28

2.4K 220 17
                                    

"Oy! Wei Wuxian!"

Suara Jiang cheng menyadarkan Wei Ying dari lamunannya. Semenjak malam itu, Lan Wangji tampak tidak mau memberi tahunya sama sekali. Suami berprinsip terkadang sanagt sulit, pikir Wei Ying.

"A-Cheng!"

"Hah?" Jiang Cheng yang sedang menikmati teh sembari memeriksa beberapa file pekerjaannya.

"Kapan kau menikah dengan kakak ipar?" tanya Wei Ying polos.

"Spurt!! Bodoh! Manusia bodoh! Apa maksud pertanyaan mu itu? Siapa yang mau menikah dengan patung senyum itu? Cih, membuat ku kesal saja!" geram Jiang Cheng.

"HAHAHA!!"

Wei Ying tertawa hingga perutnya mulai sakit, barulah ia meredakan tawanya.

"A-cheng, aku tidak menyangka kau bisa makan cuka seperti ini. Aku sangat ingin memberi saran, tetapi aku bahkan tidak pernah mengalami hal seperti itu.. hihi..." kikik Wei Ying.

"Siapa juga yang mau saran dari mu. Aku juga tidak punya niat untuk melanjutkan hubungan tidak berdasar ini." raut Jiang Cheng yang tadinya kesal terlihat cukup sedih jika dilihat lebih lama.

Ia merasa Lan Xichen bukan orang yang bisa ia gapai. Lan Xichen adalah orang yang baik, ramah, tampan, dan kaya sebagai tambahan.

"Huh? Apa maksud mu hubungan tidak berdasar? Apa kamu akan benar benar memutuskan nya?" tanya Wei Ying khawatir.

"Kau juga tau, dia dijuluki 'The perfect Lans', apa posisi dan hak ku untuk bersamanya. Hubungan ini sudah tidak mungkin dari sudut pandang manapun." ucap Jiang cheng, tetapi suaranya makin mengecil seiring waktu.

'Ah! Insecure! Ini sangat mengesankan!' pikir Wei Ying.

"Saudara terkasih ku, biarkan aku bertanya pada mu. Apakah Xichen-ge pernah mengatakan hal hal seperti, aku mencintai mu atau aku menyukai mu? Atau mungkin seperti memuji bakat atau fisik mu?" tanya Wei Ying. Ia merasa masalah ini mulai ke tahap serius.

Jiang Cheng hanya menangguk. Karena ia mengangguk, Wei Ying mengajak nya duduk di sofa dan meninggalkan pekerjaan mereka sebentar.

"Lalu, apa kau pikir ia serius?"

Jiang Cheng terdiam. "Ia mengatakan hal itu setiap waktu. Tetapi aku tidak percaya itu."

"Huh? Kenapa tidak percaya?" Wei Ying semakin bingung dengan reaksi saudaranya.

"Dia memasang wajah tersenyum kepada semua orang. Dari poin itu saja, aku sudah tidak punya hak untuk cemburu. Karena bagaimana pu itu karakter miliknya. Aku sama sekali tidak ikut campur. Tetapi untuk mengatakan aku mencintaimu berulang kali bukan lah hal sepele."

"Buat apa dia mengatakan hal hal itu? Dari awal sudah ku sampaikan bahwa itu tidak pantas untuk ku. Aku bukan wanita atau carrier, jelas jelas tidak ada guna nya. Dia bisa saja mengencani wanita cantik di luar sana. Itu tentu saja akan membuahkan hasil." memikirkan posisinya membuat Jiang Cheng kembali terpuruk.

Merasakan gelombang emosi saudara nya tidak stabil, Wei Ying hanya bisa menghela nafas. Tiba tiba sebuah ide muncul di benaknya.

"Mengapa kau tidak mengambil cuti saja? Jangan beri tahu siapa pun kemana kau akan pergi. Aku akan mengurus hal hal disini. Lagi pula perusahaan sedang tidak sibuk. Semua akan baik baik saja. Kalau perlu aku yang akan mengajukan izin." usul Wei Ying.

"Tsk, apa guna nya berlibur? Lagi pula tidak ada negara yang sedang ingin ku kunjungi." balas Jiang Cheng malas. Ia berpikir lebih baik membantu mengurus perusahaan orang tua nya.

Tetapi Wei Ying berpikir sebaliknya! Ia pergi dari kantor tergesa gesa dan pergi menuju Lan Corp untuk menemui Lan Wangji.

Tetapi hal yang lucu terjadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 23, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

why are u different? [wangxian]Where stories live. Discover now