Bagian #18

2.9K 323 0
                                    

Bagian #18

Sebelum membaca jangan lupa follow terlebih dahulu lalu vote dan comment!

Happy Reading!!!

.
.
.
.


"Ada apa dengan Rea?"

Marvin bertanya-tanya ada apa dengan mood Edrea pada hari ini. Tidak mungkin gadis itu masih kesal karena Ravin menjahilinya kan? Lara mengangkat bahunya acuh, "Abaikan aja dia, ga jelas banget"

Bagaimana dia bisa mengabaikannya?

Suasana kelas terlihat tegang ketika kehadiran siswa yang tidak asing tengah duduk di sebelah bangku Edrea. Karena itu Lara terpaksa pindah duduk ke belakang bersama siswi lain. Beruntung Marvin tidak sekelas dengan kedua gadis ini dan dia pastikan seluruh sekolah akan geger melihat kejadian pagi hari ini.

Mengapa tidak, seorang pembully Marvin yaitu ketua komplotan kemarin menunjukkan batang hidungnya dan memperkenalkan diri sebagai bodyguard pribadi Edrea. Gadis itu tidak mengakuinya tetapi pria itu melakukannya. Sama seperti Briyan, pria itu juga salah satu most wanted yang di idamkan seluruh siswi di sekolah ini.

Keduanya memang terlihat cuek tetapi pria yang satu ini berbeda. Hawa dinginnya akan selalu melelehkan hati para perempuan dengan gaya coolnya. Tetapi di mata Edrea, pria itu sangatlah menyebalkan. Di paling dalam lubuk hatinya Edrea tanpa henti mengumpat namanya serta nama sang ayah.

Karena pria tua itu tanpa aba-aba memberi kesempatan pria licik itu berada di sisinya sepanjang waktu sekolah. Dan parahnya lagi pria itu pindah ke kelasnya sekarang. Siapa yang tidak mengenal sosok Aksara Kenzo? Sepertinya hanya Edrea saja yang tidak mengenalnya.

Tingginya hampir menyamai pintu kelasnya, dan apa-apaan dengan senyum di wajah pria itu? Edre mendengus kesal dan meletakkan kepalanya di atas meja dengan tangan terlipat. 'Lebih baik aku tidur dari pada melihat wajahnya itu 'Batin Edrea.

.

Semalam Ghania dan Arsen pulang dari liburan mereka. Bertepatan dengan kepulangan Edrea dari rumah Lara, gadis itu memekik antusias. Edrea memeluk Ghania erat seakan mereka sudah lama tidak bertemu. "Kangen mommy... "Cicitnya.

Ghania hanya terkekeh sambil mengelus surai milik putrinya. Terkadang Edrea terlihat dewasa dari dirinya tetapi Edrea tetaplah putrinya. Walaupun gadis itu tidak mengingat kenangan manis masa kecilnya sebelum 9 tahun, dia masih dapat membuat kenangan manis lainnya.

Setelah acara berpelukan teletabis antara ibu dan anak, Edrea memaksa Arsen, Ghania dan beberapa saudara laki-lakinya untuk makan bersama. Tidak lupa dengan Ravin yang selalu mengekorinya kemanapun. Malam itu mereka di temani cahaya rembulan, Edrea terus tertawa sambil mendengar cerita sang ibu.

Entah sejak kapan perasaan ini timbul dalam hatinya. Dia berencana untuk tidak berurusan dengan keluarganya tetapi dia merasa itu akan sulit. Keluarga ini hangat, apalagi ketika ibunya menyanyikan lagu tidur apabila dia mengalami mimpi buruk. Dia tidak membenci mereka tapi dia juga tidak ingin mati dan memberikan ending menyedihkan bagi Edrea sendiri.

"He? Bodyguard?"Edrea tercengang ketika Arsen bertanya.

Ayahnya mengangguk kecil, "Iya, ayah tidak bisa menutupnya lebih lama lagi jika kamu terus masuk dalam perangkap orang jahat di luar sana"

'Astaga! Nih bapak kira semua orang di luar sana jahat ya?'Batin Edrea.

"T-tapi ayah, itu kan akan menjadi tatapan aneh bagi orang-orang apalagi untuk teman Edrea. Mereka pasti tidak merasa nyaman"

EDREA : 'THE ANSWER' [ TAMAT ] ✔Where stories live. Discover now