3 - mata

50 1 1
                                    

"neng buruan itu lihat udah jam berapa!?" ujar ibun

"di gosend aja deh bun" tutur Alin yang saat ini sedang merebahkan tubuhnya diatas sofa seraya mengganti channel televisi

hari sabtu dan minggu adalah hari dimana Alin bebas untuk melakukan apapun sesuka hatinya. pasalnya, ia libur kuliah. selain kuliah, Alin juga memiliki bisnis yang sudah 2 tahun dirintisnya itu, yakni jasa buket. diantaranya buket bunga, buket uang, sampai buket makanan. tidak hanya buket, bahkan sampai box dengan foto dan kerajinan tangan lainnya. bisnisnya ini bertemakan Gifts.

ia mempromosikannya melalui jejaring sosial Instagram. kini pengikutnya sudah mencapai ±8 ribu orang. kualitas dan kreatifitas yang ditawarkan Alin memang tidak perlu diragukan lagi. terkadang ia juga suka membuka PO berbagai macam masakan. tentu untuk bisnis yang satu ini, ia tidak sendiri melainkan bersama suhu. yakni ibun.

"ke rumah pakdhe dulu, anterin makanan buat budhe" jelas ibun

"iya bun iya iya iya" tidak ingin berkepanjangan, akhirnya Alin pun segera bersiap untuk berangkat ke rumah pakdhenya

pakdhe yang dimaksud adalah ayah dari sepupunya, Dika. bernama pakdhe Hardi, kakak sekaligus saudara kandung satu-satunya dari ayah Alin.

"kamu mau bawa motor yang mana?" tanya ibun

"naik gojek bun"

"ya Allah, ya gusti, Raline Madina! ini anak males banget! padahal deket gitu di Halim!"

"sekali-kali bun, masuk Halim naik gojek"

itulah Alin. meski Alin adalah anak tunggal, tapi ayah dan ibun kerap dibuat pusing dan kewalahan oleh tingkah unik putri semata wayangnya itu. rasanya seperti mengurus 3 orang anak.

"abangnya udah sampai, yaudah Alin berangkat ya. kalau Alin gak pulang berarti Alin nginep" ujarnya seraya menjabat tangan ibun kemudian dikecupnya

"iya, jangan nakal lho ya!"

"iya. assalamualaikum"

"waalaikumussalam, hati-hati"

rumah pakdhe Alin berada didalam komplek TNI AU. sang pakdhe adalah seorang Pati (Perwira Tinggi) atau yang lebih dikenal banyak orang sebagai Marsekal Pertama Hardi Kusuma yang saat ini menjabat sebagai Pangkosekhanudnas I.

setelah menempuh perjalanan yang kurang dari 10 menit, Alin pun tiba di salah satu rumah dinas bercat biru yang memiliki halaman lumayan luas dengan tiang bendera ditengah tengahnya.

setelah turun dan membayar gojek, Alin pun bergegas untuk masuk. nampak di sudut rumah tepatnya disebelah garasi, ada seorang laki-laki berseragam loreng tengah duduk. tatapannya tidak lepas dari keponakan komandannya itu.

"assalamualaikum, halo mas Satya. gimana kabarnya hari ini?" sapa Alin ramah

Satya, ajudan sang pakdhe yang berpangkat Letnan Dua. Alin memang akrab dengan semua ajudan beserta anak buah pakdhenya. karena Alin memiliki sifat ramah dan easy going.

"waalaikumussalam. iya dek Alin, alhamdulilah baik. bagaimana dengan kamu dek?" tanyanya dengan senyum mengembang

"alhamdulilah baik juga"

"sendirian aja mas? mas Radit kemana?" tanya Alin

"Radit sedang ada tugas keluar. nanti digantikan dengan rekannya" jelas Satya

"begitu ya, ya sudah Alin permisi masuk ke dalam ya mas" pamit Alin

baru akan melangkahkan kakinya, Alin dikejutkan dengan munculnya seseorang dari dalam rumah,

SERDADUWhere stories live. Discover now