung "apa dia tidak mendengar rumor tentang wajahku ?!"
Thea hanya menggeleng "Duke Caesar sudah mendengar namun masih tetap melanjutkan perjodohan tanpa penolakan"
"Gila" Gumam Elena untuk pria yang masih mau diperjodohkan dengannya meski ada rumor buruk tentangnya
Pria yang bersender dipintu sambil melipat tangannya hanya melihat ekspresi wajah adiknya siapa lagi kalau bukan Value
Elena mengalihkan pandangannya dan menangkap pengelihatan pada Value lalu berdiri dan berjalan kearah kakaknya itu dan berkata "kak kau bisa membantuku kan" kini mata Elena memerah
Value dengan santai menggeleng, Elena memeluk kaki Value yang membuat kakaknya itu terkejut
"Kakak aku tidak mau menikah..." Kini sikap sombong, angkuh, juga licik yang dimiliki oleh elena hilang
"Kenapa... Bukannya kakak tidak mau aku pergi, kakak ayo bantu aku" rengek Elena dengan tangisan yang menurut Value salah momen yang langka
"Benar tapi asal bukan putra mahkotanjing itu aku tidak masalah" mata elena mengeluarkan air mata mendengar perkataan Value
Dengan kesal Elena melepas pelukannya dan mendorong value keluar dari kamarnya lalu menutup pintu dengan keras dihadapan Value
Brakk...
Value langsung berbalik pergi melewati lorong kamar Elena
Dikamar Elena
***Elena tidur terlengkup sambil menenggelamkan wajahnya yang memerah karena menangis
"N..nona sebaiknya anda berjalan jalan sebentar agar and bisa menenangkan pikiran anda" Thea memberi saran sambil berdiri disebelah kasur Elena
Elena mengangguk sambil duduk dan mengusap air mata yang berada di pipinya "Thea bantu aku bersiap" suara lirih dan serak elena membuat Thea ikut sedih dan menatap sendu Elena
Thea mengangguk dan membantu El berdiri lalu mempersiapkan Elena, diluar cuacanya lumayan terik dan bisa saja membuat kulit Elena memerah apa lagi kulit milik elena itu sangat sensitif terhadap sinar matahari yang terik
To be continued.....
Next....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duke's beautiful daughter
FantasyHai jangan lupa tinggalkan jejak Kisah ini menceritakan tentang Gadis cantik dan polos ternyata memiliki sisi licik yang disembunyikan dari semua orang hobinya memang biasa yaitu hanya membaca buku sambil bersantai, namun pada suatu hari dia malah t...