9. Menahan Kasus

3K 1K 277
                                    

.
.
.

    Hyunjin yang mendengar Jaemin menangis membeku di depan pintu ruang rawat. Seluruh tubuhnya tiba tiba mati rasa dan matanya terasa sangat panas. Tangannya yang terkepal hampir mengetuk pintu tak jadi melakukannya, Hyunjin terlalu takut untuk melakukannya.

    Hyunjin pergi dari sana dan kembali menemui Hongjoong yang sedang duduk di tempat tadi sambil berbincang dengan Jungwoo terkait apa yang terjadi pada Jaemin. Hongjoong yang menyadari keberadaan Hyunjin memasang ekspresi bertanya.

  "Kenapa, Hyunjin?" Tanya Jungwoo.

  "Kak Hongjoong, Kak Jungwoo, bisakah aku menitipkan Jaemin sementara waktu ke kalian?" Tanya Hyunjin.

  "Gua udah bilang urusan pertemanan kalian bukan urusan gua—" Hongjoong langsung berhenti bicara karena terkejut melihat Hyunjin bersujud di depan kakinya.

  "Aku mohon!" Ucapnya.

  "Hyunjin, banyak orang disini, apa kau tak malu?" Tanya Jungwoo sambil berjongkok dan memegang kedua pundak Hyunjin.

  "Aku akan segera menyelesaikan masalah ku dan aku akan memiliki jauh lebih banyak waktu untuk menjaga Jaemin. Namun sebelum itu, kumohon, tolong jaga Jaemin sampai aku benar benar sudah selesai dengan masalahku." Kata Hyunjin pada Hongjoong.

    Karena tak tega, Hongjoong pun menghela nafas, "baiklah baik, bakal gua jagain dia buat lu, tapi sekarang berdiri dulu. Emangnya lu nggak punya malu?"

    Hyunjin berhenti bersujud namun tetap bersimpuh di depan Hongjoong yang tampak frustasi. Hongjoong bahkan mulai mempertanyakan apa saja dosa yang pernah ia lakukan sampai harus terlibat dengan kelompok yang yang dulu membuat Seonghwa harus mati, padahal Hongjoong udah netapin hati buat nggak ikut ikutan, eh, malah keseret banget sekarang. Pokok ini bukan salah Hongjoong, ini salah bapaknya yang bajingan banget jadi manusia.

  "Manusia manusia Klub 513 pada ada masalah hidup apaan, sih?" Tiba tiba suara anak tertua Zahuwirya terdengar, mereka semua menoleh pada Juyeon yang menekuk alis keheranan dengan situasi yang menimpanya beberapa hari terakhir.

  "Nggak yang di Rusia, nggak yang di Kairo, nggak yang disini, pada punya masalah idup semua. Lu nggak mau ikutan sekalian?" Tanya Juyeon pada Hyunjin.

    Hyunjin nggak membalas dan cuma membuang muka.

  "Untuk sekarang, emang lagi nggak kondusif banget, oke? Greget pol gua liatnya, walau ini bukan urusan gua, mau gimana lagi. Kalian yatim piatu nggak ada yamg ngurusin—"

  "Sadar diri, Juy.. lu juga yatim piatu. Orang ga sadar diri besok ketimpa cermin di alam kubur." Hongjoong menyela.

  "Diem dulu, Joong. Ekhm, tersangkanya, Heeseung Zahuwirya yang Astagfirullahalazim nggak gua tau gimana konsepnya bisa jadi adik angkat gua, sudah anteng di kantor polisi dan mengakui semua perbuatannya. Gua sebagai kepala keluarga Zahuwirya minta maaf yang sebesar-besarnya pada semua orang yang dirugikan oleh tingkah polah nya. Kalo Jaemin udah bisa diajak ngomong, polisi pingin denger kesaksian dari korban yang hampir Heeseung bunuh." Jelas Juyeon.

  "Kayaknya Kak Juyeon bisa datang lagi besok. Sekarang Jaemin belum bisa diajak ngobrol." Kata Hyunjin sopan, namun dari nadanya terdengar mengusir.

  "Gua rasa, Kak Juyeon lebih baik nemuin korban yang sebelumnya Jaemin." Lanjut Hyunjin.

    Jungwoo menatap Juyeon dengan tatapan memohon, meminta Juyeon untuk tidak memaksa lagi untuk bertemu Jaemin. Jungwoo peka banget kalo ada apa apa diantara anak anak Klub 513 ini, tentang bagaimana mereka harus melanjutkan pertemanan yang terlanjur terlalu dalam untuk orang orang sebatang kara seperti Jaemin dan Hyunjin.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.3 : ArjunaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum