5. pingsan

165 20 0
                                    

Riki pingsan, Davia langsung panik dan membaruhkan minyak kayu putih di hidung Riki, bodoamatlah kalau misal nanti Riki kepanasan.

Mana di rumah ga ada orang, Davia mau ngangkat Riki ke kasur tapi ga kuat. Jadilah Riki dibiarin pingsan di lantai gitu aja. Davia  takut sih, takut Riki orang jahat, tapi kayanya Riki baik deh cuma kesasar aja.

"Adek," panggil Mama Davia tiba tiba, Davia bahkan ga sadar mamanya udah pulang. Mana tiba tiba langsung masuk kamar, paniklah Davia. Takut dikira berbuat yang engga engga sama cowo ga dikenal di kamar, padahal mah ga ngapa ngapain.

"Adek, ini siapa?" Tanya sang mama kaget.

"Adek, kan mama udah bilang punya pacar boleh, tapi jangan sampai kelewatan," ucap mama. Mama udah kaya mau nangis, mama pasti kecewa liat anaknya berbuat yang engga engga, padahal cuma salah paham.

"Mama, jangan nangis. Dede ga ngapa ngapain kok," ucap Davia tambah panik liat mamanya nangis. Ahh iya, Davia memang kalau di rumah kebiasaan di panggil dede atau adek.

"Terus ini siapa?" Tanya sang mama.

"Dede juga ga tau, tiba tiba ada di kamar," ucap Davia. Davia nunduk, ga berani menatap mamanya yang nangis.

Untung saja, dewi keberuntungan sedang baik sama Davia. Tiba tiba saja Riki terbangun, setidaknya Riki bakalan bantuin Davia menjelaskan ke mamanya dari mana asal Riki.

"Aduhh, pusing banget," keluh Riki. Riki masih belum sadar ada mama Davia di sana.

"KAMU, KAMU NGAPAIN DI KAMAR ANAK SAYA?" bentak mama ke Riki. Riki yang baru siuman langsung kaget dan tambah pusing.

Riki juga ga tau kenapa dia bisa ada di kamar Davia. Riki aja ga tau ini dimana, tahun berapa, dan Davia itu beneran bundanya bukan.

"Sa-saya ga tau apa apa tante. Tiba tiba saya bangun udah ada disini," ucap Riki.

"Ga usah bohong kamu," tuduh mama Davia lagi.

"Saya ga bohong tante. Saya habis kecelakaan di tahun 2031 waktu saya bangun tiba tiba di tahun 2020," ucap Riki. Riki agak ragu sebenernya ngomong gini, lagian mana mungkin sih ada orang yang percaya mereka ngelakuim time traveling???

Bisa bisa abis ini Riki dikira gila dan malah dimasukim rumah sakit jiwa.

'PLAKK'

Mama Davia menampar Riki. Riki terkejut, baru pertama kali ada orang yang menamparnya.

"MAMA," teriak Davia kaget.

"Aduh, riki maaf, sakit ya?" Tanya Davia. Davia menghampiri Riki dan mengelus elus pipi Riki yang merah. Davia ga enak sama Riki, Riki ga ngapa ngapain malah dituduh tuduh sampe kena tampar. 

Davia hampir nangis, apalagi mamanya keliatan malah banget. Mama Davia langsung keluar kamar dengan amarah yang masih mengebu ngebu, sengaja keluar kamar takutnya kalau dikamar malah kebablasan nampar Davia atau Riki lagi.

Davia nangis, dia ga tau harus jelasin gimana ke mamanya. Mamanya ga bakal percaya.

Riki terdiam bigung entah harus ngapain Davia yang nangis di depannya. Riki mau meluk Davia tapi sungkan, dia baru kenal Davia masa udah main peluk pelukan.

"Sorry," ucap Riki. Riki memberikan tissue kepada Davia, supaya Davia bisa mengelap air matanya.

"Maaf udah bikin mama lu marah. Gue bakal pergi sekarang," ucap Riki. Riki pamit gitu aja lompat dari jendela kamar Davia.

Davia masih tetap nangis, Davia juga sebenernya ga tau Riki dari mana. Waktu Riki bilang dia dari masa depan juga Davia ga percaya sama sekali.

Disisi lain, Riki mencoba mencari HPnya di kantong saku, sayangnya HP Riki lowbat dan Riki tidak bawa charger. Mana HP Riki kan dari masa depan jadi ga ada charger yang jenisnya bisa buat nge chas hp riki.

"Shit, mana ga ada duit juga," umpat Riki. Riki sedara tadi jalan disekitar perumahan Davia, ternyata ini beneran 2020. Tadi Riki juga sempet liat ada pegumuman tentang perayaan tahun baru 2020.

Riki yang sudah capai berjalan memutuskan untuk beristirahat. Riki duduk disalah satu bangku di depan minimarket yang bagi Riki aneh banget. Di tahun 2031 udah jarang banget ada supermarket, toko, minimarket kerena di tahun 2031 semuanya serba online.

Riki hanya numpang duduk saja di depan minimarket, Riki mau beli makanan tapi Riki tidak ada uang.

"Riki, saya boleh duduk disini?" Tanya seorang kakek tua. Riki mengiyakan permintaan kakek tua tersebut.

"Bunda kamu itu anak baik, dia berusaha mertahanin kandungannya walaupun ayah dari anak yang dia kandung dan orang tua dia ga peduli sama sekali," cerita kakek tersebut. Riki mengerutkan keningnya, Riki bigung.

Dia tau bunda dari mana? Batin Riki

"Kamu harus bantuin bunda kamu, supaya dia tidak hamil," ucap kakek itu.

Riki mikir, kalau bundanya ga hamil, ya Riki ga lahir dong ?! Dia mau sih bantuin bundanya, tapi nanti kalau bunda nya ga hamil, dia ga lahir dong? Masa nanti Riki menghilang?

"Jangan khawatir, kamu ga akan menghilang walaupun bunda kamu tidak jadi hamil kamu. Sekarang tugas kamu, cari tau siapa orang yang ngehamilin bunda kamu dan cegah supaya bunda kamu hamil di luar nikah. Setelah itu baru kamu bisa kembali ke jaman mu berasa, 2031," lanjut si kakek tua yang seolah olah tau ketakutan Riki.

"Davia, dia bunda gue?" Tanya Riki sebelum si kakek tua meninggalkan Riki dengan segala pikirannya yang acak adul.

"Iya, jaga bundamu baik baik," ucap Sang kakek tua sebelum benar bener meninggalkan Riki sendirian.

Oke, sekarang tugas gue cuma jagain Bunda dan jangan sampai bunda deket deket sama cowo ga jelas. Bunda ga boleh sampe hamil  tekad Riki

Saat itu juga dengan semangat Riki berjalan ke rumah Davia. Langkah pertama untuk mencegah bundanya hamil adalah kembali ke rumah Davia jika bisa Riki harus tinggal di sana agar bisa mengawasi Davia dengan lebih gampang dan leluasa.

Jangan lupa vote sama komennya ❤❤

Menurut kalian ff ini gimana???

Unexpected • Ni-ki Where stories live. Discover now