10. Penghinaan Nama

Start from the beginning
                                    

  "Wih, yang kalo suntuk kuliah jurusan agrikultur langsung kamuflase jadi mahasiswa STIN emang beda." Tawa Jaemin.

  "Diem lu, Jaem." Balas Felix. "Nama aslinya nggak diketahui karena dia terbiasa menggunakan banyak nama samaran pas beraksi. Nama terakhir yang dia gunain—anjir.. berani bener."

  "Pelecehan nama baik orang yang udah mati nggak sih, ini sebutannya? Pantesan Heeseung takut banget sama Kak Hwa, orang yang ngontrol gunain nama orang sembarangan." Kata Jaemin.

  "Belom pernah diteror sama Kak Seonghwa lewat mimpi mungkin." Kata Felix.

  "Emang lu pernah?" Tanya Jaemin.

  "Amit amit, Jaem. Gua selama jadi adek kelasnya Kak Seonghwa dari jaman SD sampai SMP selalu bersikap baik." Jawab Felix.

  "Tunggu aja sampai kak Hongjoong tau, langsung digaplok gitar paling." Tawa Jaemin.

  "Iya, sekalian pelampiasan emosi karena keberadaan lu disekitar dia. Btw, Kak Hongjoong masih jaga jarak dari lu?" Tanya Felix.

  "Nggak sih, gua udah upgrade level malah." Kata Jaemin.

  "Wih, upgrade apa tuh?" Tanya Felix.

  "Kan, kalo kemarin kemarin gua chat kak Hongjoong di read, doang." Kata Jaemin berbangga diri.

  "Iya, terus?"

  "Sekarang kontak gua di block :D" Lanjut Jaemin.

  "There's something wrong with your brain.  I'm not gonna lie.. I think your brain is broken." Kata Felix prihatin.

  "Nggak broken, anjir.. palingan jungkir balik doang." Balas Jaemin.

  "Iya deh, Jaem. Terserah." Kata Felix.

 
  "Habis tau orang ini lu mau ngapain?" Tanya Felix kemudian.

    Jaemin mendongakkan kepala, "enaknya diapain?"

  "Kalo ada Sunwoo paling udah kelar." Ucap Felix.

  "Pastinya." Balas Jaemin sambil tertawa, dia kemudian mengambil alih laptop Felix, membuka email demi email yang Felix terima.

  "Lu nggak mikir buat bunuh dia pakai tangan lu sendiri, kan?" Tanya Felix.

  "Nggak lah, karir gua jadi guru yang nggak seberapa ini bisa ancur kalo gua ngelakuin itu walau gua pingin. Lagian gua butuh kesaksiannya buat ngeluarin anak gua dari penjara." Jawab Jaemin.

  "Ngadopsi anak baru lu, Na?"

  "Iya."

  "Terus gimana? Lu mau lapor ke polisi?" Tanya Felix.

    Jaemin menggeleng, "tadi gua sempet ngomong sama anak itu. Dia menjawab semua kode yang emang gua kasih ke dia. Dia mengaku kalo diancam, dia mengaku kalo dia dikontrol sama orang, awalnya gua ngira orang dalam lingkup SMA 7 Puncak, makanya gua tanya, Pizza yang berarti guru atau Onion Ring yang berarti murid, dia jawabnya Burger yang artinya bukan orang dari sekolah, statusnya lebih rendah dari Pizza namun lebih tinggi dari Onion Ring. Habis itu gua nanya merah atau biru dia jawab merah, artinya orang itu berbahaya bahkan buat dia sendiri. Orang ini berkelompok, soalnya anak itu milih serigala dari pilihan serigala atau beruang kutub. Lapor polisi bakal percuma, soalnya gua belum bisa pastiin dimana mereka sembunyi. Gua nggak bisa ngasih laporan tanpa ada penjelasan yang rinci. Gua juga bukan Sunwoo yang kalo udah kumat, berapapun lawannya bakal tetep dia penggal kepalanya, gampangnya gua nggak punya cukup keberanian buat itu."

  "Anjir, terus gimana?" Tanya Felix.

  "Hehehe.. ada dehhh." Jawab Jaemin.

.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.3 : ArjunaWhere stories live. Discover now