02 - Jaemin dan Nana

Start from the beginning
                                        

'Jaemin plis, gue pengen keluar!'

'Gue muak dengan kelakuan mereka, Na!'

'Gue tau lo muak sama mereka. Tapi gue mohon kali ini biarin gue aja yang nanggung, gue kaga mau orang-orang jauhin gue lagi.'

'Oke. Kalo makin parah, gue bakal keluar!'

Nana menghela nafasnya lega. Kali ini ia bisa mengkontrol emosinya dan Jaemin tidak menghilang. Ya, Jaemin memang memiliki kepribadian ganda. Jika dirinya marah maka Jaemin akan muncul dan siap untuk bertarung. Itulah alasannya kenapa dia pindah sekolah. Bahkan ini bukan kali pertamanya dirinya pindah. Mungkin 3 atau 4, karena Jaemin tidak setuju dengan sekolah mereka dulu dan orang tuanya juga dipindah tugaskan di kota ini. Dan tadi adalah percakapan didalam otak Jaemin sendiri. Dan sebenarnya Jaemin lebih suka dipanggil Nana daripada Jaemin. Tapi teman temannya selalu memanggil Jaemin. Karna memang itu namanya.

"Baiklah anak-anak, bel istirahat sudah berbunyi. Dan bapak akan memberikan kalian tugas, kerjakan halaman 17 untuk pr kalian minggu depan. Bapak permisi dulu." ucap pak doy, sebagian mengeluh karna ada pr yang harus menguras otak mereka. Setelah membereskan buku-buku dimeja, pak doy segera meninggalkan kelas 10.

Satu persatu murid kelas 10 keluar kelas dan beristirahat. Jaemin langsung mengambil ponselnya yang ia letakan di ujung sudut mejanya dan melanjutkan permainan yang tadi sempat ia tunda. Yang kini sudah kembali menjadi sosok Jaemin.

"Mas jen, lo pulang kaga?" tanya haechan. Namanya Haechan atau dipanggil ecan, saudara sepupu jeno.

"Pulanglah, kuy cabut can.." ajak jeno, lalu menarik tangan haechan untuk pulang. Rumah mereka dekat dengan sekolah, kadang kalau lapar istirahat pulang.

Kelas pun sepi, dan hanya ada Jaemin dan suara gamenya yang terdengar dikelasnya. Merasa sedikit bosan, Jaemin berjalan kearah barisan meja siswi, lalu duduk ditempat jeno. Tangannya tengah menelusuri kolong laci meja milik jeno. Hingga tangannya berhenti pada benda persegi panjang, lalu mengambilnya.

'Ck hp di tinggal begitu saja. Sepertinya masih baru. Oke cari tahu dulu nomornya.'

Jaemin mengetikkan nomornya pada ponsel milik jeno, lalu pura-pura menelfon. Layar ponsel milik Jaemin kini memperlihatkan nomor milik jeno. Ia segera menghapus riwayat panggilan pada ponsel itu. Dan meletakan kembali ponsel milik jeno. Dan dirinya kembali ke tempat duduknya.

'Lo demen sama dia?' tanya Nana.

'Gak! Gue cuma mau berteman sama dia.'

'Berteman darimana? Baru liat nomornya aja lo senyum-senyum sendiri Jaemin.' ledek Nana.

'Sialan lo.' Jaemin menatap kembali ponselnya. Lalu menyimpan nomor milik jeno.

Jeno
083346377xxx

Jaemin berharap banyak pada anak itu, semoga saja jeno mau berteman dengannya. Dia merasa jika anak itu baik dan jujur juga tidak memilih teman. Rasanya ingin dekat dengannya.

"Lo kaga istirahat?" tanya seseorang membuat jaemin menatap orang didepannya. Jeno. Sejak kapan anak itu ada disini, bukannya tadi ia pulang? Bahkan ini baru 10 menit dan dia sudah kembali ke kelas?

"Gak. Lagi males." jawab jaemin. Lalu dibalas anggukan dari jeno. Jaemin masih menatapnya membuat jeno merasa risih.

"Napa lo, laper? Jajan sono dibawah."

"Gue kaga tau letak kantinnya." ucap jaemin.

"Bilang kek dari tadi. Yok ke kantin." ajak jeno. Jaemin segera menyimpan ponselnya dikantung seragamnya dan mengikuti jeno dari belakang. Memang dirinya belum tahu persis semua letak ruangan, lapangan dan kantin sekolah ini.

"Noh lo tinggal belok kanan." Jeno berhenti dan menunjukkan letak kantin.

"Lo kaga mo kesana?"

"Lah ngapain gue kesono, dah kenyang gue."

"Gue traktir dah. Tapi anterin gue ke kantin."

"Widiih boleh juga. Gas lah!" dengan semangat jeno mendahului Bintang dan menuju ke kantin. Sesampainya mereka disana, jeno mengambil banyak jajan dan memesan dua bungkus es teh.

'Buset nyesel gua nawarin.'

'Salah lo sendiri nawarin pake di traktir segala.'

'Bangsat lo na!'

"Bu yang bayar dia ya." tunjuk jeno. Membuat jaemin kembali sadar dan membayarkan semua total yang diambil Senja dan yang dibelinya.

"Ini nak kembaliannya.." ucap ibu kantin sekolah itu.

"Makasih ya buat jajannya." ucap jeno sambil tersenyum kearah Jaemin. Membuatnya terpaku melihat senyuman jeno. Untung saja hanya ada mereka disana. Tanpa sadar detak jantung milik jaemin berdetak lebih cepat dari biasanya.

'Manis.'

Sepertinya Jaemin dan Nana sama-sama menyukai senyumnya.

.

.

.

Tbc.

Jaemin

Jaemin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nana

Na Jaemin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Na Jaemin

Anak baru misterius yang tiba-tiba pindah, memiliki kepribadian ganda. Orang-orang menyebutnya Si Gila.

 Orang-orang menyebutnya Si Gila

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lee Haechan

Saudara sepupu jeno, yang sejak sekolah menegah pertama selalu satu sekolah dengan jeno. Salah satu cowo hits di SMK Harapan Bangsa.



Tes ombak dulu. Ayo komen komen jangan lupa vote. Kasi saran dan masukan kalian juga. Btw ini pertama kali tokohnya anak nct.

ALTER EGO | JAEMJENWhere stories live. Discover now