B A B 1 [KAWAN TERBAIK]

3.9K 175 5
                                    

"YA ALLAH, Luna apa jadi ni?" Mikaela yang terkerjut melihat kehadiran Luna dihalaman terus meluru turun tangga rumahnya mendapatkan sahabat baiknya itu

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


"YA ALLAH, Luna apa jadi ni?" Mikaela yang terkerjut melihat kehadiran Luna dihalaman terus meluru turun tangga rumahnya mendapatkan sahabat baiknya itu.

"Luna tangan kau..."

"Mi... mi... ka..."

Luna menyebut nama sahabatnya sebaik saja Mikaela memeluknya erat dalam teresak-esak menangis dan jatuh terduduk, Mikaela dengan pantas menyambut sahabatnya.

"Mika... aku penat Mika. Penat sangat." Ujar Luna lemah. Sungguh saat ini dia berasa benar-benar longlai dari seluruh tubuhnya dan untuk mampu berkata-kata lagi.

"Luna, kau okey ke? Jangan risau Luna, Aku ada kat sini. Jom naik dulu." Mika perlahan-lahan memapah Luna naik kerumahnya. Melihat keadaan Luna kali ini dia dapat mengagak bahawa Luna sedang berbalah luar biasa dengan ibunya. Dia sudah biasa memang seperti biasa jika Luna bermasalah dengan ibunya gadis itu akan lari kerumahnya.

"Duduk sini aku ambil first aid kit nak rawat luka kau kejap." Ujar Mika perlahan dan Luna hanya mengangguk lemah disofa itu.
Luna hanya berdiam diri perlahan-lahan dia membuka sapu tangan berwarna hitam itu yang terikat kemas dan melihat darah yang sudah kering dilengannya akibat dari perbuatannya sendiri. Luna sendiri bigung dan sangat terkejut mengapah dia melakukan semua ini. Dia selalu cuba yang terbaik untuk keluarganya namun tiada yang cuba untuk memahami dirinya, sungguh Luna hampir hancur saat ini.

Tidak lama kemudian Mikaela muncul lagi dengan first aid kit ditangannya. Perlahan-lahan Mikaela duduk disebelah Luna, seketika dia membelek kesan luka di lengan dan menggeleng kepalanya. "Eloklah perempuan, tapi parut sana sini mengalahkan gangster. Nasib kau tak K.O" Ujar Mikaela sinis.

Luna tetap berdiam diri dia langsung tidak berkecil hati dia memang sudah mengagak dari awal dengan kata-kata Mikaela tadi. Ya, Mikaela adalah selalu yang terbaik untuknya apapun yang Mikaela kata tadi dia sudah biasa dan setiap kali perkara ini berlaku Mikaela lah yang merawatnya.

Dengan sekali zub-zab tangan Luna sudah dirawat dan dibalut kemas oleh Mikaela. Sahabatnya yang satu ini amat minat dalam bidang perubatan dan sanggup ambil subjek sains tulen untuk mencapai impiannya sebagai seorang dokter pakar bedah, PT3 Mikaela saja straight A.

"Pandai juga kau balut tangan kau guna sapu tangan. Ingat nak mati tadi." Lagi bagaikan peluru menyerang Luna saat ini.

"Bukan aku... masa aku dalam perjalanan pergi sini ada lelaki tiba-tiba muncul balut tangan aku guna sapu tangan dia." Ujar Luna seraya menjulingkan matanya ke atas.

Mikaela kemudian hanya mengangguk dan tidak lagi banyak soal.

"Kau taknak tanya aku apa jadi?" Sengaja Luna bertanya kepada Mikaela ingin tahu apa jawapan sahabatnya.

"Nak. Tapi bukan sekarang."

"Berdirilah jom makan dulu kebetulan aku baru je lepas masak tadi. Aku ada banyak benda nak soal siasat dekat kau." Kata Mikaela dengan renungan yang membuat seluruh bulu roma Luna meremang.

LELAKI MYSTERIOUS: NEW VERSION [EDITING]Onde histórias criam vida. Descubra agora