"Y-ya kan kak Garry?"

Edrea menatap kakak laki-lakinya yang tengah bercanda ria bersama Ravin. Ketika mata mereka saling beradu, pria itu justru cuek dan mengalihkan pandangannya.

'Bantuin kek! Pasti ulah kalian yang bocor ke ayah soal kejadian di rumah Lara tadi siang!!!'

"Tidak perlu khawatir"

Arsen tersenyum manis, matanya melengkung indah di bawah lampu di ruangan makan keluarga. Tanpa di lihat pun Edrea tau pria yang memiliki anak sebanyak 10 itu tengah marah.

Sial! Nasibnya pasti tidak akan bagus kedepannya.

"Sudah ada orang yang mengangkat tangan untuk menjadi bodyguard mu tanpa orang sadari"Jelas Arsen sambil menaruh sendok makannya.

"He? Maksud ayah?"

"Salah satu siswa disana akan menjagamu selama kamu berada di area sekolah"Timpal Liam.

'Siswa di sekolah? Siapa memangnya?'

"Oh iya, pernikahan kakak kalian akan di adakan bulan depan apakah kalian sudah mengosongkan jadwal?"Tanya Ghania, wanita itu menatap putra-putranya dan berharap mereka akan membagi waktu.

"Mereka harus dateng dong, kalau ga dateng lempar aja ke antartika"Ancamnya. Edrea kini mengalihkan pandangamnya ketika Garry memincing tajam ke arahnya. 'Mampus! Gantian kan aku cuekin'

Alan terkekeh sejenak lalu berujar, "Tenang saja bu, kami pasti akan datang. Benarkan kan Edrea?"Gadis yang terpanggil hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Pria manis itu ternyata pandai bermain tarik ulur dengannya.

.

"Bersiapkan diri kalian untuk ujian tengah semester bulan depan yang akan di adakan pertengahan bulan september. Bapak harap kalian bersungguh-sungguh mengadapi ujian dan mendapatkan nilai bagus, baiklah kita akhiri pelajaran hari ini"

"Selamat berisirahat anak-anak"

"Edrea"

Kepala Edrea menoleh ke belakang ketika suara Lara memanggilnya. Dia mengedipkan matanya beberapa kali lalu kembali fokus, "Ada apa Ra?"

"Bukannya bulan depan juga pernikahan kakak kamu?"

Edrea mengangguk kecil, "Iya, tapi acaranya sesudah hari ujian nanti. Jadi aman untuk aku fokus"Jawabnya.

Bohong ketika dia berkata akan fokus, bagaimana dia bisa fokus jika pria di sebelahnya tanpa henti memandanginya?

"Bisakah berhenti menatapku seperti itu Ken? Risih tau ga?"

"Tidak tau"

Lihat? Apakah dia akan belajar dengan fokus jika pria ini terus menganggunya. Kenzo tanpa henti bertanya-tanya soal materi yang di jelaskan padahal dia bisa bertanya kepada guru di depan. Kemana pikirannya ketika guru bertanya apakah murid ada yang ingin di tanyakan?

Kenzo kan bisa menggunakan kesempatan itu untuk bertanya lalu kenapa harus bertanya kepadanya? Baru 2 jam pria ini duduk di sampingnya Edrea sudah tidak sanar untuk segera pulang. Tetapi ketika pulang nanti dia harus menghadap buku kembali.

"Kamu ga bisa pulang bareng ya hari ini Ra?"Tanya Edrea.

"Iya, aku harus hadir di les dan mungkin kita bisa pulang bersama lagi setelah ujian selesai"

Edrea nengangguk-anggukan kepalanya paham. Tangannya mengambil sepotong kerupuk yang tersedia di atas meja kantin, matanya menatap bosan kerumunan siswa. Terutama pria yang duduk di hadapannya tengah menikmati semangkuk bakso hangat. Dia sebenarnya juga ingin memesan makanan tetapi entah kemana pergi nafsu makannya.

Lara sempat bertanya-tanya kemana Edrea yang rakus ketika jam istirahat. Biasanya dialah yang menanti nanti waktu ini dan memesan makanan untuk mengisi perut. "Hahhhh.... "

'Waw, helaan nafas yang panjang sekali'Batin Marvin.

Setelah bel berbunyi Marvin awalnya hendak pergi ke perpustakaan untuk mencari buku pelajaran sebelum ujian di depan mata. Tetapi panggilan teman sekelasnya menghentikan kegiatannya dan di depan ada Lara, Edrea serta Kenzo.

"Mau ke kantin bersama?"Ajak Lara.

Tentu dia ingin tapi dia juga harus bersiap siap untuk ujian tengah semester bulan depan. Ketika Marvin hendak menolak, matanya sempat-sempanya melirik pria di belakang kedua gadis itu yang menatapnya tajam. Seakan akan mengancamnya jika dia menolak ajakan Lara dan Edrea. Astaga! Bisa menua dirinya jika terus seperti ini.

Dan berakhir di kantin dengan memesan teh es dan nasi goreng yang laris di kantin sekolah. Untuk pertama kalinya Marvin ke kantin dan merasakan makan siang bersama seorang teman. Seperti inikah rasanya?

"Sudah ku bilang isi perutmu sebelum kamu terkena magh kembali"Omel Lara. Tangannya sudah tersedia sendok dengan kuah bakso pesanan gadis itu. Edrea di sebelahnya hanya menggeleng sambil menutup mulutnya.

"Ck"

Marvin terpaku sejenak, barusan dia mendengar seseorang mendecak kan? Atau dia hanya salah mendengarnya. Dalam sedetik mulut Edrea sudah di masuki bakso besar milik Kenzo. Ternyata pria itu menipu Edrea dengan mengatakan kalau ada kakak laki-lakinya datang. Dan hap! Penipuannya berhasil.

"Bwengsek!"

"Apa? Lo ngomong apa? Ga kedengaran sama gua"Tanya Kenzo dingin.

Edrea merotasi matanya jengah, mulutnya masih mengunyah bakso yang begitu besar. Lara di sebelahnya hanya menggelengkan kepala heran. Tetapi dia berterima kasih dengan Kenzo yang berhasil menipu daya Edrea dengan tipuan kecil tersebut. Mungkin lain kali dia akan mencobanya kepada temannya itu.



'EDREA'
•••







Tbc
Pontianak, 08 maret 2022

EDREA : 'THE ANSWER' [ TAMAT ] ✔Where stories live. Discover now