6

3.2K 84 1
                                    

Lagunya keputer pas lagi nulis ini sumpah sedih banget sama Jeno, sabar No bahagiamu masih ketunda No. Kamu selalu jadi jahat di cerita orang sih kan Nana kasian sad mulu. Play Andai Aku Bisa - Tulus.

Jaemin semakin merapatkan dirinya pada Mark, dingin itulah yang dirasakan. Ditenggelamkannya wajah cantik itu pada dada bidang kekasihnya, sungguh membuat iri pembaca yang tentunya jomblo HAHAHAHA.

Mark mendekap erat, mengelus punggung polos tuan putrinya yang amat dicintai. Kali ini sungguh Taeyong benar benar membuat Mark merapalkan banyak doa, karena ulahnya yang memakaikan lingerie hitam berenda di dada inilah Jaemin sangat terlihat sexy. Mark gemas ingin bermanjaan, tapi dengan kondisi begini ditambah lagi masih ada orang asing juga tak bisa.

Jujur saja alat yang masih mengunci penisnya itu membuat tidak nyaman, tidak dibukanya oleh Mark pasalnya hanya Jaemin yang tau kata sandinya. Lock yang menyusahkan.

"Na love you so much Na, sayang banget sama kamu Na. Sudah nggak tahu lagi harus gimana aku Na, aku akan banyak usaha biar kamu tetap sama aku. Biar orangtua kamu bisa memandang aku bukan sebagai orang sederhana yang akan mengajak kamu susah di kemudian hari. Jangan pernah pergi dari aku ya Na" Mark menggumam lalu mencium kening Jaemin yang tertidur dipelukannya, sungguh hangat.

Jaemin menggeliat, sinar matahari mulai memasuki celah jendelanya. Disampingnya ada kekasihnya dan dibalik pintu yang terbuka ada Taeyong yang keluar kamar. "Ah senangnya" batin Jaemin. Jaemin mengecup pipi Mark, pagi itu tanpa diketahui.

Jaemin meraba bagian penis Mark, masih ada chastity yang terpasang.
"Sungguh anak baik, menurut. Akan aku lepaskan sebelum nanti menjadikan penis mungil" diputarnya kata sandi dan klik, berbunyi.

Mark terbangun, merasa ada yang menyentuhnya. Matanya melihat Jaemin yang saling bertukar pandang lalu saling tersenyum.
"Nana pengen?" Mark berbisik.
"Nggak kok, cuman mau lepas aja. Kasian punya Mark" Jaemin meletakkan chastity di laci nakasnya lalu merapatkan diri dengan Mark.

Hari libur ini diisi dengan kegiatan cuddle oleh keduanya, Taeyong tadi sudah berbicara dengan Mami Jaemin lewat videocall. Keputusannya adalah Taeyong diperbolehkan tinggal di paviliun pegawai dan wajib membantu kegiatan dirumah sebagai ganti uang jajan uang sekolah uang buku dan tempat tinggal. Malaikat sekali.

"Babe ke cafe yuk nanti. Aku pengen banget kita date, aku kangen banget mesra sama kamu. Sayang banget lho" Mark meraih wajah Jaemin lalu menciumi setiap inci. Sifat manja inilah yang sesekali keluar membuat Jaemin makin sayang.

"Oke sayang kita nanti pergi. Oh iya Mark......" Pembicaraannya terhenti, seperti meragu.

"Kenapa cintaku?" Tanya Mark mengerutkan dahinya.

"Maaf ya kemarin kamu jadi tahu aku nakal banget kenyataannya. Punya tatto, berani ngeliatin vagina aku ke kamu, dugem, mabuk. Ah jelek banget aku sekarang di depan kamu, bukan lagi Nana yang polos buat Mark" Jaemin memainkan kukunya lalu diraih tangan mungil itu oleh Mark.

"Babe, if u want please do it. Asal nggak merugikan kamu nggak papa. Aku nggak minta kamu harus gimana, aku kecewa sih dikit tahu kamu mabuk semalam. Lihat aku nggak marah, aku ngerawat kamu, aku sabar buat kamu Na." Jaemin mengangguk tanda mengerti.

"Na lihat mata aku sekarang. Aku cuman mau sama kamu Na, nakal sama kamu. Kamu mau rusak aku nggak papa Na, kamu pengen ngapain aku lakuin Na. Secinta dan sesayang itu aku sama kamu Na, setolol itu aku ke kamu. Aku mohon jaga badan kamu dari alkohol itu, boleh terserah kamu tapi lebih baik dikurangi lalu ditinggalkan. Aku masih pengen banget kamu jadi baik tapi kalau segalanya itu kamu lakuin sesuai kemauan kamu, ya silahkan. Jangan pernah tinggalin aku ya Na, cuman kamu sekarang duniaku." Jaemin meneteskan sedikit air mata karena ucapan Mark.

RULES (GS-🔞)Where stories live. Discover now