Bening: 14. The Rooftop and The Unfinished Aftertaste

475 92 3
                                    

Gerbang SMA Darsa tampak penuh, seperti biasanya. Apa lagi hari ini adalah Hari Senin.


Bening memainkan bibirnya, membuat suara mencebik beberapa kali. Dia tidak ingin turun dari mobil Mamanya yang baru saja berhenti di pinggir jalan dekat gerbang.

"Mama, hati-hati di jalan." Kata Bening pada akhirnya.

Gadis itu melepas sabuk pengaman lalu mencium pipi Mamanya.

"Belajar yang bener. Jangan mikirin pacar." Kata Sang Mama.

Bening memutar bola mata singkat.

Mamanya ini kebanyakan nonton drama cinta, sampai mikir kalau kisah cinta anaknya seindah kisah cinta Lara Jean sama Peter Kavinsky.

Enggak, Ma. Kisah cinta anakmu ini terdampret cinta pertama.


"Oh! Astaga!" Mama Bening memekik, "Mama baru inget. Kemarin Jendral ke rumah."

Bening membulatkan mata lalu keningnya berkerut, "Mama kok nggak bilang!?"

"Namanya juga lupa." Wanita cantik itu menampilkan wajah bersalah, "katanya dia mau meluruskan kesalahpahaman di antara kalian. Kamu coba dengerin penjelasan dia dulu deh, Ning. Wajahnya sedih banget pas ke rumah."

"Mama kok belain dia?" Kata Bening tak terima. "Mama nggak tau ya, di sini aku tuh korban. Aku yang tersakiti."

Bening melebih-lebihkan nada bicaranya, dan mendramatisir kalimat. Sengaja melakukannya agar terlihat seakan dirinya baik-baik saja.

"Bening, dia kelihatan merasa bersalah gitu. Apa salahnya kamu dengerin dia sebentar." Mama Bening mengelus kepala anak semata wayangnya itu, "mukanya juga babak belur. Apa dia cowok model Herdin Scott, anak kurang kasih sayang yang punya emosi meluap-luap?"

Mama Bening emang akhir-akhir ini lagi suka banget sama american teen movie, jadi ya gini.

"Bentar deh. Jeje babak belur gimana?"

"Di pipi ada bekas memar gitu, Ning? Apa dia lagi ada masalah di rumah?" Tanya Mama Bening dengan khawatir.

Bening berdecak kecil, "keluarga dia baik-baik aja dan sangat harmonis. Mama harus stop nonton film aneh-aneh deh. Imajinasi Mama jadi terlalu liar gini." Dia memutar matanya lagi, "dia itu anaknya Doni Atmaja."

Mama Bening tercekat, "ADEKNYA JEFFRY LANA!? JEFFRY LANA YANG JADI PASANGANNYA NEVASYA DI KETIKA SENJA PULANG!?"

"Biasa aja dong!"

"Udah, kamu sekarang turun. Cari Jendral, ngobrol baik-baik. Pokoknya kamu harus baik-baik sama dia!"

Bening mendelik samar ketika Mamanya sudah mendorong tubuhnya agar segara turun dari mobil. "Mama apaan sih?"

Mamanya tersenyum lebar, "Mama mau jadi besannya Pak Doni."

"Ih Mama! Aku masih SMA udah besan-besan aja!"

Mama Bening maju, membuka pintu mobil di sisi Bening. Membuat Bening mau tak mau terseret keluar dari Mobil.

Bening menggerutu, Mamanya ini kenapa sih!? Jeje tuh yang bikin anakmu nangis semaleman sampe mata bengkak malah ngedukung gitu.

Dia berjalan dengan kesal memasuki area sekolah, tak menghiraukan mobil Mamanya yang entah sudah pergi atau belum.









Bening menggigit bibir bawahnya, "kenapa gue jadi kepikiran Jeje sih?"

"Apa dia dihajar Karina beneran ya?"

Dia jadi mengedarkan pandang tak tenang. Matanya menangkap banner besar di depan pintu masuk lobi bertuliskan, "Open House Paskibraka SMA Darsa 2022"

Jendral BeningWhere stories live. Discover now