5 - selesai

38 1 0
                                    

Alin sama sekali tidak bisa memejamkan matanya, sudah beberapa kali ia mencoba tapi tetap tidak bisa. sebenarnya ada apa?

tentu saja Alin memikirkan pertemuannya barusan dengan Davin. dan jujur, getaran itu masih ada di hati Alin.

dan yang membuat pikirannya semakin kacau adalah, Alin juga memikirkan Dirga. tentara yang baru saja ia temui 2 jam yang lalu. sebenarnya, untuk apa dirinya jadi memikirkan tentara galak itu? tidak ada gunanya.

lagipula Alin bersikap demikian karena ia merasa memiliki hutang budi pada Dirga. tidak ada maksud lain, dan tidak lebih. apalagi dilihat dari gaya dan raut wajahnya yang kelewat datar, Dirga terlihat membosankan bagi Alin.

Ting!

Davin
|Alin, maaf mengganggu waktumu
|besok kamu ada waktu?

Alin
ada apa kak?|

Davin
|bisa kita bertemu?

Alin menghela nafas membaca pesan yang tertera di layar ponselnya

Alin
kalau lusa gimana kak?|

Davin
|maaf, bukan aku gak mau
|tapi lusa aku sudah harus berangkat ke Akademi

Alin gusar, ia teringat janjinya pada Dirga. tapi selain itu, Alin juga ingin masalahnya ini cepat selesai

Alin
besok jam berapa kak?|

Davin
|pagi? bagaimana?
|kamu bisa?

Alin
iya, aku usahain|

Davin
|jam 7 di Garuda ya

Alin
iya|

Alin sadar, memang seharusnya ia selesaikan ini semua. ia tidak boleh terus terusan menghindar apalagi kabur.

keesokan harinya, Alin sedang sarapan bersama ayah dan ibun sebelum ia bergegas,

"neng, semalam kamu kayak ngobrol sama orang? siapa?" tanya ibun

"itu— Alin dianter pulang sama kenalan Alin bun"

"kamu kan bawa motor?" tutur ibun

"iya. jadi dikawal gitu bun" jawab Alin

"laki-laki?" giliran ayah yang bertanya

"iya yah, laki-laki"

"kenapa gak disuruh masuk dulu?" ujar ibun

"sudah larut katanya bun"

"hati-hati dengan orang yang belum dikenal, terlebih dia laki-laki. jika lelaki itu mempunyai niat yang baik, dia pasti akan memperlakukan wanita dengan hormat" peringat ayah

"iya ayah"

setelahnya, Alin segera berangkat menuju tempat yang sudah dijanjikannya dengan Davin. Garuda adalah sebuah food court yang terletak di dalam komplek Militer AU. Alin kali ini tidak membawa motornya, melainkan naik angkot. karena nantinya, ia akan berangkat ke kampus dengan naik kereta.

setibanya disana, Garuda masih terlihat sepi. wajar saja, ini terlalu pagi untuk sebuah kedai makan membuka gerainya. dan nampak di ujung sana ada seorang lelaki yang duduk di sebuah kursi kayu. iya Davin.

"hai. maaf kak, nunggu lama ya?" tanya Alin begitu dirinya sampai

Davin tersenyum,

"aku baru sampai kok" jawabnya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SERDADUWhere stories live. Discover now