Menjelang Makan Malam

3.7K 596 33
                                    

"Apa kau yakin, Wei Ying?" Tanya Lan Wangji yang kini sudah memakai jas kantornya.

Wei Wu Xian mendengus "kau sudah bertanya puluhan kali, Lan Zhan. Dan jawabanku tetap sama. Aku akan datang malam ini" jawab Wei Wu Xian sambil menyerahkan kotak makan siang untuk Lan Wangji. Aktivitas yang disukainya 'menyiapkan bekal untuk suami'.

Lan Wangji mengecup bibir Wei Wu Xian singkat "apa kau ingin aku menjemputmu dulu?"

Wei Wu Xian menggeleng "jarak kantormu dengan lokasi pemotretanku cukup jauh, kita langsung bertemu di lokasi acara saja. Maafkan aku karena kita harus berangkat terpisah. Kau tidak masalah kan?"

Lan Wangji menggeleng "selama kau baik-baik saja"

"Ck, kenapa kau sangat manis Lan Zhan. Kau membuatku diabetes. Ah iya, aku sudah serahkan jas pestamu pada supirmu agar nanti kau bisa berganti di kantor tanpa kembali lagi kesini. Berangkatlah, sampai jumpa nanti malam" ucap Wei Wu Xian.

Lan Wangji tersenyum kecil dan kembali mencium Wei Wu Xian "istri idaman" lalu segera berlalu pergi, meninggalkan Wei Wu Xian yang tersenyum sambil menyentuh bibirnya.

"Astaga, kenapa aku masih terus tersipu setiap dia menciumku, rasanya seperti baru mendapat ciuman pertama. Ck! Aku bisa gila lama-lama" gumam Wei Wu Xian pada dirinya sendiri sambil berlalu menyiapkan barangnya dan pergi ke lokasi pemotretan, kebetulan Wei Wu Xian ada jadwal pemotretan dengan brand coat yang waktu itu bekerjasama dengannya di Amerika. Kali ini dirinya yang berfoto di China.

Drrt Drrt

"Halo, Wu Xian"

Wei Wu Xian, "aku menuju kesana, Wen Ning"

Wen Ning tertawa kecil "maaf aku tidak berada disana, tapi aku sudah menghubungi Xu ge untuk menjagamu selagi aku tidak disampingmu"

Wei Wu Xian berdecak "kau membuatnya repot. Lagipula aku sudah besar oke? Kau tidak perlu berlebihan"

Wen Ning, "katakan itu pada tunanganmu. Penjagaan ketatmu melebihi penjagaan anggota pemerintahan"

Wei Wu Xian tertawa lepas, Wen Ning selalu mampu membuatnya tertawa dengan gerutuannya "ah aku merindukan sahabat sekaligus manajer ku ini"

Wen Ning, "jangan pernah katakan itu di depan tunanganmu. Aku masih ingin hidup dan menikah. Demi apapun, tunanganmu pencemburu akut, tidak ada obat lagi. Tatapannya seolah mampu mengiris dagingku. Bahkan dirinya lebih menakutkan dibanding Qing Jie maupun sepupu galakmu. Benar-benar membuatku ingin mengundurkan diri menjadi sahabatmu"

Wei Wu Xian semakin tertawa kencang "aku tahu kau tidak bisa melakukannya, kau juga terlalu menyayangiku, A Ning. Kita ini sahabat tak terpisahkan, kau tahu?"

Wen Ning mendengus "dan aku akan mati muda karena fakta itu. Sudahlah sana berangkat. Xu ge bilang dia akan menunggumu disana"'

"Oke bye, I love you so much, bro Ning" kekeh Wei Wu Xian.

Wen Ning kali ini ikut tertawa "ya ya love me too"

Setelah sambungan telepon jarak jauh itu, Wei Wu Xian mulai menghela nafas memikirkan apa yang akan terjadi nanti malam. Selama 3 hari belakangan, setelah Lan Wangji memberitahukan perihal undangan itu. Wei Wu Xian terus menyiapkan mentalnya agar tidak tremor ketika berhadapan dengan masa lalunya. Walau merasa yakin dirinya mampu mengingat dirinya bekerja sebagai public figure yang membuatnya mampu melakukan acting namun tetap saja kegugupan tetap melandanya.

Baiklah dirinya sudah meyakinkan diri untuk tidak lari lagi, lagipula Xiao Zhan sudah meninggal, dia adalah Wei Wu Xian dan bersikap seolah akan bertemu orang baru. Ingatkan mentalnya untuk terus berpikir bahwa kini dirinya bukan orang lemah yang bisa ditindas, melainkan seorang Wei Wu Xian, anak tunggal keluarga Wei, yang memiliki kuasa dan akan selalu siap melindunginya.

Bless RevengeWhere stories live. Discover now