Past 1

36.8K 1.7K 17
                                    

Matahari beranjak tinggi tepat berada diatas kepala, sinarnya yang menyengat seakan mambu membakar kulit siapa saja yang berada dibawahnya terlalu lama.

Di jalanan yang begitu ramai dan padat, seragam sekolahnya telah sedikit basah oleh titisan keringat, dia sedang terburu-buru.

Zafriel, pria manis berlesung pipi itu mengayuh sepedanya menuju sebuah ruko tua yang semua sisi nya penuh bunga warna-warni. Ruko nya memang tidak terlalu besar, namun toko bunga itu cukup dikenal oleh masyarakat sekitar.

Ia tersenyum kecil kala roko nya telah terlihat dalam pandangan matanya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Itu toko bunga milik ayahnya, tempat ia bekerja membantu sang ayah untuk mengelola usahanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Itu toko bunga milik ayahnya, tempat ia bekerja membantu sang ayah untuk mengelola usahanya. Ruko itu terdiri atas dua lantai, lantai bawah untuk bunga-bunga yang dijual, sedangkan lantai atas adalah tempat beristirahat nya karyawan toko yang diisi satu ranjang biasa, sofa panjang yang beralaskan krapet tebal, televisi, kulkas, almari dan meja kecil untuk belajar.

Ada 2 karyawan termasuk Zafriel, Alvarez Danuarta tapi mereka memiliki teman yang akan selalu membantu mereka disana, bukan bekerja hanya membantu Vano Natalangit.

Mereka bertiga seumuran, satu sekolah, satu kelas dan pastinya selalu kompak.

Zafriel biasanya memang selalu datang lebih awal untuk membuka toko serta membereskan toko. Namun kali ini berbeda, ia sampai hampir bebarengan dengan Vano dan Alfa.

In The Past [END]Where stories live. Discover now