1. Baby Riki

316 22 0
                                    

9 Desember 2022

Davia, remaja berumur 17 tahun yang sebentar lagi akan melahirkan anak pertamanya. Selama 9 bulan ini, Davia benar benar menjalankan semuanya sendiri, orangtuanya mengusir Davia saat tau Davia hamil. Sedangkan, Satya - ayah dari anak yang dia kandung tidak peduli sama sekali dengannya.

Davia sangat gugup, dia takut. Perasaannya campur aduk saat dia sedang di bawa ke ruang operasi, takut, sedih, senang. Davia memilih untuk melahirkan secara operasi kerena kandungan Davia lemah, akan berbahaya jika dilakukan secara normal.

Davia terbaring di kasur operasi, dengan dokter dan perawat yang sedang membedah perut Davia untuk mengeluarkan bayi kecilnya, sedangkan Davia terlelap akibuat obat bius.

Davia berharap saat dia terbangun, akan ada mama papanya atau Satya yang mendampinginya, tapi kenyataannya saat Davia terbangun hanya ada seorang perawat yang sedang mengendong bayi Davia.

"Ini bayinya bu," ucap perawat tersebut.

"Makasih sus," ucap Davia. Davia mengendong bayi kecilnya yang masih belum di beri nama. Davia menanggis terharu, Davia sekarang sudah bukan anak kecil lagi, Davia bahkan sudah punya anak.

"Nama kamu Riki Laksana," ucap Davia seraya mengelus pipi bayinya. Riki hanya mengeliat pelan, lucu sekali.

Selama Davia di rawat di rumah sakit sampai pulih dan boleh pulang, Davia sama sekali tidak di kunjungi oleh siapapun. Sedih sekali rasanya, tapi mau bagaimana lagi, semua orang membenci Davia.

Davia mengendong putra kecilnya untuk pulang ke kos nya, Davia tidak punya cukup uang untuk ngontrak rumah, bahkan untuk biaya melahirkan saja Davia harus sampai minta bantuan dana ke gereja.

Sesampainya di kos, Davia langsung menidurkan Riki di kasurnya. Semua baju bayi, Davia dapatkan dari panti asuhan dekat kos dan beberapa dari tetangga kos.

"Riki, minum susu dulu ya, abis itu bobo lagi," ucap Davia. Davia membuatkan Riki susu bubuk, karena ASI Davia tidak keluar sama sekali, jadi Davia terpaksa memberi Riki susu bubuk. Setelah minum susu, Riki tertidur lagi. Nah saat Riki tertidur ini, Davia manfaatkan untuk menyuci dan menyetrika pakaian para pelanggan. Davia hanya kerja serabutan seperti membersihkan rumah, menyuci, atau menyetrika, Davia hanya lulusan SMP jadi tidak mungkin Davia bisa dapat pekerjaan layak.

Saat Riki terbangun, Davia harus menunda semua pekerjaannya dan mengendong Riki, kerena Riki akan rewel jika tidak digendong. Sungguh rasanya Davia ingin menanggis, dia tidak tau jadi orang tua ternyata sesusah ini.

"Riki, udahan ya? Tangan bunda sakit," ucap Davia. Riki hanya mengerjapkan matanya.

"Gemes banget kamu, tapi rewel," ucap Davia lagi. Davia tiba tiba muncul ide untuk mengendong Riki saja. Davia menggambil selendang dan mulai menyetrika dengan Riki di gendongannya. Susah sih, tapi ya mau bagaimana lagi.

Hari hari Davia bersama Riki penuh dengan tangisan Riki. Jujur, kadang saat mendengar Riki menanggis rasanya Davia menyesal kenapa dulu dia tidak mengugurkan kandungannya saja? Kalau digugurkan pasti sekarang Davia sedang sibuk UN bukan sibuk ngurus bayi. Tapi Davia tidak mau menambah dosa dengan membunuh bayi yang tak bersalah.

Sejak Davia memiliki Riki, Davia berusaha dengan keras untuk menghidupi Riki agar Riki mempunyai kehidupan yang layak. Davia berharap Riki tumbuh menjadi anak yang membanggakan. Tidak apa apa, jika orang lain membencinya yang penting Davia punya Riki. Bahkan Satya - ayahnya Riki saja sangat benci dengan Davia. Davia beberapa kali berkunjung ke rumah Satya sambil membawa Riki dengan harapan Satya mau menerimanya tapi nyatanya Davia malah di usir oleh Satya dan kekasihnya. Sungguh malang nasih Davia dan Riki.

Unexpected • Ni-ki Where stories live. Discover now