Si Juru Dongeng

805 157 18
                                    




"Udah, segitu dulu."

"HAH?????? Gamau ma!! Gamauu!!"

Seorang anak kecil yang umurnya baru 5 tahun, merengek, menendang-nendang kasur sampai rasanya kasur akan hancur. Wanita dengan rambut pendek dengan highlight putih dibawahnya, berusaha menenangkan anaknya itu.

"Ssttt, diem, Naaaa. Nanti mommy-mu keganggu rapatnyaa."

Baru saja dibicarakan, langsung terbuka pintu kamar dan terlihat gadis tinggi berambut panjang, mengenakan jas dengan kaca mata, melihat mereka berdua dengan wajah kesal.

"Winter, sayang. Kenapa bisa Nala belum tidur juga?"

"Gatau!! Aku udah ceritain dia dongeng panjang lebar, nih mulutku sampe sakit lho" Kata Winter dengan berbisik dan menunjuk-nunjuk ke arah mulutnya.


"Ini salahnyaa mamaaa, mama ceritain dongeng akhirnya sedih! Ga sukaaaa" Getra turun dari kasur dan memeluk mommy-nya.

"Memang mama cerita tentang apa?" Tanya sang wanita sambil menghelus-helus rambut anaknya.

"Tentang Winara dan Arinia!"

Wanita itu terkekeh mendengar nama yang barusan disebut anaknya. Dia menoleh ke sang istri dan dengan wajah mengejek, bertanya "Cerita yang kamu bilang based on us? Jelas-jelas mereka beda."

"Mirip dikit, Rin." Jawab Winter.

"Hah? Mama dapet inspirasi itu dari kisah cinta mama dan mommy?"

Karina mengangkat anaknya dan membawanya kembali ke kasur. Karina mencolek hidung sang anak dan berkata, "Iya, kata mama, mama itu Wina, mommy itu Arin."

"Terus, mommy berarti pernah nyakitin mama ya! Mommy pembohong yaa!!"

Karina menoleh ke sang istri, "Winter?"

Winter hanya tertawa canggung, "Hahaha, I kinda add some spice."

Karina menggeleng-gelengkan kepala dan bertanya kepada buah hatinya, "Jadi, Arin sakitin hati Wina?"

"Iya! Karena dia bohong! Dia bohong bilang ga sayang sama Wina padahal jelas-jelas dia sayang!!"

"Aneh," Komentar Karina sambil menghelus-elus rambut anaknya, "Gak mungkin hanya Wina aja yang tersakiti, pasti Arin juga tersakiti karena keputusannya sendiri.."

"Itu bener sih.." kata Nala sambil menunduk cemberut, kemudian tiba-tiba dia kembali mengangkat wajah dan bertanya dengan kekhawatiran, "Terus gimana dong, gimana biar mereka bersama lagi??"

Karina mengangkat kedua bahunya, "Gatau. Coba tanya langsung ke juru dongengnya."

Nala langsung berbalik badan, melihat mama nya dengan mata berharap, "Please make them happy, ma"

Winter tersenyum dan memain-mainkan pipi sang anak. "Don't worry, sayang. Masih banyak ada lagu bahagia yang akan menjadi alunan cerita mereka."

Karina terkekeh lagi, "Kamu serius bikin ceritanya based on your playlist??"

"Iyaaa, lagu lama-lama itu bagus bangett." Kini giliran Winter yang beruara dan memanjakan diri di depan Karina. Dilihat dari reaksi Nala yang biasa saja, memang ternyata mamanya sudah sering seperti itu.

"Terus, tadi kisah sedih mereka dari lagu apa?"

"Katakan sejujurnya."

"Hmm.. terus habis ini? Based on what?"

Winter tersenyum dan menjawab, "Your all-time favorite"

"Hm?"

"Cinta 'kan membawamu kembali disini~"

Karina tertawa, dan Nala kebingungan, "Itu lagu apa?? Seneng atau sedihh??"

Karina mencium kening Nala dan menjawab, "Jangan khawatir, mau lagu apapun yang menjadi alunannya, mereka akan tetap baik-baik saja."

"Bersama tapi kan? Baik-baik bersama kan??"

"Iya, baik-baik bersama."

Nala merasa lega dan menjatuhkan tubuh ke mamanya, dia berkata "Besok pagi mama harus lanjutin kisa mereka!"

Winter tersenyum, "Iya. Itu gampang. Sekarang tidur yuk."

Nala mengangguk.

Winter melihat ke arah istrinya dan bertanya, "Kamu gimana? Masih rapat?"

Dengan lemas Karina membalas, "Lanjut lagi sebentar. Habis itu aku susul tidur."

"Atasanmu emang gila. Udah tadi ngantor, sekarang disuruh rapat dari rumah." Winter bergumam dengan kesal.

"Bosku emang kayak gitu, pikirannya kerjaa terusss"

"Untung aku bos yang baik, pengertian sama situasi karyawan."

"Hmm.." Karina melipatkan tangannya, "Pantesan tu si Alia nempel terus sama kamu."

"Hah?? Aku mana ada segitunya sama Alia!!"

"Ya udah." Karina berdiri berjalan menuju pintu kamar.

"Rin???"

"Kita udah lama nikah, it's not a big problem."

"Rightttttt?"

Karina melihat lagi Winter dengan muka ketus, "Kita bicara nanti."

Karina pun meninggalkan Winter dengan wajah kebingungan bersama Nala.









••• Dalam Dongeng •••

wkkwk bagi yg gak tau kekuarga Winter, Karina, dan Nala, itu dari Be My Date wkwkwk

+ Kalian kalo udah punya anak, atau udah ada yang punya anak, jangan dongeng cerita lesbi ke anak kalian ya🙏 lgbt bawa bencana 🙏

Dalam DongengWhere stories live. Discover now