2

6.3K 130 3
                                    

Tangan seorang laki - laki mengulur pada kelima anggota Geng Potato. Mata genit laki - laki yang dijamin sudah beristri memandang lapar pada mereka yang datang. Renjun yang notabene cuek di sekolah tidak sama sekali begitu, dia tertawa lepas mengangkat gelas berisikan minuman mengandung alkohol yang ada pada genggamannya lalu meneguk hingga tetes terakhir.

Ten sudah menggandeng Yunho sejak tadi di sofa, entah apa yang mereka bicarakan. Mulai teringat kata"kucing maniz" lagi. Hanya Yunho laki - lakinya, tidak ada temannya. Lima gadis dan satu laki - laki. Katanya sih sama temannya tapi sepertinya tidak.

Derap langkah kaki tegap menuju sofa yang dihuni oleh Geng Potato dan Yunho, kemudian Jaemin menengok kearah jalan menuju sofanya. Wajah lelaki yang muda tapi tidak dapat terlihat jelas, terkenai lampu. Semakin dekat dengan Jaemin dengan keadaan Jaemin yang sedikit pusing karena sudah menelan 7 gelas whiskey murni tanpa campuran. Dia hanya mampu memegang tiang sembari berjoget erotis sembari tertawa dengan Renjun dan Haechan. Jungwoo dan Ten sudah entah kemana.

Riuh, inilah yang Jaemin suka. Dia lelah merasa ambisius dan berlomba menjadi paling berprestasi dengan temannya. Hingga tidak disadari tangan kekar lelaki memeluk perut Jaemin yang masih asyik berjoget di tiang secara erotis hingga joget menurun layaknya penari striptis. Ia merasakan kenyal menyentuh pundaknya basah. Jaemin menengok, lagi - lagi tak dapat melihat dengan jelas.

Jaemin melepaskan tangan lelaki itu lalu pergi ke toilet, sendiri. Jaemin mengambil botol lalu mengisi dengan air kran untuk berkumur. Diambilnya spray dalam tasnya, yang jelas bukan baygon ataupun facemist tapi seperti pencegah mabuk dan hilang arah. Jaemin mengoles lagi lipsticknya yang sudah hilang dihapus gelas. Saat akan memasukkan lipstick kedalam tasnya ada perempuan asing yang cantik meraih lipsticknya. Jaemin sungguh bingung.

"Tidak sopan, siapa kamu?" Jaemin menatap heran pada gadis cantik itu.

"Minta, jangan pelit. Namaku Lee Taeyong" gadis bernama Lee Taeyong ini mengulur tangan pada Jaemin dan melanjutkan aktivitas mengoles bibirnya.

"Na Jaemin. Lain kali bilang dulu jangan tiba - tiba mengambilnya"

"Ok babe, thanks" tangannya mengulur memberikan lipstick lalu pergi begitu saja. Jaemin mengejarnya sebelum keluar dari toilet dan akan susah ditemukan.

"Mau bergabung denganku babe?" Jaemin mencegah tangan Taeyong di lorong kamar mandi yang terang.

"Ok" dan mereka kembali pada sofa dalam keadaan Jaemin masih sedikit pusing.

Tangan Jaemin mengulur pada Ten dan memperkenalkannya pada Taeyong, sekalian minta izin untuk mengajaknya bergabung. Saat akan menengok dan kembali kedepan sofa mata Jaemin bertemu sosok yang tidak asing, Lucas.

"Hai Na" Sambut Lucas yang meraih pinggang Jaemin. Jaemin terkejut, pasalnya bagaimana cunguk ini bisa bersama dalam VIP.

"Ngapain?" Kata Jaemin sembari melepas tangan Lucas.

"Om Yunho tuh temen papa gue. Wajar dong ada gue. Harusnya gue nggak sih yang nanya kalian ngapain?" Hardik Lucas menaikkan alisnya menatap Jaemin.

"Anak pinter yang ambisius, berprestasi, rebutan ranking ternyata bisa begini juga. Lihat tuh temen lo yang paling pendiem bisa - bisanya ngegagahin bapak tua" sambung Lucas sambil mengarahkan matanya pada Renjun yang memeluk dan duduk diatas Om Kyu.

"Diem Cas please. Jangan sampe Mark dan lainnya tau" Jaemin memohon demi dia dan semua reputasi temannya.

"Kasih apa lo ke gue? Kasih ini aja gimana?" Ibu jari Lucas mengelus lembut bibir Jaemin yang sexy oleh polesan tebal yang baru hingga harus tergores yang makin menimbulkan kesan berani.

RULES (GS-🔞)Where stories live. Discover now