Ruang di penuhi bunyi printer , papan kekunci dan belekan - belekan file .
Setiap ejen memberikan perhatian penuh kepada tugas masing - masing kecuali Angelina . gadis itu di beri waktu rehat untuk sementara memandangkan keadaanya semakin teruk selepas parti Tengku Sofia .
Starla dan Felix berada di sebuah meja kopi ruang tamu rumah agam Mysterious Angle's . mereka di beri tugas untuk meneliti laporan dan info - info penting Big Man . mungkin mereka boleh dapat petunjuk yang terselit di sebalik file - file tersebut .
" banyak jugak musuh Big Man . " keluh Starla sambil kusyuk membaca setiap satu info yang terdapat dalam file di tangannya .
" macam mana bapak perempuan ni boleh hidup sia .musuh dia je dah boleh buat team bola . " sambung Felix pula . tangan masih sibuk membelek setiap helaian kertas dari file tebal .
Starla memandang atas bawah Felix , sebelum berubah ke riak wajah menyampah . apa bendalah pergi kaitkan dengan bola pulak ? .
" Bro , cek recent email . aku ada send info yang aku baru jumpa tadi . " Kata Adrian setelah menghampiri Ryan yang masih setia berdiri di hadapan printer menunggu helaian kertas siap di cetak .
" hm " balas Ryan malas . di antara mereka semua , jejaka itu sahaja yang sudah seperti patung . dari tadi dia hanya perlu mencetak info - info yang Adrian email kepadanya .
" buat lapan set tau . goodluck bro . " sambung Adrian lagi . sempat dia memandang wajah cemberut Ryan .
" tch . " Ryan kembali ke meja di mana terdapatnya macbook . icon gmail di tekan . file yang
baru sahaja Adrian hantar kepadanya di save terlebih dahulu kemudian di cetak isi file tersebut ." cuba lah bagi kerja yang best sikit . ni tak . suruh aku print benda alah ni dari tadi . bosan tau tak . " terkumat - kamit mulut Ryan membebel sambil menunggu cetakan siap dicetak . kedua belah tangan sedang elok terletak dalam poket tight jeans hitamnya .
" orang lain nak kerja senang , kau nak kerja susah . tengok si Darren dengan Rose tu . " tegur Isabella .
Kepala Ryan dan Isabella serentak berpaling ke arah dua pasangan itu .
Kelihatan Darren sedang sedap baring atas karpet besar bersama kaki yang di silangkan . file nipis pula sudah angkat ke udara sambil mengerutkan dahi seperti tidak faham dengan segala maklumat yang terdapat pada file nipis tersebut .
Manakala Rose pula , duduk bersila menahan berat burung kakak tua peliharaannya pada bahu belah kanan . burung kakak tua itu hanya lihat sahaja tugas tuannya dengan baik . tidak berniat ingin menganggu gadis itu . cuma , haiwan cantik itu dari tadi memandang tajam ke arah Darren .
Mereka berdua tidak berbual dari tadi di sebabkan oleh burung peliharaan Rose . burung itu mengawal ketat pergerakan Darren . lagi - lagi apabila lelaki itu ingin menghampiri Rose . serta merta burung itu mengepak luas sayapnya memberi amaran keras kepada Darren supaya menjauhi tuannya .
Wajah Darren di hiasi cebikan . sekali sekala sempat dia menjeling burung cantik itu . ceh sombong . nak share Rose pun tak oleh mhm !
" haih , jantan ni dengan burung pun nak gaduh . " bisik Ryan perlahan namun sempat di dengari Isabella dengan jelas .
Tergelak kecil Isabella di buatnya . bukan dia tidak tahu perangai pelik burung peliharaan Rose seekor itu . protective sangat ! .
Pandangan beralih semula ke arah Ryan yang sedang mengasingkan cetakan baru . kaki melangkah menuju ke arah lelaki itu .
" aku tolong . " pelawa Isabella sebelum melabuhkan punggung di atas permukaan kerusi . dengan selamba , tangan mencapai beberapa helaian cetakan .