Kirana Punya Cerita [SVT] - Completed

[Dika] Bukan Pemeran Utama - 01

Vandika. Softboy yang lebih lembut dari softener pakaian. Agak ceroboh dan terlalu polos hingga kadang dicap bloon oleh saudara-saudaranya. Tenang saja, bloon bukan cemoohan, itu sebuah panggilan kesayangan. Teruntuk Johan khususnya.

"Dika bloon kesayangannya siapa?" goda Johan seperti biasa.

Dengan enteng Dika menjawab, "Bloon kesayangannya Kak Johan...."

"Johan, kenapa Dikanya dipanggil kayak gitu?" Bunda melirik Johan tajam.

"Panggilan kesayangan dari Johan buat Dika itu, bunda," ucap Johan.

"Ya, tapi jangan dipanggil kayak gitu juga dong... Dika pinter kayak gini kok." Bunda mengacak-acak rambut Dika dan mengelus pipi Johan kemudian berkata, "Bunda mau pergi, pulang mungkin seminggu lagi. Jangan nakal-nakal ya di rumah? Johan, jagain adek-adekmu yang bener. Liatin juga itu Esa sama Jojo, bilangin jangan lembur mulu, jaga kesehatan. Baik-baik ya, sayang."

Bunda Mega keluar dari rumah. Deru mesin mobilnya terdengar nyaring oleh Dika dan Johan. Rumah akan kembali lebih rusuh lagi. Terutama Dika, Yosi, dan Awan yang turut andil.

"Gue mau kerja dulu ya, Dik." Johan berdiri. "Lo gak kuliah kan? Jaga rumah ya?"

"Kak, takut, kak kalo sendiri di rumah."

"Ada Bude sama Mang Ujang juga. Udah besar harus berani...." Bahu Dika ditepuk perlahan oleh Johan. "Dah ya, gue kerja. Dadah...."

"Dadah, Kak Johan...." Dika melambaikan tangannya sambil tersenyum. Mengantar Johan hingga ambang pintu dan masuk kembali ke rumah ketika Johan sudah menghilang bersama mobilnya.

Suasana rumah jadi beda. Sepi. Tak seperti biasanya. Walau Dika merupakan orang yang terbilang heboh dan rusuh, ia termasuk orang yang introvert, hanya saja, ia tak suka jika sudah sendirian begini. Biasanya sosok introvert senang kan dengan situasi macam ini?

Apa yang harus Dika lakukan sekarang? Hari ini ia tak memiliki jadwal apapun. Biasanya sibuk setengah mati, tapi, kalo gak ada kerjaan berasa kayak mager ngapa-ngapain.