Riki dan Davia ga langsung pulang gitu aja, mereka makan dulu di rumah sakit sembari menunggu hasil tes DNA mereka keluar.
"Kalo lu beneran anak gue, lu ga boleh nikah dong sama gue, kan gue mama lu," ucap Davia.
"Ya tetep nikah dong, kalo gue ga nikah sama lu entar gue mau tinggal dimana?" Jawab Riki.
Davia hanya mendecih, sejak awal dia denger Riki mau nikah sama dia, dia udah tau kalau Riki cuma pengen numpang tinggal doang di rumahnya.
"Kata lu kan lu dari masa depan, nah gue di masa depan gimana? Cantik ga? Sukses ga? Gue kerja apa?" Tanya Davia penasaran.
"Muka lu berubah dikit doang tapi tetep cantik kok, sayangnya masa depan lu ancur gara gara lu hamil gue," jawab Riki.
"Loh, bapak lu kemana?" Tanya Davia.
"Ga mau tanggung jawab," jawab Riki.
"Wah, anjing, bapak lu siapa?" Tanya Davia.
"Gue juga ga tau, kan sejak gue lahir juga udah ga ada bapak," jawab Riki.
"Terus lu kok bisa tiba tiba ke masa lalu gimana dah?" Tanya Davia.
"Gue kecelakaan," jawab Riki.
•••
Riki maupun Davia dua duanya sama sama gugup nunggu hasil DNA.
"Mau taruhan ga?" Ajak Riki.
"Apa?" Tanya Davia.
"Kalau misal hasilnya gue beneran anak lu, lu harus mau jadi bunda gue, kalau misal hasilnya gue bukan anak lu, lu harus mau memperlakukan gue selayaknya suami," ucap Riki.
"Curang, masa enak di lu? Gue dapet untung apa?" Protes Davia.
"Kalau hasilnya gue bukan bunda lu, lu harus batalin rencana nikah kita, bilang ke mama kalau gue ga hamil," ucap Davia.
"Oke," jawab Riki. Riki ini pede banget kalau dia bakalan menang. Makanya, dia ok ok aja.
"Atas nama Nona Davia," panggil salah satu perawat.
Riki dan Davia langsung menghampiri perawat tersebut.
"Ini hasilnya, kalau misal ada yang ingin di tanyakan bisa tanya ke saya nanti saya sampaikan ke dokternya," ucap sang perawat.
"Makasih sus" balas Davia.
"Buka di rumah aja ya," ajak Riki, Davia mah nurut nurut aja. Jadilah mereka langsung pulang.
•••
Sesampainya di rumah, Davia langsung di sambut sama sang mama yang sedang memilih beberapa kebaya untuk nikahan.
"Kamu mau yang warna putih aja atau cream atau mau warna lain?" Tanya mama.
"Apa aja lah ma, yang penting berlengan," jawab Davia.
"Ayo Rik," ajak Davia ke Riki.
Riki mengekor Davia.
"Gue buka ya," ucap Riki.
JENG JENG
HASILNYA
"Lu bukan bunda gue," lirih Riki.
Jujur, Riki terpukul banget, selama ini ternyata dia cuma anak angkat.
"YESSSS," teriak Davia gembira.
"Eh kok nangis?" Davia kaget liat Riki yang tiba tiba nangis.
"Riki riki, kenapa?" Tanya Davia seraya menghampiri Riki.
"Ini ingus nya elap dulu," ucap Davia.
"Riki jangan nangis," bujuk Davia.
"Can i hug u?" Tanya Riki. Davia langsung mengangguk, dia memperbolehkan Riki memeluknya.
Riki menanggis makin kejer di pelukan Davia.
•••
Setelah lelah menangis akhir nya Riki tidur, Davia juga akhirnya ikutan bobo siang bareng Riki.
Sekitar jam 5an mereka bangun. Bangun bangun udah sore aja.
"Riki, kita mau gimana?" Tanya Davia.
"Kata lu kita batal nikah? Nanti malem gue bakalan bilang ke orang tua lu kalau lu ga hamil," ucap Riki.
"Tapi nanti Riki gimana? Kan lu ga ada tempat tinggal," ucap Davia.
"Gue bisa kerja," jawab Riki.
"Kerja apa? Lulus SMA aja belum," ucap Davia.
"Badan gue bagus," ucap Riki
"Terus?" Timpal Davia.
"Gue bisa jadi kuli," ucap Riki.
"Gue kira mau jadi artis, kok malah kuli," balas Davia.
"Mending lu daftar jadi model," tambah Davia.
"Gue ga ada basic model, eh tapi gue bisa dance sering menang juga. Apa gue jadi guru dance aja?" Tanya Riki.
"BISA TUHH, kebetulan temen temen gue pada suka dance, mereka mau cari guru dance tapi belum dapet dapet," ucap Davia.
"Asikk, dapet kerjaan," jawab Riki.
"Kita jadi nikah?" Tanya Davia lagi.
"Lu maunya gimana?" Tanya Riki.
"Ga usah? Serah lu sih tapi," jawab Davia.
"Ya udah ga usah," timpal Riki.
"Udah sana mandi," ucap Riki sembari mengacak ngacak rambut milik Davia yang berdiri di hadapannya.
KALO BOLEH JUJUR
INI DAVIA DUGUN DUGUN 🙀🙀
Ga boleh baper ga boleh baper batin Davia
YOU ARE READING
Unexpected • Ni-ki
Fanfiction"Saya mau ngejagain Davia dan calon bayi kami om," -Riki ⚠️teen pregnant
