Bab 17

284 45 4
                                    

Semasa aku masuk ke seat depan, aku nampak ada seorang wanita Cina maha jelita di seat belakang. She looked a bit like Clarence so aku rasa ini...

"This is Catherine, my sister. Dia ada flight pergi Shanghai kejap lagi so she's just following me je."

"I know. I've heard a lot from James about her."

"Really ah?" Gadis itu ketawa. Okey aku completely faham kenapa James suka gila kat dia. "He works ah today?"

"Kerja. Dia pagi hari ni."

"Is he cute?"

Clarence terus berpusing memandang kakaknya sejenak sebelum kakaknya itu meledak tawa kuat.

"I mean, I'm just asking lor."

"He's four years younger than you, Cate."

"And? He's not a minor what?"

"No words for you."

"So, Qasy..." Catherine menepuk lembut bahuku sebelum berganjak sedikit mendekat denganku. "Tell me more about him."

"James?"

Catherine mengangguk.

We ended up bercerita mengenai James sepanjang perjalanan ke KLIA dan sambung lagi masa kat parking lot.

"You know what, he sounds like a nice guy. I think I'll follow back him on Insta."

"What the fuck, Catherine? Seriously? You want my staff?"

"Eh babi I want to kenal onlylah. Lagipun he sounds like a nice guy also what."

Nak aje aku tambahkan yang James tu punyalah penuh dengan lawak bodoh. Tapi aku pegang bro code dengan James. Mana tahu lekat jodoh dorang berdua ni haa siapa tahu kan?

Sampai saja di outlet, aku nampak James dengan salah seorang staff perempuan lain tengah berborak rancak dan ya, James nampak extra excited sambil tengok phone.

Kebetulannya, Catherine nak pergi tandas dulu jadinya tidak adalah di situ nak surprisekan si James.

"Qasy... you won't trust what happened weyyyyy!!!"

"Apa bendanya?"

"Catherine Chen Ai Liling followback aku kat Insta wey! Dia follow back aku weyyyyy!"

"Relakslah babi! Adik dia Clarence Chen Zii Jia followback aku, aku tak excited mana pun."

"Kau tu tai tai dia memanglah!"

Aku mencubit sikunya semasa dia berkata sedemikian. "Kau bodohlah pandanglah keliling kut ya pun."

"Oh tau lagi takut? Kau ingat staff ni semua tak bercerita ke?"

"Aku bukan kisah dorang tahu. Aku risau kalau lukong yang seorang tu yang dengar."

"Dengar apa tu?" Oh fuck! Bila pulaklah Cina seorang ni ada belakang aku dengan James. "Is this one of the conversation that me as a manager shouldn't have listened?"

"Actually, yes." Laju saja James menjawab. "Eh, Clarence. Why your sister follow me back on Instagram eh?"

"How should I know? My name is Clarence, not Catherine."

"Alaaa takkanlah you tak tahu."

"Nolah. Go ask her yourself."

"How come sia? She of course busy no time to reply lor." Mamat ni berbual slang Cina dah kenapa?

"Then go ask her face to facelah. Think I'm pigeon is it?"

"But how?!"

"Here lor..."

Mendengarkan suara itu, James terus berpaling memandang ke arah Catherine yang sudah pulang dari tandas. Dia berdiri sahaja memandang crushnya itu sebelum memandang aku dan Clarence berselang-seli.

"Oh my God, hi Catherine Chen!"

"Panggil I Cate saja. Don't be so formal."

Clarence mendekat dengan James. "I give you break now. Go have a lunch with her. If tak cukup, we have enough staff for today so just take half day. But tolak gaji eh?"

"Seriuslah, Clarence? I don't mind."

"Yes. You better go now before I change my mind. Go go go."

Dan seperti itu saja, bersaksikan semua staff yang ada, James dan Catherine pergi meninggalkan outlet macam tu je. James siap dengan tak tukar uniform lagi. Punyalah excited pasalnya.

Semasa Clarence sedang membuat stock curation di setiap exhibition, aku pergi mendekat dengannya. Aku mencuit bahunya untuk mendapatkan perhatian.

"Shenme?" Dia menjongket kening.

"I don't know you have a soft spot."

"I always have a soft spot."

"Really?"

"What makes you think I let my walls down for you?"

"I knowlah but tu, you let James with your sister."

Dia ketawa kecil sebelum membelek lagi stock yang ada. "I saw her going through something very painful. So, to know that there is someone who is genuinely like her, I think I might let her to give a chance to herself to believe in love again."

"You know James like her because she's pretty right?"

"So what, meh? I mean, we as human being of course want something pleasing to our eyes. As long as she remains the prettiest to his eyes kira okey already lor."

"So you kinda okay with the idea if they would be together?"

Dia berhenti sejenak sebelum memandang aku. "If we could make it even unofficial, what makes you think I don't have faith in James?"

Aku senyum sahaja. "I don't know you have this soft side."

"Banyak lagi side lain. Beast side kena tunggu atas katil."

"GERAKLUUUUU!!!"

Dia ketawa sahaja. Aku kembali ke kaunter di mana Sangeetha sedang menjaganya. Aku memberi senyuman sekilas padanya sebelum dia membalasnya lembut.

"I never see Clarence as happy as now. He seems more blessed."

"Is it?"

"Yeah. And you know, actually we all like you close to him. Like I saylah, dia nampak happy."

"Then glad to be that..."
---------------

35 votes ayoh!

30,000 FeetWhere stories live. Discover now