💧11

229 49 7
                                    

'Selamat malam, tidur yang nyenyak ya pacar'
'Buat Joana yang susah banget dibikin baper'

Joana mendengus begitu notif pesan masuk kedalam ponselnya, ia sudah berganti dengan pakaian tidur dan berniat mematikan ponselnya karena jam sudah menunjukkan waktu untuk tidur.  Lagipula selama ini ia tidak akan pernah menerima pesan apapun sebelum tidur.

Siapa juga yang mau mengirim pesan seperti itu padanya.

Dan sekarang begitu ia membaca pesan yang dikirimkan Reiner mau tidak mau Joana menyunggingkan seutas senyuman manis yang mungkin bisa membuat siapapun yang melihat ikut tersenyum.  Entah kenapa rasanya pesan ini sanggup membuat wajahnya memanas, jantungnya berdebar malu.

"Servis Jo .... Servis" gumam Joana mengingatkan dirinya sendiri, seolah kalimat itu sebuah mantra ampun yang harus mampu mengingatkan dirinya agar tidak semakin terjerumus dengan perasaan yang mulai sedikit demi sedikit ikut terbuai.

Pesona nya benar-benar luar biasa.  Reiner benar-benar tahu cara yang tepat bagaimana memperlakukan seorang perempuan.

Pantas bintang nya tinggi.  Peringkat nomor satu dikelasnya.

Dan Joana kemudian menyeringai begitu ia menuliskan balasan yang entah kenapa terlintas begitu saja di kepalanya.

'Selamat malam Rein, jangan begadang ya'
'Kalo aku baper ... Kamu mau tanggung jawab ga?'

Senyuman manis terukir diujung bibir Joana begitu pesan itu dibaca oleh Reiner.  Gadis itu berjalan menuju sofa dan menunduk menatap layar ponselnya, wajahnya menyeringai begitu melihat tanda kalau si penerima tengah menulis pesan balasan.  Joana mendengus dan berniat menaruh ponselnya kalau saja bunyi getaran mengusiknya.

'Apa sih yang enggak buat kamu Jo ... Mau tanggung jawab kaya gimana?'
'Udah mau tidur ya kamu?'

Dan Joana hanya bisa mengulas senyuman manisnya.

Benaknya kemudian mengulang semua kilasan kejadian yang ia alami bersama Reiner beberapa hari ini.  Bohong kalau ia tidak baper, sekuat apapun ia bertahan tetap saja rasa malu selalu saja menyertai.

Kalau ia membuka hati, itu .... Tidak masalah bukan? Toh kontraknya masih lama.  Ia bisa memanfaatkan waktu yang tersisa untuk menikmati kebersamaan diantara mereka.

Dan ia harus segera bersiap begitu kontrak mereka mendekati akhir.

Mungkin agak terdengar menyakitkan tapi setidaknya ia bisa menikmati bagaimana rasanya memiliki seseorang yang selalu ada untukmu, ia bisa menikmati bagaimana rasanya diperhatikan, disayangi dan dinomorsatukan bukan?.

Apa seharusnya ia mencoba?

*****

'Tadinya, tapi notifnya dateng terus'

Reiner menyunggingkan senyuman manisnya begitu notifikasi kemudian masuk lewat ponselnya.  Pria tampan itu kemudian menaruh benda pipih itu dan menarik cigarette yang ia simpan, menghisapnya sekuat yang ia bisa dan mengepulkan asapnya ke udara.  Pandangan matanya menerawang menatap langit yang semakin pekat dikala malam.  Derung suara mesin kendaraan bisa dengan jelas ia dengar dari sini.  Dari kursi angkringan yang tadi ia singgahi dengan Joana.  Ditemani segelas jahe hangat Reiner membiarkan angin malam membelai tubuhnya yang dibalut jaket.

'Lagi ngerokok ya'

Reiner menghentikan kegiatannya, kedua alisnya bertaut menandakan kalau ia bingung kenapa perempuan itu bisa menebak apa yang sedang ia lakukan saat ini.

SEREIN  [ Mino and Irene story ] FINWhere stories live. Discover now