27.

34.3K 4K 201
                                    

Ayo comment yang banyak ya^^

Amara memasuki cafe tempat ia memiliki janji dengan seseorang. kemarin ada nomor asing yang memberikannya pesan dan mengajaknya bertemu untuk membahas hal penting katanya. bahkan tablenya saja sudah dipesan, ia diminta menunggu di meja nomor 5.

"wah, liat siapa yang datang." ucapnya remeh.

"apa yang ingin kau bicarakan Na Jaemin." ucap Amara to the point.

"santai dong, pesen makanan minuman dulu. mau apa? butuh tenaga sebelum masuk kepembicaraan kita" Amara menatap Jaemin malas.

ia akhirnya ikut memesan makanan yang sama dengan Jaemin lalu membuka handphonenya malas. mereka masih saling diam fokus dengan handphonenya masing masing. tak lama pesanan datang.

"cepat katakan apa yang ingin kau bicarakan Na Jaemin. Jeno menungguku untuk rapat setelah ini." mendengar nama Jeno disebut, Jaemin tertawa remeh.

"getol sekali kau mengejar Jung Jeno, jalang." Amara menatap Jaemin nyalang ketika dirinya disebut jalang.

"hey, sopan sedikit bajingan. aku lebih tua darimu. dan aku juga bukan jalang." kesalnya. Jaemin tertawa hambar.

"oya? ah benar ya kau kan  kolega Jeno, benarkan Amara Rigardo? oh atau Revalina?" ucap Jaemin dengan nada menyebalkan. Amara kaget namun ia berusaha menutupi keterkagetannya.

"siapa itu Revalina? aku tidak kenal." Jaemin menyeringai tipis. ia mengeluarkan sebuah amplop coklat dan memberikannya pada Amara. 

"buka." Amara membuka amplop tersebut dan melihat isi nya yang berupa kertas. Amara terkejut ketika melihat data dirinya disana.

"Revalina Rigardo, sekertaris perusahaan otomotif Dong yang tiba tiba keluar ketika terjadi kebocoran data. ah, bahkan kau meniduri atasanmu atau.... menjebak dan membuat kabar palsu?" Jaemin menatapnya remeh. Amara sudah tidak bisa mengendalikan raut wajah serta emosinya.

"mau apa kau Na Jaemin sialan." desisnya sambil meremat kertas informasi tersebut. 

"lihat? bahkan wujud aslimu yang kasar sudah terlihat jelas jika tidak ada Jeno disebelahmu. sungguh, muak sekali melihatmu sok akrab dan sok menyukaiku demi mendapatkan hati Jeno. maaf saja ya? Jung Jeno sudah terperangkap dengan pesonaku." Jaemin benar benar memancing emosinya.

"Lo pikir lo udah menang? jangan lupa Jeno masih ada disamping gua, terus menerus. Jeno bahkan udah kenal gua dari lama, dia jauh lebih percaya sama gua daripada bocah ingusan kayak lo."ucapnya dengan percaya diri.

"termasuk setelah gua membeberkan masalah kau yang membunuh mamah papah gua?!" suara Jaemin meninggi. "Lo nyopot selang pernapasan papah dan lo yang ngasih obatt aneh ke mamah anjing!!"

lagi lagi Amara kaget namun ia malah tersenyum sinis. "oh? Jadi lo anaknya Yuta. bagus deh udah tau"

PLAK!

karena geram Jaemin langsung menampar pipi Amara. "Lo manusia biadap"

"jangan marah, bentar lagi gua bikin lo ketemu sama orang tua lo dan gak ganggu gua sama Jeno." 

"mimpi lo ketinggian, bitch." seringai Jaemin.

"gua bakal bikin lo dan antek antek lo, termasuk adek lo membusuk dipenjara. oya, bilangin adek cowok lo untuk berhenti gangguin temen gua anjing! semakin kalian berulah, semakin cepet gua bergerak buat ngancurin kalian! inget itu!" Jaemin langsung berdiri dan meninggalkan Amara sendiri dengan emosi yang tengah meluap luap.

Renjun dan Guanlin kini berada di kediaman Wong karena diundang oleh Lucas.

Ours Where stories live. Discover now