7.Mungkin??

28.6K 2.7K 94
                                    

Jeno mengelus lembut Surai Nana yang ada dalam pangkuannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno mengelus lembut Surai Nana yang ada dalam pangkuannya. dan Nana yang menyembunyikan wajahnya di dalam dada bidang Jeno.

"om mau pulang dulu ya" Jeno membujuk Nana yang dari tadi nggak mau ditinggal pulang dan malah semakin nempel ke Jeno

"Gak.. om gak boleh pulang" Nana menggeleng ribut dalam dekapan Jeno dan  mempererat pelukannya di tubuh Jeno

"Om harus ngurus kantor.. Nana" Jeno berbicara dengan nada lembut mencoba membujuk Nana.

"Nana nangis nih kalo om Jeno pulang" Nana menodongkan ancamannya yang membuat Jeno menghela nafas pasrah, "Yaudah iya.. om gaakan pulang"

Krukk

perut Nana berbunyi, dia baru ingat kalo belum sempat makan siang"Om!!Nana laper.. mau mamam" Nana mendongakan kepalanya menatap wajah Jeno.

"Mau mam apa sayang?" Jeno tersenyum lembut kearah Nana

Nana berpikir sebentar, "Nana Mau mekdi"

"Yaudah.. om goput in ya" Jeno lalu memesankan makanan yang diinginkan Nana.

Setelah pesanannya datang Nana langsung memakannya dengan lahap karena dia sudah terlalu lapar "om nggak makan?" Nana menatap Jeno sambil menyuapkan sepotong ayam kedalam mulutnya

"Nggak.. om liat kamu makan aja udah kenyang" Jeno menopang dagunya dengan tangan sembari menatap Nana yang tersenyum malu-malu

"Ih om gombal deh" Nana memukul pelan pundak Jeno dengan pipi yang Semerah tomat

"om beneran gak mau makan??Nana suapin ya" tanpa mendengar jawaban dari Jeno, Nana langsung menyuapkan makanannya ke mulut Jeno.

"Om aaaa.. buka mulutnya yang lebar.. pesawat mendarat wiiii" Nana memperagakan sendok nya sebagai pesawat dan mendaratkan ya di mulut Jeno.

Jeno terkikik pelan dengan perilaku gemas nana lalu membuka mulutnya menerima suapan dari calon istrinya

Mereka pun makan bersama hingga mekdi yang mereka makan tandas tak tersisa

"ah.. kenyangnya" Nana mengelus  perutnya yang terasa kekenyangan.

Nana lalu mendekat kearah Jeno dan mendudukkan dirinya dipangkuan nya dengan nyaman yang dibalas ciuman gemas di pipi gembilnya

"Om yakin mau nikahin Nana" tanya Nana sambil membentuk pola abstrak di dada Jeno.

"Yakin" ucap Jeno tanpa keraguan sedikitpun

Nana mendongak untuk memastikan kepastian Jeno, "Om serius kan sama Nana?"

"Saya selalu serius sama kamu" Jeno tersenyum manis sambil menyikirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Nana.

"Ih apaan sih om" semburat merah langsung keluar dari pipinya, Nana menutup mukanya sendiri dengan telapak tangannya karena salah tingkah.

Jeno terkekeh gemas melihat reaksi Nana lalu mem puk puk pelan bokong Nana hingga si mungil lama-kelamaan terlelap.

mengetahui Nana sudah tertidur Jeno dengan perlahan membaringkan tubuh Nana di ranjang dan mencium keningnya lembut, "om pulang dulu ya" Jeno berbisik pelan pada si manis lalu pergi pulang ke rumahnya.

mengetahui Nana sudah tertidur Jeno dengan perlahan membaringkan tubuh Nana di ranjang dan mencium keningnya lembut, "om pulang dulu ya" Jeno berbisik pelan pada si manis lalu pergi pulang ke rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Malam hari di rumah Jeno, sekarang dia sedang makan malam dengan sang putra.

makan malam berjalan dengan sunyi hanya ada suara dentingan sendok di meja makan itu karena Jeno dan Jisung tidak cukup dekat sebagai ayah dan anak untuk bisa mengobrol dengan nyaman.

Jeno berencana akan memberitahu Jisung bahwa dia sebentar lagi akan menikah.

Jeno menghentikan acara mengunyahnya sejenak lalu berdehem pelan"ayah bentar lagi akan nikah" Jeno langsung mengungkapkan isi hatinya tanpa berbasa-basi.


Jisung menghentikan kegiatan makanya lalu menatap ayahnya sejenak"Ha??.. ayah ngelawak.. garing tau" dia lalu melanjutkan kegiatan makanya.

"Ayah nggak lagi bercanda" tangan Jeno terulur memberikan beberapa lembar surat-surat pernikahan nya dari KUA

Jisung bengong sebentar lalu membaca seluruh isi surat-surat pernikahan itu. rahang Jisung terjatuh saat dia melihat nama pasangan ayahnya yang tertera dalam isi surat itu. tapi mana mungkin dia yang menikah dengan ayahnya, itu nggak mungkin. Pikir Jisung
















Step Mom   |NoMinWhere stories live. Discover now