"Karenamu aku tau bagaimana rasanya merindu yang tak dapat aku lepas lagi" -Rafa Evano Daviandra-
Berawal dari niat mereka yang hanya ingin merakit kebahagiaan bersama. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka menjadi saling mengisi untuk satu sama...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Don't forget to follow: enggarrsh (on instagram)
°•°•°
"Lo inget gue?" Tanya lelaki itu.
Dira spontan mengerutkan dahinya. Ia tengah berusaha untuk mengingat. Apakah lelaki ini teman SMA nya? Atau teman SMP nya?
Beberapa detik Dira terus terdiam karena tengah mencoba untuk mengingat lelaki itu. Namun hasilnya nihil, ia tak ingat hal apapun mengenai lelaki itu.
Sontak Dira pun langsung mendekatkan dirinya ke arah lelaki itu. Lelaki itu juga tampak bingung kelihatannya.
"Lo siapa?" Balas Dira yang masih setengah shock itu.
Lelaki itu ikut mengerutkan dahinya karena bingung. Begitu mustahil rasanya bila gadis ini tak mengingatnya. Padahal sepertinya, gadis ini sempat menatapnya saat ditolong di rumah sakit 3 hari yang lalu. Bagaimana bisa gadis ini tak mengingatnya sama sekali?
"Gue yang 3 hari yang lalu bantuin lo di rumah sakit" jelas lelaki itu.
"Yang pas lo jatuh di pinggir lorong" lanjut lelaki itu.
Dira sentak terbelalak. Kini raut wajahnya yang lebih terkejut daripada lelaki di hadapannya ini. Akhirnya harapan yang ia panjatkan 3 hari yang lalu langsung dikabulkan oleh Tuhan saat ini juga.
Ternyata ini lelaki yang waktu itu menolongnya. Akhirnya Dira bisa bertemu juga dengannya. Dira sungguh lega sekali rasanya.
"Udah inget?" Lelaki itu bertanya lagi.
"I..i..iya, maaf gue gak nyadar kalo ternyata lo yang nolongin gue. Waktu itu gue langsung pingsan soalnya" jawab Dira dengan sedikit canggung.
Lelaki itu menganggukkan kepalanya pelan. Lalu lelaki itu melangkah lebih dekat ke arah Dira. Mereka kini tengah berhadapan sambil bertatapan.
"Lo gak apa-apa kan?" Lelaki itu kembali bertanya hal itu karena Dira sedari tadi belum menjawabnya.
"Iya gak apa-apa" Dira tersenyum tipis.
Dira dan lelaki itu terduduk di sebuah kursi yang tersedia di sepanjang trotoar itu. Lelaki itu memberikan Dira sebuah minuman sembari mengajak Dira berbicara lebih lanjut.
"Gue gak nyangka bisa ketemu lo lagi" ucap lelaki itu.
"Gue yang lebih gak nyangka bisa ketemu lo lagi" timpal Dira.
"Btw, makasih banyak ya udah nolongin gue" sambung Dira.
Lelaki itu tersenyum tipis, lalu ia menganggukkan kepalanya.
"Iya sama-sama. Good to know that you are fine now" balas lelaki itu.
"Oh iya nama lo siapa?" Lelaki itu memberikan tangan kanannya.