6.Rabi Karo Bapakmu

31.8K 2.9K 516
                                    

Jeno mengerjapkan matanya pelan saat cahaya matahari menembus jendela kamar dan menyilaukan matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jeno mengerjapkan matanya pelan saat cahaya matahari menembus jendela kamar dan menyilaukan matanya

Jeno menghela nafas panjang, sedikit menyesali apa yang di perbuatnya kemarin karena merusak seorang remaja yang masih polos.

Dia lalu menatap wajah tenang Nana yang masih tertidur pulas. Tangannya tergerak menyikirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Nana dan mengelus pipinya lembut. Sang empu yang merasa terganggu pun menguletkan tubuh nya dan menguap kecil.

"Pagi Nana" Jeno memandang wajah bantal Nana dengan eye smile nya

"Hah?" Nana pura-pura kaget sebentar

"Hah?" Nana pura-pura kaget sebentar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"saya benar-benar minta maaf atas kelakuan saya semalam" Jeno menatap Nana dengan penyesalan yang sangat terlihat jelas diwajahnya

"Gak apa-apa kok om, aku juga salah karena gak ngelawan" Nana berucap dengan nada yang dia buat sesedih mungkin.

"Saya akan bertanggungjawab atas kesalahan yang saya perbuat, saya akan menikahi kamu secepat mungkin" Jeno berkata dengan mutlak kepada Nana

Nana sedikit cenggo karena perkataan Jeno, segampang ini ternyata

"Kalo kamu butuh apa-apa hubungi saya" Jeno memberikan sebuah kartu nama kepada Nana.

"Saya pamit dulu, ini buat kamu jajan" setelah memberikan sebuah black card kepada Nana, Jeno langsung pergi.

Selepas kepergian Jeno, Nana langsung berteriak heboh"yesss.. berhasil.. Mak anakmu arep rabi Karo dudo"


Nana berjalan di koridor sekolah dengan bersenandung kecil dan senyum yang berbunga-bunga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nana berjalan di koridor sekolah dengan bersenandung kecil dan senyum yang berbunga-bunga

"Mentari pun tau~"

"Ku suka bapakmu~"

dia melihat Jisung sama Chenle yang lagi ngobrol di koridor pun langsung menghampiri mereka dan mencolek pipi kedua nya

"Jisungieee!!!chonloo!!"Jisung dan Chenle langsung menoleh kearah Nana dan menatap Nana dengan wajah bingung.

"Tebak bentar lagi gue nikah sama siapa hayoo"

"Sama bapak Lo, yahahaaa" setelah berkata seperti itu Nana langsung pergi meninggalkan Jisung dan Chenle yang menatap heran karena kelakuan Nana.

"Kak Nana kenapa Sung?"

"Nggak tau.. gila kali gara-gara aku selingkuhin" mereka berdua menatap kosong kearah Nana yang mulai menghilang dari pandangan mereka.



"Pak Jongin.."Nana masuk kelas dan menatap ceria wajah gurunya.

"Na Jaemin!!kamu terlambat.. lihat ini sudah jam berapa" Guru itu lalu menatap marah kearah Nana sambil menunjuk pada jam yang ada ditangannya.

"Jangan marah-marah dong pak nanti cepet tua loh.. bye bapak saya mau duduk dulu" tanpa permisi Nana langsung duduk di mejanya begitu saja, membuat sang guru itu ngedumel kesal karena ulah Nana.

Nana duduk di mejanya dengan wajah berseri-seri yang tak pernah luntur.

"Na Jaemin!!" suara gebrakan meja mengagetkan Nana yang sedang melamun kan masa depan indahnya.

"Kamu itu ya.. udah datang terlambat.. gak memperhatikan saya mengajar lagi.. perhatikan dengan benar saat saya menerangkan materi"

"Iya bapakk.." Nana tersenyum manis pada gurunya yang di hadiahi gelengan kepala heran dari sang guru.

" Nana tersenyum manis pada gurunya yang di hadiahi gelengan kepala heran dari sang guru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sepulang sekolah Nana memutuskan untuk mampir ke kantor Jeno. Tapi saat akan menemui Jeno, Nana ditahan oleh si resepsionis

"apaan sih lepas gak, gue mau ketemu om Jeno" Nana meronta saat tangannya dicengkeram dengan keras oleh si resepsionis

Semua karyawan yang berkerumun melihat keributan mereka sambil berbisik-bisik satu sama lain

"Heh bocil!!jangan ngeyel ya.. mana mungkin pak Jeno punya calon istri bocil kaya lo" sang resepsionis menatap Nana dengan remeh

"Awas aja lo ya.. nanti gue suruh om Jeno pecat Lo" Nana berteriak di depan wajah resepsionis itu sambil terus meronta

"Nyenyeye" si resepsionis malah menatap Nana dengan pandangan remeh yang membuat Nana semakin geram

"Ada apa ini?" tiba-tiba Jeno datang dan, semua orang yang menonton keributan itu langsung menyingkir untuk memberi jalan.

"Ini nih pak.. ada bocil ngaku-ngaku calon istri bapak" Resepsionis itu menunjuk jarinya kearah Nana

"Huaaa.. om Jeno tolongin Nana" Nana merengek sambil berusaha melepas cengkraman si resepsionis.

Emosi Jeno langsung membuncah saat melihat tangan indah Nana yang terlihat memerah karena dicengkeram dengan kasar oleh sang resepsionis.

"Lancang sekali kamu menyentuh calon istri saya" Jeno lalu menarik Nana dari si resepsionis dan membawa Nana berlindung dibalik tubuhnya

Semua orang yang menyaksikan keributan itu langsung menunduk takut, sedangkan Nana yang melihat reaksi ketakutan mereka semua langsung mengacungkan jari tengahnya dan menjulurkan lidahnya mengejek

"Dengar!!saya tidak pernah membayar gaji kalian untuk berkerumun melihat keributan... Bubar semua" Semua karyawan langsung menunduk hormat kepada sang bos lalu berbondong pergi.

"Dan kamu... Saya pecat" jari Jeno menunjuk kearah wajah si resepsionis yang masih setia menunduk
















Step Mom   |NoMinWhere stories live. Discover now