blueberry tea #1

7 0 0
                                    

           Malam gelap, angin berhembus kencang nan dingin.
Seorang gadis muda dengan jaket panjang berwarna coklat dengan high heels hitam berjalan dengan anggun melewati kerumunan orang di kota

         Mata merahnya melirik ke semua toko yang masih buka dan memancarkan cahaya lampu terang

Hingga ia tertuju pada sebuah toko roti yang ramai pengunjung

         *ting*

        Bunyi bel toko berdenting saat ia memasuki toko, terlihat banyak orang yang sedang memilih roti untuk di bawa pulang dan ada juga yang makan di tempat di temani dengan secangkir kopi hangat

      Ia mengambil kantong kertas dan pencapit untuk memilih roti yang akan ia beli.

      Bau roti hangat yang baru keluar dari oven menyapa hidungnya.

    Ia mengingat dengan jelas, saat ia memanggang roti bersama ibu dan kakaknya untuk keluarga mereka.
Sungguh kenangan yang indah-

   Ia berjalan menuju kasir untuk membayar semua roti yang ia pilih.

   "Ehhh Arina!! Kau akhirnya datang!!" seorang penjaga toko dengan rambut berwarna ungu muda dengan gradasi pink dan biru menyapanya

   Dan kini telah di ketahui pula nama gadis itu adalah Arina, gadis muda berusia kurang lebih 20 tahun yang bekerja sebagai detektif muda di sebuah kepolisian negara

   "Yaa begitu deh, aku hanya ingin membeli roti untuk sarapan" jawab Arina dengan wajah canggung

   "baiklah. Apa hanya ini saja? Tidak ada yang lain?" jawabannya ramah

   "Tidak, itu saja, aku tinggal sendiri ingat?" jawab Arina dengan sedikit tawa

   "Ya, jumlahnya menjadi 78$"

   Arina membayar semua roti yang ia beli dan membawanya keluar toko
"DATANG LAGI YA!!"

   "IYA!" Arina pun keluar dari toko dan berjalan menuju rumahnya

   Malam yang sunyi, langit di penuhi bintang gemerlap, belum lagi dengan bulan penuh menambah kesan elegan malam ini.
   Arina bersenandung sembari berjalan ke rumah, jalan itu sepi hanya ada beberapa kendaraan bermotor dan juga angkutan umum yang lewat. Ia mengambil kunci rumahnya dan membuka pintu.

   Ia melepas jaket dan sepatu-nya dan menaruh roti tersebut ke atas meja makan. Di lanjutkan, ia mandi dan beristirahan di sofa ruang keluarga.

   "Hahhhh hari yang panjang lainnya... Rasanya pengen liburan"

   Arina memejamkan matanya

   Mengingat kembali kampung halamannya yang dingin, sejuk, dan asri.

   Mengingat kembali matahari yang terbit dari timur dan terbenam di barat.

   Mengingat kembali cahaya yang sedikit demi sedikit naik menandakan di mulainya aktivitas manusia.

   Merasakan embun pagi yang sejuk sembari menyapa orang-orang yang lewat.

   Mengingat bagaimana kakaknya akan memanggilnya untuk sarapan.

   Mengingat semua itu membuat air mata Arina turun perlahan, kakak kakaknya yang walau tak akur tapi tetap saling menjaga.

   Kenangan manis kini terlintas di pikirannya. Mengingat semua tawa yang dulu ada di kampung halamannya, yang sedikit demi sedikit ia lupakan.

   "KAKAK!!! KAKAK!! IHHH KAK REHAN MAH GITU!! UMMM, ARINA TAKUT!!!"

*Jeder 
       "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"
Terdengar suara petir yang menggelegar di luar. Malam hari ini dingin dan gelap, merupakan sebuah mimpi buruk bagi Arina kecil yang sedang belajar untuk tidur sendiri

Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Sep 10, 2023 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

labirin segitiga (In the revision stage)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu